BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia sejak dari
lahir hingga ke liang lahat, melalui kegiatan belajar mengajar baik melalui
jalur pendidikan formal maupun non formal. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu
yang dapat diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan maka
perkembangan ilmu sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan ilmu juga
terkadang menjadi salah satu ukuran suatu bangsa, karena semakin maju ilmu
pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju pula taraf hidup dan
kesejahteraan penduduknya.
Salah satu indikator untuk meningkatkan mutu pendidikan
yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan satu lembaga pendidikan dalam
menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar
siswa yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang
disajikan pada lembaga pendidikan tersebut.
Secara mendasar, salah satu pembelajaran yang harus
diperhatikan adalah mata pelajaran IPS karena pembelajaran IPS berkenaan dengan
kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya.
Pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan
peserta didik tiap jenjang pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup
pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial
kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Hal yang menjadi masalah dalam menghasilkan lulusan
berkualitas ini yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak adalah rendahnya
hasil belajar diasumsikan karena ada hambatan yang di alami siswa.
Hambatan yang dimaksud tesebut dapat berupa Faktor
Internal (dari dalam diri siswa) maupun Faktor Eksternal (dari luar diri
siswa), diantaranya : Fasilitas belajar, kontribusi edukatif orang tua,
kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap
sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor
kontribusi edukatif orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan
dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Bedjo dalam Syamsudin (2008 : 2) bahwa : “Berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya
adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat”.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor
kontribusi edukatif orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang
sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa kontribusi edukatif
orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup
berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa
dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai
prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, penulis berasumsi kontribusi edukatif orangtua dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian
ini akan di kaji hal-hal yang berhubungan antara kontribusi edukatif orang tua
dengan prestasi belajar pada siswa kelas V. Atas dasar tersebut, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan
Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri ........... V Kecamatan ........... Kota ...........
tahun pelajaran 2010-2011”.
B. Perumusan Masalah dan
Pertanyaan Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Beranjak dari latar belakang yang telah di tulis di atas, peneliti
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan di
antaranya :
a.
Penafsiran orang tua mengenai
prestasi belajar siswa ditentukan sepenuhnya di sekolah, padahal ini harus ada
keterpaduan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dan didukung dengan
adanya kontribusi edukatif dari orang tuanya.
b.
Banyak yang menganggap guru
sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar anak
c.
Kurang memberikan keterampilan
dasar terhadap anak dari orang tua
Setelah melakukan identifikasi masalah,
ternyata yang menjadi penyebab dari masalah adalah kekurang pahaman orang tua
mengenai pentingnya kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar.
Mendidik anak dengan baik dan benar merupakan
solusi dari kekurang pahaman orang tua mengenai pentingnya kontribusi edukatif
orang tua terhadap prestasi anak tersebut. Mendidik anak dengan baik dan benar
berarti menumbuhkembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi
jasmaniah anak di upayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan potensi rohani anak di upayakan
pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual perasaan dan
budi pekerti.
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan
di besarkan dalam keluarga. Bagi seorang anak keluarga merupakan tempat pertama
dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut resolusi Majelis Umum
PBB, fungsi utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mangasuh dan
mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat
menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik serta memberikan kepuasan dan
lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera. Maka dari itulah
peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan antara kontribusi edukatif orang tua
dengan prestasi belajar siswa kelas V SDN ........... V Kecamatan ...........
Kota ............
2. Rumusan Masalah/Pertanyaan
Penelitian
Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian maka masalah
yang di kaji dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut :
a.
Bagaimana kontribusi edukatif
orang tua siswa kelas V SDN ........... V, Kecamatan ........... Kota ............
b.
Bagaimana prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
c.
Apakah ada hubungan antara kontribusi
edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
V pada SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pegangan atau pedoman bagi
peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Adapun tujuan penelitian ini
meliputi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang hubungan kontribusi edukatif orang
tua dengan prestasi belajar siswa.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui kontribusi
edukatif orang tua siswa kelas V pada SDN ........... V Kecamatan ...........
