Tuesday, 16 February 2016

ARTIKEL PTK SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG


PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA
MATERI  SIFAT-SIFAT  OPERASI  HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI  PENDEKATAN  KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR





A.    PENDAHULUAN
Pendidikan sekolah dipandang sebagai tempat yang paling tepat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kedepannya dapat digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan kwalitas pendidikan di Sekolah Dasar salah satunya pada mata pelajaran boleh dikatakan sangat penting karena pembelajaran matematika dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pembelajaran lainnya dan saling ketergantungan antara konsep yang satu dengan lainnya. Oleh Karena pelajaran matematika menuntut para guru untuk mampu menyampaikan konsep yang dimaksud kepada siswa. 
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukkan peneliti di kelas V SDN Pengadilan 1, dengan Standar Kompetensi Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran bilangan bulat. Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengelolaan  proses  pelaksanaan kegiatan belajar  mengajar  bagi guru belum memanfaatkan suatu bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memanfaatkan metode, pendekatan, model atau bentuk pendekatan yang paling dianggap tepat.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukkan cenderung belum melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. Sehingga berdampak siswa jarang mendapatkan kesempatan berperan dalam mengeluarkan pendapat dalam proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas termasuk dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Hal ini berdampak rendahnya nilai mata pelajaran matematika siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, bahkan masih dibawah KKM sebesar 75. Hal ini dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa hanya sebesar 59,90. Dari seluruh siswa yang berjumlah 44 orang siswa yang memenuhi nilai KKM adalah sebesar 22,72%  yaitu sebanyak 10 orang siswa dan sisanya sebesar 77,28% yaitu sebanyak 34 orang siswa belum mencapai KKM.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut penulis beranggapan, bahwa dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan pelaksanaanya lebih nyata. Salah satunya adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual untuk mengajarkan matematika tentang operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan ini, dalam mengajar guru terlebih dahulu menggunakan alat peraga yang berupa benda-benda konkret.
Nurhadi (2003. hlm,13) mengemukakan pernyataan ringkas tentang pendekatan kontekstual adalah:
  Konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, berbagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa pendekatan kontekstual konsep pembelajarannya adalah guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya
Upaya mengatasi permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukkan penelitian dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). dengan judul: “Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).
Mengacu pada uraian latar belakang masalah, maka masalah yang utama dalam penelitian ini adalah : Apakah melalui melalui pendekatan kontekstual pada materi operasi hitung bilangan bulat dapat meningkatkan pemahaman siswa belajar siswa di Kelas V Sekolah Dasar?.
Selain permasalahan utama peneliti juga melakukkan perumusan mengenai permasalahan, yaitu sebagi berikut: 
a.       Bagaimana perencanaan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1?
b.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1?
c.       Bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1?
            Berdasarkan atas perumusan di atas, maka tujuan umum tindakan dilakukanadalah meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar
B.     KAJIAN PUSTAKA
1.      Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
Operasi hitung bilangan meliputi:perkalian,pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Operasi hitung bilangan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami operasi hitung campuran bilangan bulat, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu bilangan bulat
Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1) Tanda operasi hitung dan 2) Tanda kurung. Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung sebagai berikut:
a.      Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b.      Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c.      Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-)
Sifat-sifat pengerjaan operasi hitung yang dapat dikenakan pada bilangan. Menurut pendapat  Karim, (1996, hlm.99). operasi tersebut adalah:
(1) penjumlahan; (2) pengurangan; (3) perkalian; (4) pembagian. Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang sangat erat sehingga pemahaman konsep dan keterampilan melakukan operasi yang satu akan mempengaruhi pemahaman konsep dan keterampilan operasi  yang lain

