Hakikat
Menulis Petunjuk
a.
Pengertian
Menulis Petunjuk
Kemampuan menulis
adalah satu keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar. Keterampilan menulis
sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai
peranan penting didalam kehidupan manusia.
Menurut Yeti
Mulyati, dkk menyebutkan bahwa “Menulis adalah suatu kegiatan menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafis dari suatu bahasa yang disampaikan kepada
orang lain (pembaca) sehingga orang lain (pembaca) itu dapat membaca dan
memahami lambing-lambang grafis tersebut sebagaimana yang dimaksudkan oleh si
penyampainya” (Mulyati,Teti dkk, 2010:7.4).
Sedangkan
H.G Tarigan (1982:21) mengatakan bahwa :
“menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik tersebut”.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat
dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol
grafisnya.
Menurut
Tarigan (Meilan,Arsanti blogZ) menyatakan bahwa “petunjuk berarti ketentuan
yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Petunjuk
dibagi atas petunjuk lisan dan petunjuk tulis”.
Adapun pengertian
petunjuk menurut Kamus Inggris Indonesia (dalam Artikata) “petunjuk adalah ketentuan
yang memberi arah atau bimbingan , bagaimana sesuatu harus dikalukan”.
Berdasarkan pengertian
di atas, dapat disimpulkan bahwa petunjuk adalah nasihat, ajaran, dan
ketentuan-ketentuan yang patut dituruti untuk melakukan, menggunakan, dan
membuat sesuatu. Mengacu pada pengertian-pengertian petunjuk, maka dapat
dirumuskan bahwa pengertian menulis
petunjuk adalah suatu kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaan
dalam bentuk tulisan yang bertujuan untuk memberikan ketentuan-ketentuan
tentang sesuatu agar dapat dilakukan oleh orang lain dengan baik dan benar.
Petunjuk yang baik haruslah komunikatif dan mudah dipahami.
b.
Macam –
macam Petunjuk
Depdiknas (dalam Meilan, Arsanti blogZ, 2011)
menjelaskan bahwa “petunjuk dibagi menjadi tiga bagian, yaitu petunjuk
melakukan sesuatu,
petunjuk menggunakan sesuatu, dan
petunjuk membuat sesuatu.”
Petunjuk
melakukan sesuatu adalah ketentuan-ketentuan yang patut dituruti dalam
melakukan sesuatu, misalnya mencoblos dalam pemilu, cara mengerjakan soal, dan
sebagainya. Petunjuk menggunakan sesuatu
adalah ketentuan-ketentuan yang harus dituruti atau diperhatikan dalam
menggunakan sesuatu. Misalnya cara menggunakan komputer atau alat-alat
elektronik lainnya, aturan pakai dalam menggunakan sesuatu produk, dan
lain-lain. Jenis petunjuk yang ketiga adalah petunjuk membuat sesuatu adalah arah, bimbingan, pedoman atau
ketentuan-ketentuan yang harus dituruti atau diperhatikan dalam membuat
sesuatu, misalnya cara membuat bubur ayam, kue tar, dan lain sebagainya. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan “menulis
petunjuk melakukan sesuatu (petunjuk mencuci tangan)” dalam membuat
tes/instrument.
c.
Syarat-syarat
Menulis Petunjuk
Syarat-syarat sebuah
petunjuk adalah harus singkat agar mudah diingat. Petunjuk harus pula tepat
agar tidak terjadi kesalahan menangkap atau memahami isi petunjuk.. Petunjuk
yang singkat, tepat, tegas serta harus menunjang kejelasan. Pada akhirnya
petunjuk itu harus memberikan kejelasan bagi para pemakainya (Tarigan
2000:113). Adapun persyaratan yang diperlukan dalam petunjuk menurut Mulyati
(dalam Meilian,Arsanti blogZ 2001) yaitu “petunjuk harus jelas, singkat, dan
tepat”.
Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat dirumuskan syarat-syarat menulis petunjuk yang baik
yaitu petunjuk harus jelas, logis, dan singkat. Hal ini dimaksudkan agar
petunjuk, baik tulis maupun lisan, dapat digunakan dengan tepat tanpa terjadi
kesalahan menangkap isi petunjuk. Bila ketiga syarat tersebut dapat dipenuhi,
maka petunjuk dapat dilakukan dengan baik.
No comments:
Post a Comment