Kota ............
b.
Untuk mengetahui prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN ........... Kecamatan ...........
Kota ............
c.
Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
D. Kegunaan
Penelitian/Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam upaya membahas masalah
hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa
pada pembelajaran IPS di kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
Secara lebih rinci dan tegas maka manfaat yang dapat
diambil dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
a.
Aspek Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menguji hubungan antara kontribusi
edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas
V SDN ........... V Kecamatan ........... sebagai bagian penting pendidikan.
b.
Aspek Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
kontribusi edukatif orang tua dalam mendidik anak yang akan mempengaruhi
keberhasilan anak dalam proses belajar di Sekolah Dasar. Bagi sekolah,
penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam membina dan membimbing anak-anak
didiknya dalam menunaikan keberhasilan belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar.
c.
Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi dan dorongan bagi
para peneliti selanjutnya, khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan
dengan masalah dalam penelitian ini.
E. Kerangka Berpikir
Adapun yang menjadi kerangka berpikir pada penelitian
ini, menurut Idris dan Jamal (1992) dalam Slameto (2003 : 2) bahwa :
“Kontribusi
edukatif orang tua yang diberikan anaknya yaitu harus memberikan dasar
pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar seperti pendidikan agama, budi
pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk
mematuhi peraturan-peraturan, dan menanamkan kabiasaan-kebiasaan selain ini
juga mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai dengan yang diajarkan
di sekolah. Dengan kata lain, ada kontinuitas antara materi yang akan di
ajarkan di rumah dan materi yang di ajarkan di sekolah.”
Sehingga dapat disimpulkan apabila hal tersebut yang
disebutkan di atas di lakukan, maka akan berpengaruh terhadap kehidupan
kepribadian terutama peningkatan prestasinya. Dengan kata lain, kontribusi
edukatif orang tua mempunyai keterkaitan atau hubungan yang tidak terlepas dari
salah satu sebagai penunjang keberhasilan siswa dalam peningkatan prestasi
belajarnya.
F. Anggapan Dasar
Menurut Riduwan (2009 : 194) “Asumsi atau anggapan dasar
merupakan teori atau prinsip yang kebenarannya tidak diragukan lagi oleh
peneliti saat itu”.
Adapun yang menjadi asumsi pada penelitian mengenai
hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS diantaranya :
1.
Penafsiran orang tua mengenai
prestasi siswa ditentukan sepenuhnya di sekolah, padahal ini harus ada
keterpaduan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di dukung dengan
adanya kontribusi dari orang tuanya.
2.
Kurangnya perhatian orang tua
terhadap perkembangan intelektualitas anak.
3.
Beragamnya prestasi siswa di
Sekolah Dasar. Dalam hal ini peranan orang tua sangat penting terutama mengenai
kontribusi edukatif orang tua yang ditanamkan di keluarga masing-masing.
G. Hipotesis
Sugiyono (2008 : 284) mengemukakan bahwa “Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang di ajukan
untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
“Terdapat hubungan antara kontribusi edukatif Orang Tua dengan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS”.
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis tersebut, maka akan
dibuktikan melalui hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas V SD Negeri
........... V Kecamatan ........... Kota ............
H. Metode Penelitian
Sugiyono (2008 : 2) mengemukakan bahwa “metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”.
Berdasarkan judul penelitian ini, yakni “Hubungan antara kontribusi
edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS”, maka
jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari
penelitian akan disajikan dalam bentuk angka. Metode yang digunakan dalam
melaksanakan penelitian yaitu dengan menggunakan metode assosiatif atau
korelasional. Metode assosiatif yang digunakan dalam penelitian ini menjelaskan
bahwa hal yang diteliti bersifat assosiatif yaitu meneliti ada tidaknya
hubungan antara dua variabel yang ditimbulkan oleh kontribusi edukatif orang
tua dengan prestasi belajar. Variabel penelitian ini meliputi dua variabel
yaitu variabel bebas untuk kontribusi edukatif orang tua (X) dan variabel
terikat untuk prestasi belajar siswa (Y).