Pendapat tersebut yang menyangkut sifat-sifat perhitungan bilangan bulat yang difokuskan pada penjumlahan dan perkalian yang dijelaskan sebagai berikut:
a.       Sifat Komutatif (Pertukaran)
b.      Sifat Asosiatif (pengelompokan)
c.       Sifat Distributif Disebut Juga Sifat Penyebaran.
2.      Penerapan Pendekatan kontekstual dan Pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika SD
Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika diharapkan, siswa akan belajar akan ikut terlibat secara aktif dan berjalan dengan baik apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di sekolah (Nurhadi, 2003, hlm.8).
Nurhadi (2003, hlm.13) mengemukakan pernyataan ringkas tentang pendekatan kontekstual adalah:
 Konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, berbagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Dari pendapat tersebut pendekatan kontekstual mengasumsikan dalam proses pelaksanaanya dapat membantu siswa menemukan makna dalam pendidikan dengan cara membuat hubungan antara apa yang mereka peroleh di dunia nyata dengan yang mereka pelajari di sekolah untuk kemudian menerapkan pengetahuan tersebut di dunia nyata. Inti pendekatan kontekstual adalah “melibatkan situasi dunia nyata sebagai sumber maupun terapan materi pelajaran” (Aisyah,2007, hlm.10).
Adapun pendekatan menurut pendapat (Aisyah, 2007, hlm.11), terdapat beberapa ciri, yaitu :
1.      Pembelajaran aktif: peserta didk diaktifkan untuk mengkonstruksi pengetahuan dan memecahkan masalah.
2.      Multi konteks: pembelajaran dalam konteks yang ganda akan memberikan siswa pengalaman yang dapat digunakan untuk mempelajari dan mengidentifikasi ataupun memecahkan masalah dalam konteks yang baru (terjadi transfer).
3.      Kerja sama dan diskursus: siswa belajar dari orang lain melalui kerja sama, diskursus (penjelasan-penjelasan) tim kerja dan mandiri (self reflection).
4.      Berhubungan dengan dunia nyata: pembelajaran yang menghubungkan dengan isu-isu kehidupan nyata melalui kegiatan pengalaman di luar kelas dan simulasi.
5.      Pengetahuan prasyarat: pengalaman awal siswa dan situasi pengetahuan yang didapat mereka akan berarti atau bernilai  dan nampak sebagai dasar dalam pembelajaran.
6.      Pemecahan masalah: berpikir tingkat tinggi yang diperlukan dalam memecahkan masalah nyata harus ditekankan pada kebermaknaan memorasi dan pengulangan-pengulangan.
7.      Mengarahkan sendiri (self-direction): siswa ditantang dan dimungkinkan untuk membuat pilihan-pilihan, mengembangkan alternatif-alternatif, dan diarahkan sendiri

Berdasarkan uraian-uraian di atas, pendekatan kontekstual mempunyai ciri-ciri kelas sebagai berikut: 1) pengalaman nyata, 2) kerja sama, 3) saling menunjang, 4) gembira, 5) belajar dengan bergairah, 6) pembelajaran terintegrasi, 7) menggunakan berbagai sumber, 8) siswa aktif dan kritis, 9) menyenangkan, tidak membosankan, 10) sharing dengan teman, dan 11) guru kreatif. Jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya. Untuk melaksanakan pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja termasuk matematika dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.

C.    METODE PENELITIAN
1.      Model penelitin
Model Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini menggunakan metode  Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart. Kunandar (2008, hlm.42) menyatakan:
Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukkan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses gejala sosial.

Penelitian kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis, sebab penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekan guru sehari-hari khususnya guru sekolah dasar. Model PTK yang dipilih adalah  model Kemmis dan McTaggart. Dalam model ini satu kali pembelajaran identik dengan satu siklus tindakan, yang terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi dan  refleksi (Wardani 2001, hlm.21).  
2.      Lokasi dan Subjek Penelitian
a.      Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 1 Jln. Tarumanagara No.16 Kel. Tawangsari Kec. Tawang Kota Tasikmalaya.
b.      Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah  guru dan siswa kelas V SDN Pengadilan 1. Banyaknya subjek penelitian ini adalah 44 orang siswa, yang terdiri atas 24 orang siswa perempuan, dan 24 orang siswa laki-laki.
c.       Prosedur Penelitian
1.      Orientasi dan Identifikasi Masalah
2.      Perencanaan Tindakan Penelitian
a)      Perencanaan Siklus Tindakan
b)      Sekenario Pembelajaran
c)      Fasilitas dan Bahan Ajar
d)     Instrumen Penelitian
d.      Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1)      Teknik Studi Dokumentasi
2)      Teknik Observasi
3)      Teknik tes
e.       Kriteria Keberhasilan
1)      Guru mampu menunjukkan kinerja baik, dalam menyusun RPP sekurang-kurangnya 75%.
2)      Dalam proses pembelajaran guru mampu menunjukkan kinerja baik, sekurang-kurangnya 75% dari sejumlah indikator dapat terkuasai.
3)      Siswa mampu menunjukkan peningkatan aktivitas pembelajaran apabila sekurang-kurangnya 75% berperan aktif dalam pembelajaran.

