Pelaksanaan
Penggunaan Teknik Rumpang untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD
1. Perencanaan Pembelajaran Penggunaan Teknik
Rumpang untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat
Ruang lingkup pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar, Menurut KTSP
(BSNP, 2006:18) mengemukakan bahwa ruang lingkup pelajaran Bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Maka berdasarkan ruang lingkup diatas
bahwa pelajaran Bahasa Indonesia mengarah kepada kemampuan berkomunikasi,
sehingga aspek-aspek di atas harus disesuaikan dengan bahan ajar, sebagaimana
dalam setiap pembelajaran harus menggunakan RPP.
Menurut
pedomam penyusunan KTSP (BNSP, 2008: 25-27)
penyusunan RPP mencakup langkah- langkah sebagai berikut ini.
a.
Menuliskan identitas
1)
Nama mata pelajaran
2)
Kelas/semester
3)
Pertemuan ke…
4)
Alokasi waktu
b.
Menuliskan SK dan KD dari silabus mata pelajaran
yang akan dicapai pada kegiatan tertentu.
c.
Menuliskan indikator pencapaian kompetensi yang
telah dirumuskan dalam silabus.
d.
Merumuskan tujuan pembelajaran.
1)
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kalimat operasional yang dapat
diamati dan diukur.
2)
Rumusan tujuan terfokus pada pencapaian
Kompetensi Dasar (KD).
e.
Memilih materi pokok pembelajaran.
1)
Rincian materi pokok pembelajaran berisikan
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, yang dipilah,
diklasifikasikan, dan atau dikelompokkan sebagai bahan/isi dalam kegiatan
pembelajaran.
2)
Rincian materi pembelajaran ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
f.
Merumuskan metode pembelajaran.
Merumuskan metode
pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, dan indikator
pencapaian kompetensi dasar, dengan memanfaatkan berbagai metode yang sesuai
dengan materi/bahan yang ada, lingkungan dan tingkat perkembangan anak.
g.
Menyusun langkah-langkah pembelajaran.
Menyusun secara
sistematik rencana kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan akhir.
h.
Menentukan media/alat dan sumber belajar.
1)
Menetapkan media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan belajar baik buatan guru maupun pabrikan.
2)
Menetapkan sarana prasarana yang diperlukan
dalam kegiatan belajar (seperti lapangan olahraga, perpustakaan, kebun sekolah,
laboratorium).
3)
Menentukan sumber belajar, buku teks pelajaran,
film, nara sumber, dan bahan referensi lain yang relevan dengan SK, KD, dan
materi pembelajaran.
i.
Menentukan prosedur penilaian, dan menyusun
instrumen penilaian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar.
a.
Pengertian
Teknik Rumpang
Teknik rumpang merupakan istilah diambil dari persepsi psikologi gestal yang
merupakan proses ‘menutup’ sesuatu yang belum lengkap. Dalam teknik rumpang,
tempat kosong sengaja disediakan dalam suatu wacana dengan menghilangkan
kata-kata tertentu yang kesekian (ke-n: ke-5, ke-6, atau ke-7).
Tugas siswa
dalam tes ini adalah mengisikan kembali kata-kata yang dihilangkan tersebut.
Untuk mengisikan kembali kata-kata itu secara tepat, siswa dituntut menguasai
sistem gramatikal bahasa
dan harus dapat memahami wacana.
Teknik rumpang pertama kali diperkenalkan oleh
Wilson Taylor (Puji Santosa, dkk, 2009: 6.11) mengemukakan bahwa “...teknik
isian rumpang konsepnya menjelaskan tentang kecenderungan manusia untuk
menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap secara mental menjadi satu
kesatuan yang utuh; kecenderungan untuk mengisi atau melengkapi sesuatu yang
sesungguhnya ada, namun tampak dalam keadaan yang tidak utuh, melihat
bagian-bagian sebagai suatu keseluruhan.”
Berdasarkan
konsep tersebut, dapat dikembangkanmenjadi sebuah alat ukur keterbacaan wacana dengan sebutan Teknik Isian Rumpang. Teknik
isian rumpang sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk melatih daya tangkap
pembaca/penyimak terhadap maksud/pesan penulis/pembicara dengan cara menyajikan
secara tidak utuh dalam suatu wacana (merumpangkan bagian-bagian tertentu).