I. Lokasi, Populasi dan
Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN ........... V yang
beralamat di Jl. Geger Noong Kelurahan ........... Kecamatan ........... Kota ............
Adapun populasi yang akan diambil dari penelitian ini adalah siswa kelas V di
SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............ Sedangkan teknik
sampelnya adalah total sampel, karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100
orang yaitu siswa kelas V SD sebanyak 38 orang.
II. RINGKASAN KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kontribusi
edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar
1. Pengertian Kontribusi
Edukatif Orang Tua
a. Kontribusi Edukatif
Kata kontribusi mempunyai pengertian luas. Menurut
Suharto dan Iryanto dalam Rahmawaty (2006 : 2) kontribusi adalah hal turut
berperan serta di suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta. Kemudian
Huneryager dan Heckman dalam Rahmawaty (2006 : 2) mengartikan ‘kontribusi
sebagai ketertiban mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang
mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung
jawab bersama mereka’. Dari beberapa pengertian kontribusi dari pakar tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi adalah keikutsertaan seseorang dalam
situasi kelompok yang mendorongnya memberikan keputusan dalam pencapaian tujuan
serta membagi tanggung jawab bersama.
Edukatif berasal dari kata edukasi yang berarti
pendidikan. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang
belum dewasa kepada kedewasaan. Kata edukatif lebih terinci pada kata mendidik
karena bagian dari kata sifat yang menjelaskan kata sebelumnya. Dengan kata
lain kontribusi edukatif ini adalah keikutsertaan seseorang dalam mendidik dan
mendewasakan seseorang yang belum dewasa serta membagi tanggung jawab bersama.
b. Orang Tua
Pengertian orang tua menurut Hasan (2009 : 1) adalah
Ibu dan bapak
kandung, seseorang bukan bapak atau ibu tiri, bukan pula bapak asuh atau ibu
asuh, tetapi bapak atau ibu kandung siswa yang telah terikat oleh tali perkawinan
yang syah baik manurut agama maupun secara adminsitrasi pemerintahan.
Kemudian pengertian orang tua menurut Jariah (2008 : 1)
mengemukakan bahwa ‘orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak’. Dari
kedua pengertian tersebut jelaslah bahwa orang tua adalah bapak atau ibu
kandung siswa yang telah melahirkannya.
2. Pengertian Prestasi
Belajar
a. Prestasi
Prestasi adalah “apa yang dapat diciptakan, hasil yang
menggembirakan” (Adikusuma, 1992 : 288). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1987
: 471) mengartikan prestasi dengan “hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya)”.
Dari pengertian di atas, terlihat ada kesamaan bahwa
prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil yang menggembirakan dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, baik secara perorangan maupun dalam bidang tertentu.
b. Belajar
Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang
pengertian belajar, diantaranya menurut Athur J. Getes dalam Fudyartanto (2002
: 150), menyatakan bahwa ‘belajar adalah perubahan tingkah laku melalui
pengalaman dan latihan’. Sementara menurut Morgan dalam Purwanto (1998 : 84),
berpendapat bahwa ‘belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman’.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
c. Prestasi Belajar
Dari pengertian “prestasi” dan “belajar” tersebut di
atas, dapat diambil suatu pengertian, bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar.
B. Bentuk Kontribusi Edukatif
Orang Tua terhadap Belajar Anak
Menurut Jannah (2007 :13) mengatakan bahwa “bentuk
kontribusi orang tua terhadap belajar anak adalah sebagai berikut” :
1.
Pemberian bimbingan dan nasihat
2.
Pengawasan terhadap belajar anak
3.
Pemberian Motivasi
4.
Penghargaan
5.
Pemenuhan kebutuhan belajar anak.
Untuk memperjelas maksud kutipan Jannah, maka dijelaskan
rinciannya sebagai berikut :
1.
