Friday, 26 February 2016

Belajar dan Pembelajaran


Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional mengacu pada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:10).
Pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang terdiri dari self instruction (dari dalam internal) dan eksternal instruction (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat internal antara lain datang dari guru yang disebut teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran (Sugandi, 2004:9).
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat berhasil jika ada feed back atau balikan yang baik antara guru dengan peserta didik atau siswa. Seorang guru harus berusaha sebaik mungkin agar siswa dapat membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan memahami apa yang dipelajari, sehingga akan membentuk suatu perubahan pada diri siswa sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Jika sudah terjadi feed back antara guru dan siswa maka diharapkan tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Pada hakekatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara terprogram agar siswa mampu belajar secara aktif. Proses pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa.
Darsono (2000:25) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a.       Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
b.      Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
c.       Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
d.      Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
e.       Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
f.       Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.

Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar semua komponen terjadi kerjasama, karena itu guru tidak hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja, tetapi ia harus memperhatikan dan mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
Salah satu model yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu melalui pembelajaran dengan melakukan apersepsi atau pembukaan dengan menghubungkan materi yang telah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan.
Apersepsi ini dilakukan untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa fokus pada materi yang diberikan dan dalam pemberian materi sebaiknya harus disertai media yang mendukung sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, kemudian mengakhiri pelajaran dengan menarik kesimpulan (Sudjana, 2005:148).
Variasi gaya penyajian, model pembelajaran, menggunakan media yang menarik disesuaikan dengan materi pelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan merubah tingkah laku siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa (Darsono, 2000:26).
Dalam rangka mencapai tujuan kurikuler lembaga menyelenggarakan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Setiap kegiatan mengandung tujuan tertentu, yaitu suatu tuntutan agar subjek belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan isi proses pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran tersebut dikenal dengan nama tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus (TPU/TPK). TPU adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu satuan kegiatan pembelajaran secara umum apa yang diharapkan dicapai subjek setelah mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan TPK secara spesifik mengemukakan secara rinci berupa pesan-pesan pembelajaran yang menjadi indikator kemampuan belajar yang dirumuskan dalam TPU, (Sugandi,2004:22).
Dengan adanya tujuan pembelajaran seperti yang diungkapkan diatas maka diharapkan akan diperoleh suatu manfaat yang jelas dari proses pembelajaran. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain: a) pengajaran menjadi lebih baik dan efektif, b) hasil belajar dapat dicapai lebih efisien, c) model pembelajaran yang sesuai dapat dipilih secara lebih mudah, d) mudah cara menyusun alat evaluasi, e) hasil evaluasi akan lebih baik (Slameto, 2003:92).
Tujuan umum dalam belajar yaitu terjadi perubahan perilaku positif orang yang belajar. Perubahan prilaku dalam belajar dapat digolongkan dalam tiga klasifikasi seperti yang diungkapkan Bloom, dalam Darsono (2000:32-33).
a.       Cognitive Domein (Ranah kognitif)
Ranah kognitif terdiri dari: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesa dan evaluasi.
b.      Affective Domein (Ranah Afektif)
Ranah Afektif terdiri dari: penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan pembentukan pola hidup.
c.       Psycomotoric Domein (Ranah Psikomotorik)
Ranah Psikomotorik terdiri dari: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang komplek dan kreativitas.


Dengan adanya tujuan dan perubahan perilaku dari proses pembelajaran seperti yang telah diungkapkan di atas, maka diharapkan seorang guru dapat memberikan suatu proses pembelajaran yang dapat menuju perubahan perilaku siswa baik ditinjau dari segi afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran untuk menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Menurut Djamarah (2002:48), kegiatan belajar mengajar sebagai suatu sistem mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi.
a.       Tujuan
Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah cita-cita yang ingin disampaikan dalam kegiatannya. Dimana terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik.
b.      Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan sebagai sumber belajar membawa pesan untuk tujuan pengajaran.
c.       Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
d.      Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.


e.       Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan.
f.       Sumber Pelajaran
Sumber belajar merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
g.      Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dan sesuatu.

No comments:

Post a Comment