Para pembaca/penyimak harus mampu mengolahnya menjadi sebuah pola yang utuh
seperti wujudnya semula.
b.
Tujuan
Penggunaan Teknik Rumpang
Kemampuan
siswa untuk mengisikan kata yang hilang dalam teks itu mirip dengan proses konstruktif.
Jika konteksnya secara komplit bersifat redundan (melimpah/pengulangan), atau
pengisian kata itu berupa peringatan, pengisian data itu tidak berbeda dengan
melengkapi pola visual yang belum sempurna. Akan tetapi, jika konteksnya belum
dikenal, pengisian kata menjadi lebih sulit dilakukan karena kita harus
memahami konteks itu terlebih dahulu. Itu sebabnya teknik rumpang tepat
digunakan
dalam mengukur kemampuan siswa untuk memahami suatu wacana (umumnya
berupa tulisan, tetapi dapat juga secara lisan).
Teknik
rumpang untuk mengukur kemahiran berbahasa siswa SD secara menyeluruh maka
penghilangan secara sistematis terhadap kata-kata. Adapun variasi rumpang, terbuka dan jarak tempat kosong ini di
buat seragam, membiarkan huruf pertama dari kata yang dihilangkan, menggunakan
alternatif pilihan ganda yakni setiap
tempat yang dikosongkan dilengkapi 4 atau 5 alternatif jawaban. Teknik rumpang
yang dikembangkan oleh Taylor (Muchlisoh, dkk, 1953) adalah “sejenis tes dalam
bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan (rumpang) dan pengisi tes
diminta mengisi kata-kata yang sesuai di tempat yang kosong itu.” Kebenaran isi
jawaban akan dilihat dari naskah asli wacana tersebut. Tiga cara menghilangkan
kata sebagai berikut:
1) Menghilangkan kata pada urutan tertentu
secara konsisten, tanpa membedakan jenis kata (the fixed-ratio method).
Misalnya, apabila kata yang dihilangkan itu adalah kata yang ketujuh, maka
setiap kata yang ketujuh dihilangkan secara konsisten.
2) Menghilangkan kata pada urutan
tertentu dengan ketentuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pembuat tes
(the variables-fixed ratio). Misalnya, kata itu akan dihilangkan apabila
termasuk kata benda atau kata kerja.
3) Menghilangkan kata pada urutan
tertentu secara sistematis tetapi apabila kata pada urutan tertentu itu adalah
nama tempat, nama diri, angka, tanggal, bulan, tahun, atau istilah, maka kata
itu dilampaui dan dipilih kata berikutnya.
Dari
ketiga cara teknik menghilangkan kata di atas maka yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan cara yang pertama dengan menghilangkan kata yang
ketujuh sebagai teknik rumpang yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV SD.
c.
Keunggulan
dan Kelemahan Penggunaan Teknik Rumpang dalam Menulis Surat
Menurut pendapat Wilson Taylor (Muchlisoh,
dkk., 1995: 217) mengemukakan bahwa ada beberapa keunggulan teknik rumpang
antara lain:
1)
Tugas bisa dinilai secara objektif,
karena jarang ada yang lebih dari satu jawaban dari satu celah.
2)
Teknik rumpang hemat dan hasil yang
diperoleh sekarang mendorong reabilitas dan validitas internal. Akan terlihat
menggambarkan alternatif yang aktif pada prosedur rumpang.
3)
Memperlihatkan secara relatif teknik
dalam bentuk ini terdapat dari nilainya sebagian besar perhatian telah
diberikan mengenai yang dapat diterima umum sebagai ukuran kemampuan bahasa
yang diberikan.
Disamping keunggulan-keunggulan tersebut,
teknik ini memiliki kelemahan. Menurut pendapat Schlezinger (Muchlisoh, dkk.,
1995: 217)mengemukakan bahwa kelemahan-kelemahan pada teknik rumpang sebagai
berikut:
1)
meragukan kevaliditasan penggunannya
ketepatan pengisian bagian-bagian yang dihilangkan oleh seseorang belum tentu
atas dasar wacana, melainkan didasarkan atas pola-pola ungkapan yang sudah
dikenalnya
teknik ini cacat dari fakta bahwa menjengkelkan bagi
para siswa yang harus mengolah teks yang harus dengan keras dan validitas luar
prosedurrendah
No comments:
Post a Comment