Pemberian Bimbingan dan Nasihat
Menurut
Oemar Hamalik dalam Jannah (2007 : 1993), bahwa bimbingan adalah suatu proses
untuk menolong individu dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan
diri dan memecahkan masalah-masalahnya. Bimbingan belajar terhadap anak berarti
pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana
dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih
terarah dalam belajarnya. Bentuk lain dari kontribusi orang tua yaitu
memberikan nasihat kepada anak yaitu memberikan saran-saran kepada anak untuk
memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran
sehat.
2.
Pengawasan Terhadap Belajar
Orang
tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab adanya pengawasan yang
kontinyu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak akan berjalan
lancar. Pengawasa yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin
supaya pendidikan anak tidak terbengkalai, karena terbengkalainnya pendidikan
seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan
hidupnya.
3.
Pemberian Motivasi dan Penghargaan
Sebagai
pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya mampu memberikan
motivasi dan dorongan agar anak lebih giat dalam belajar. Hal lain yang harus
diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan pada
kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk
menunjukan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan usahanya.
4.
Pemenuhan Kebutuhan Belajar
Kebutuhan
belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar, seragam sekolah,
buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain.
C. Hubungan Kontribusi
Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
1. Hubungan Kontribusi
Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Orang tua memegang peranan penting untuk meningkatkan
perkembangan dan prestasi belajar anak. Prestasi belajar akan mengalami
hambatan dan menurun sampai rendah. Pada umumnya para orang tua kurang
menyadari betapa pentingnya peranan mereka dalam meningkatkan prestasi belajar
anak-anak mereka.
2. Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial
a.
Hakikat, Fungsi dan Tujuan
Pembelajarna IPS di Sekolah Dasar
1)
Hakikat Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar
Menurut kurikulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar
Nasional Pendidikan 2006 : 29)
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari SD sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Dengan demikian mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran
yang mengajarkan pada siswa SD, agar siswa mengenal fenomena-fenomena sosial,
mulai dari yang dekat dengan lingkungannya sampai dengan fenomena dunia.
2)
Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar
Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar berdasarkan kurikulum
Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006 : 29) adalah
berikut ini :
Mata pelajaran
IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.
Mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya.
2.
Memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahka masalah dan
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.
Memiliki kemampuan berkomunkasi,
bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global.
3)
Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1.
Manusia, tempat dan lingkungan
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
3. Sistem sosial dan budaya
4. Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan
b.
Program Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar
Kurikulum Sekolah Dasar 2006 (BNSP, 2006) menetapkan
bahwa program pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar IPS (BNSP, 2006) ditetapka sebagai landasan pembelajaran untuk
mengembangkan kemampuan logis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama sehingga dengan kemampuan tersebut peserta didik memiliki
kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam rangka
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran IPS
yang harus dikembangkan di Sekolah Dasar, menurut program pembelajaran IPS di
kelas V semester 1 (BNSP, 2006) adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Aspek Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar
Pembelajaran IPS
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Menghargai
berbagai peninggalan sejarah dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada
masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta
kegiatan ekonomi di
|
1.1 Mengenal makna peninggalan sejarah yang berskala nasional Hindu,
Budha, dan Islam di Indonesia
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam
di Indonesia
1.3 Mengenal keragaman dan kenampakan alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di
|
|
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
|
III. Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
Penelitian menurut Sugiyono (2008 :2) adalah “merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Berdasarkan cara pengolahan data, penelitian terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Penelitian Kuantitatif
2.
Penelitian Kualitatif
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam
bentuk angka. Metode yang digunakan adalah metode assosiatif atau korelasional,
yaitu menjelaskan bahwa hal yang di teliti bersifat assosiatif yaitu meneliti
ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang ditimbulkan oleh kontribusi
edukatif orang tua dengan prestasi belajar.
B. Variabel dan Definisi
Operasional Variabel
Variabel menurut Arikunto (2006 : 116) adalah “objek
penelitian yang bervariasi”. Variabel dalam penelitian ini adalah :
1.
Variabel bebas (x) adalah
kontribusi edukatif orang tua
2.