D.    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.      Perencanaan
Mengenai rancangan yang dibuat dan digunakan sudah mengacu pada KTSP yang berlaku dengan bentuk rancangan  pada  Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbentuk langkah-langkah pembelajaran melalui pendekatan kontekstual, dengan bentuk pelasksnaannya melipu: Kegiatan awal, Kegiatan inti, Kegiatan akhir, dan diakhiri dengan siswa mengerjakan soal evaluasi dan menyimpulkan keseluruhan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2.      Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pelaksanaan  pembelajaran pada setiap siklusnya berjalan dengan baik dan sesuai. Setiap tindakannya dialkukan perbaikan pada setiap aspek yang dianggap kurang.  Adapun aspek yang dianggap kurang pada siklus 1 yaitu mencakup penguasaaan materi, pemanfaatan alokasi waktu pelaksanaanya  pembelajaran yang dianggap belum sesuai, pada siklus 2 dialkuakan dan ternayata mengalami perbaikan
3.        Kemampuan Siswa
Adapun kemampuan siswa diukur dari hasil belajar siswa dalam mengerjakn soal evaluai. Berdasrkan hasil evaluasi yang dilakukanternyata mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Berdarakan tabel 4.4. mengenai peningkatan rata-rata hasil belajar siswa   yang dilakukan melalui  tes tertulis dengan perolehan hasil evaluasi yang diawali dari tes awal dengan perolehan sebesar 59,90 atau 59,90%, tes akhir siklus 1  sebesar 72,20 atau 72,20% dan tes akhir siklus 2 sesbesar 80,70.  Perolehan hasil belajar siswa yang telah mancapai KKM yang ditetapkan sebesar 75, maka pemanfaatan pendekatan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada materi Materi Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar  daianggap sudah tepat dan terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa. Adapun rakapitulasi tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut.



SIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
a.       Pada perancangan RPP disusun mengenai materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual telah sesuai dan mengacu  pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
b.      Pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual dalam proses pelaksanaan pembelajaran menujukkan hasil yang masksimal dan berjalan dengan baik  pada setiap siklusnya yang menyangkut aktivitas guru dan siswa.
c.       Hasil belajar siswa pada pembelajaran Pada Materi Sifat-Sifat Operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dan perbaikan. Hasil belajar siswa yang semula hanya sebesar 59,90 pada siklus 1 sebesar 72,20 dan siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 80,70.  Dan mencapai KKM
2.      Saran
a.       Bagi guru
Guru hendaknya mampu menentukan dan memilih pendekatan pendekatan pembelajaran paling tepat guna meningkatkan hasil belajar siswa.
b.      Bagi siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa hendaknya terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran


c.       Bagi Sekolah
Sebagai referensi bagi pihak sekolah bahwa pelaksanaaan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Amir. (2007). Pendekatan Pembelajaran Kontekstual: Sebuah Pendekatan Belajar Dalam Pembelajaran InovatifMakalah.  Disajikan pada loka karya Peningkatan kualitas penyelenggaraan PPL Mahasiswa S1 PGSD Yang dilaksanakan Oleh Pengelola Seminar Ilmiah Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, Makassar, 10 – 12 November 2007.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan pembelajarn matematika SD. Jakarta: Direktorat Jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Nurhadi. (2003) Pembelajaran Kotekstual dan Penerapannya dalam KBK.Malang: Universitas Negeri Malang.

Surya ,M. (2004) Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :Pustaka Bani Quraisy

Wardani,I.G.K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi



No comments:

Post a Comment