Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional mengacu pada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:10).
Pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang terdiri dari self instruction (dari dalam internal) dan eksternal instruction (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat internal
antara lain datang dari guru yang disebut teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat
eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip
pembelajaran (Sugandi, 2004:9).
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat berhasil
jika ada feed back atau balikan yang baik antara guru
dengan peserta didik atau siswa. Seorang guru harus berusaha sebaik mungkin
agar siswa dapat membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan memahami apa yang dipelajari,
sehingga akan membentuk suatu perubahan pada diri siswa sesuai dengan minat dan
kemampuan masing-masing. Jika sudah terjadi feed back antara guru dan siswa maka diharapkan tujuan pembelajaran
tersebut dapat tercapai.
Pada hakekatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik secara terprogram agar siswa mampu belajar secara aktif. Proses
pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa.
Darsono (2000:25) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
a.
Pembelajaran
dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
b.
Pembelajaran dapat
menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
c.
Pembelajaran dapat
menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
d.
Pembelajaran dapat
menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
e.
Pembelajaran dapat
menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
f.
Pembelajaran dapat
membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.
Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain
tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu
tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar semua
komponen terjadi kerjasama, karena itu guru tidak hanya memperhatikan
komponen-komponen tertentu saja, tetapi ia harus memperhatikan dan
mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
Salah satu model yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung yaitu melalui pembelajaran dengan melakukan
apersepsi atau pembukaan dengan menghubungkan materi yang telah disampaikan
dengan materi yang akan disampaikan.
Apersepsi ini dilakukan untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa fokus
pada materi yang diberikan dan dalam pemberian materi sebaiknya harus disertai
media yang mendukung sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien, kemudian mengakhiri pelajaran dengan menarik kesimpulan (Sudjana, 2005:148).
Variasi gaya penyajian, model pembelajaran, menggunakan media yang menarik
disesuaikan dengan materi pelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran
tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan dapat mencetak
sumber daya manusia yang berkualitas.
Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan merubah tingkah laku siswa, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan,
ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
prilaku siswa (Darsono, 2000:26).
Dalam rangka mencapai tujuan kurikuler lembaga menyelenggarakan serangkaian
kegiatan pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Setiap kegiatan
mengandung tujuan tertentu, yaitu suatu tuntutan agar subjek belajar setelah
mengikuti proses pembelajaran menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan isi proses pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran
tersebut dikenal dengan nama tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus (TPU/TPK). TPU adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu satuan
kegiatan pembelajaran secara umum apa yang diharapkan dicapai subjek setelah
mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan TPK secara spesifik mengemukakan
secara rinci berupa pesan-pesan pembelajaran yang menjadi indikator kemampuan
belajar yang dirumuskan dalam TPU, (Sugandi,2004:22).
Dengan adanya tujuan pembelajaran seperti yang diungkapkan diatas maka
diharapkan akan diperoleh suatu manfaat yang jelas dari proses pembelajaran.
Manfaat yang dapat diperoleh antara lain: a) pengajaran menjadi lebih baik dan
efektif, b) hasil belajar dapat dicapai lebih efisien, c) model pembelajaran
yang sesuai dapat dipilih secara lebih mudah, d) mudah cara menyusun alat
evaluasi, e) hasil evaluasi akan lebih baik (Slameto, 2003:92).
Tujuan umum dalam belajar yaitu terjadi perubahan perilaku positif orang
yang belajar. Perubahan prilaku dalam belajar dapat digolongkan dalam tiga
klasifikasi seperti yang diungkapkan Bloom, dalam Darsono (2000:32-33).
a.
Cognitive
Domein (Ranah kognitif)
Ranah kognitif terdiri dari: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesa dan evaluasi.
b.
Affective
Domein (Ranah Afektif)
Ranah Afektif terdiri dari: penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi
dan pembentukan pola hidup.
c.
Psycomotoric
Domein (Ranah
Psikomotorik)
Ranah Psikomotorik terdiri dari: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan yang komplek dan kreativitas.
Dengan adanya tujuan dan perubahan perilaku dari proses pembelajaran
seperti yang telah diungkapkan di atas, maka diharapkan seorang guru dapat
memberikan suatu proses pembelajaran yang dapat menuju perubahan perilaku siswa
baik ditinjau dari segi afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen
pengajaran untuk menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Menurut Djamarah (2002:48), kegiatan belajar mengajar sebagai suatu sistem
mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi.
a.
Tujuan
Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah cita-cita yang ingin
disampaikan dalam kegiatannya. Dimana terdapat sejumlah nilai yang harus
ditanamkan kepada anak didik.
b.
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Bahan sebagai sumber belajar membawa pesan untuk tujuan pengajaran.
c.
Kegiatan Belajar
Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai.
d.
Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan
penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
pengajaran berakhir.
e.
Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat
sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan.
f.
Sumber Pelajaran
Sumber belajar merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan
yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Segala sesuatu dapat dipergunakan
sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
g.
Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dan
sesuatu.
No comments:
Post a Comment