Variabel terikat (y) adalah
prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPS
X Y
r
Keterangan
:
X = Kontribusi edukatif orang tua
Y = Prestasi belajar dalam pelajaran IPS
r = Korelasi antara x dan y
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai variabel
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Kontribusi Edukatif Orang Tua (Variabel X)
Kontribusi
edukatif orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.2
Kisi-kisi Angket
Kontribusi Edukatif Orang Tua
No
|
Indikator
|
Sub Indikator
|
No. Soal
|
Jumlah Soal
|
|
Pernyataan Positif
|
Pernyataan Negatif
|
||||
1
|
Memberikan dasar pendidikan
|
- Memberikan
motivasi dalam belajar
- Memberikan
fasilitas dalam belajar
- Membangkitkan
cita-cita dalam belajar
|
39,
22, 9, 21
|
1,
5, 27, 33
|
8
|
2
|
Sikap orang tua terhadap belajar siswa
|
Sikap
orang tua terhadap belajar siswa
|
40,
23, 6, 7, 8, 32, 25
|
2,
4, 36, 15, 24, 38, 35
|
14
|
3
|
Memberikan keterampilan dasar pada siswa
|
- Pendidikan
agama
- Budi
pekerti
- Sopan
santun
- Estetika
- Kasih
sayang
- Rasa
aman
- Dasar-dasar
mematuhi peratura
- Kebiasaan
dalam belajar
|
28
3
18
19
29
13
17
11,
15, 16
|
34
14
10
12
36
37
31
20,
26, 30
|
2
2
2
2
2
2
2
6
|
- Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS (Variabel
Y)
Dapat
dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui tabel
Kompetensi Dasar dan Indikator mata pelajaran IPS kelas V semester 1.
Tabel 1.3
Aspek Kompetensi Dasar
dan Indikator Mata Pelajaran IPS
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.1Mengenal makna peninggalan
sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia
|
- Menceritakan
peninggalan sejarah yang bercorak Hindu
- Menceritakan
kejayaan Majapahit dan peranan Gajah Mada dalam upaya menyatukan nusantara
- Mengidentifikasi
peninggalan sejarah yang bercorak Budha di berbagai daerah di
- Menceritakan
Sriwijaya sebagai kerajaan maritime dan pusat penyebaran agama Budha
- Mengidentifikasi
peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia
- Menceritakan
sejarah yang bercorak Islam (misal : Mesjid, Pesantren, Tradisi agama)
- Menceritakan
tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di
|
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan
Islam di Indonesia
|
- Menceritakan
tokoh-tokoh kerajaan Hindu di berbagai daerah di Indonesia
- Menceritakan
tokoh-tokoh kerajaan Budha di berbagai daerai di
|
|
- Menceritakan
tokoh-tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di
- Menceritakan
salah satu kerajaan Islam di Indonesia
|
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di
|
- Mengidentifikasi
ciri-ciri kenampakan alam wilayah
- Mengidentifikasi
ciri dan sifat cuaca/iklim di wilayah
- Mengidentifikasi
kenampakan buatan di wilayah
- Menjelaskan
keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan bagi masyarakat
setempat
- Menjelaskan
cara pembagian daerah waktu di
- Menjelaskan
peta pembagian daerah waktu di
- Menghitung
cara pembagian daerah waktu di
|
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
|
- Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa yang terdapat di
- Mengembangkan
sikap menghormati keragaman suku bangsa
- Mengidentifikasi
keragaman budaya yang terdapat di
|
1.5Mengenal jenis-jenis usaha di
|
- Menyebutkan
jenis usaha perekonomian dalam masyarrakat
- Memberikan
contoh usaha yang dikelola sendiri dan kelompok
|
|
- Memberikan
contoh cara menghargai kegiatan setiap orang dalam berusaha
- Memberi
contoh kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di
|
C. Lokasi, Populasi dan
Sampel/Subyek Penelitian
1.
Lokasi
Lokasi penelitian yang diambil adalah SDN ........... V Kecamatan ...........
Kota ............
2.
Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN ...........
V Kecamatan ........... Kota ............
3.
Sampel
Teknik sampel yang digunakan adalah total sampel atau sampel jenuh karena
subjek yang akan diteliti kurang dari 100 orang yaitu kelas V SD yang terdiri
dari 2 rombel kelas Va 29 orang dan kelas Vb 29 orang. Jadi jumlah seluruh
siswa kelas V berjumlah 58 orang.
D. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati” (Sugiyono, 2008 :
102)
1.
Jenis Instrumen Penelitian
a.
Angket
(Sugiyono, 2010 : 142) mengataka bahwa kuesioner (angket) merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini digunakan
untuk menjaring data pendukung diberikan setelah siswa diberikan tes yaitu
berupa soal-soal pilihan ganda. Angket yang digunakan berbentuk pernyataan
positif dan pernyataan negatif.
Adapun langkah-langkah uji coba instrumen tersebut adalah sebagai berikut
:
1.
Melakukan tes pada kelompok siswa
yang bukan merupakan subjek penelitian.
2.
Membuat tabel skor tes siswa hasil
uji coba.
3.
Berdasarkan data skor hasil uji
coba dilakukan analisis butir soal, meliputi.
a.
Reliabilitas Soal.
Reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang
diukur, kecermatan hasil ukur dan sebarapa akurat seandainya dilakukan
pengukuran ulang (Thorndike dan Hagen, 1977). Jadi Reliabilitas berhubungan
dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Tes yang
tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar
karena tidak memberikan informasi apapun. Dalam pengukuran ilmu sosial dan
pendidilkan jika siswa yang diukur dengan tes yang sama harus menghasilkan
pengukuran yang relative sama. Dengan begitu data hasil tes yang dihasilkan
dari proses pengukuran akan dapat dipercaya.
b.
Validitas Soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila hasil dari kegiatan evaluasinya
tinggi. Untuk itu peneliti dalam penelitian harus menggunakan instrumen
penelitian yang valid agar hasil penelitiannya dapat diukur dengan baik dan
tepat.
b.
Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS semester 1 tahun ajaran
2010/2011.
Adapun langkah-langkah uji coba instrumen tersebut adalah sebagai berikut
:
1.
Melakukan tes kepada kelompok
siswa yang bukan merupakan subjek penelitian
2.
Membuat Tabel skor tes siswa hasil
uji coba
3.
Berdasarkan data skor hasil uji
coba dilakukan analisis butir soal, meliputi :
a.
Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran (difficuly index) atau kita singkat TK dapat
didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar (Crocker
dan Algina, 1986 : 311). Semakin tinggi index TK maka butir soal semakin mudah,
juga sebaliknya jika index TK semakin rendah maka butir soal semakin sukar.
Oleh sebab itu butir soal harus mempunyai TkK yang sedang.
b.
Daya Pembeda
Daya pembeda (discriminating power) atau kita singkat DP adalah kemampuan
butir soal tes membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah.
Daya Pembeda berhubungan dengan derajad kemampuan butir membedakan dengan baik
perilaku pengambil tes dalam tes yang dikembangkan (Anastasi dan Urbina, 1997 :
197). DB harus diusahakan positif dan tinggi sebab butir soal tersebut dapat
membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan kelompok bawah.
c.
Efektifitas Pengecoh
Pengecoh (distractor) yang juga dikenal dengan istilah penyesat atau
penggoda adalah pilihan jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila
paling tidak ada siswa yang terkecoh memilih. Pengecoh yang berdasarkan hasil
uji coba tidak efektif direkomendasikan untuk diganti dengan pengecoh yang
lebih menarik.
4.
Realibilitas Soal
Reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang
diukur, kecermatan hasil ukur dan sebarapa akurat seandainya dilakukan
pengukuran ulang (Thorndike dan Hagen, 1977). Jadi Reliabilitas berhubungan
dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Tes yang
tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar
karena tidak memberikan informasi apapun. Dalam pengukuran ilmu sosial dan
pendidilkan jika siswa yang diukur dengan tes yang sama harus menghasilkan
pengukuran yang relative sama. Dengan begitu data hasil tes yang dihasilkan
dari proses pengukuran akan dapat dipercaya.
5.
Validitas Soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila hasil dari kegiatan evaluasinya
tinggi. Untuk itu peneliti dalam penelitian harus menggunakan instrumen
penelitian yang valid agar hasil penelitiannya dapat diukur dengan baik dan
tepat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian digunakan beberapa teknik sebagai berikut :
a.
Angket
Teknik
pengumpulan data mengenai kontribusi edukatif orang tua meliputi memberikan
dasar pendidikan, sikap orang tua terhadap belajar siswa, dan keterampilan
dasar pada siswa.
b.
Tes
Teknik
ini untuk menggali pokok tentang prestasi belajar siswa melalui pemberian tes
berupa tes pilihan ganda mata pelajaran IPS semester 1 tahun pelajaran
2010/2011.
F. Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan dari pengumpulan data akan di olah
melalui beberapa analisis data sebagai berikut :
1.
Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas tentu saja untuk
mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti
mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasar pada
patokan distribusi normal dari data yang mean dan standar diviasi yang sama.
Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita
miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi
yang sama dengan data kita.
2.
Uji Linieritas (Metode
LM/Languange Multiplier)
Uji linieritas digunakan untuk menguji liner tidaknya suatu
data yang dianalisis yaitu variabel independen terhadap variabel dependen, maka
uji linieritasnya dengan uji F atau uji ketepatan model yang digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen secara serentak atau bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.
Uji Hipotesis
a.
Operasional Penelitian
Ha = Terdapat Hubungan
antara kontribusi edukatif orang dengan pretasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS
Ho = Tidak
terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS
b.
Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
Ho : r
= 0 (berarti tidak ada hubungan)
Ho : r
≠ 0 (berarti ada hubungan)
Keterangan
r = Koefisien korelasi antara
kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS kelas V Sekolah Dasar
(Sugiyono, 2008 : 163)
G. Agenda Kegiatan
|
BULAN
|
|||||||||||||||||
KEGIATAN
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
|||||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
A.
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Observasi awal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Konsultasi judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Konsultasi judul dengan
pembimbing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penyusunan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pembuatan instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pengujian Instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C.
Penulisan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penulisan BAB I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penulisan BAB II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penulisan BAB III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penulisan BAB IV
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penulisan BAB V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Penyelesaian skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis, peneliti menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B.
Perumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Kegunaan Penelitian
E.
Kerangka Berpikir
F.
Anggapan Dasar
G.
Hipotesis Penelitian
H.
Metode Penelitian
I.
Populasi, Sampel/Subjek Penelitian
BAB II LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Kontribusi
Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
B. Bentuk Kontribusi
Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak
C. Hubungan Kontribusi
Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Variabel dan Definisi
Operasional Variabel
C. Jenis dan Pengembangan
Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data dan
Penyajian Data
E. Prosedur Penelitian
dan Teknik Pengolahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Data
B. Pembahasan Hasil
Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BNSP.
(2006) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Kelas V. Jakarta : Depdiknas.
Sugiyono.
(2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
cetakan ke -10. Bandung
: Alfabeta.
Syamsuddin,
S. (2008). Hubungan Partisipasi Orang Tua dengan Prestasi Belajar.
[online]. Tersedia : http://one.Indoskripsi.com
[9 Pebruari 2011].
Arikunto,
S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Hasan,
Malik (2009). Pengaruh Kelengkapan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di SDN
Kedungrejo Balarejo. (online). Tersedia : http://one.Indoskripsi.com/click/7919/0.
(10 Pebruari 2011).
Riduwan.
(2009). Belajar mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung :
Alfabeta
Jannah.
S. (2001) Hubungan antara perhatian Orang
Tua dan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri. Hulu Sungai
Tengah : STAI Al-Washliyah Barabai.
Syah,
Muhibin. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wacana
Ilmu
Patria,
Bhina. (2010). Uji Normalitas dan
Lineritas. (online) Tersedia : http://www.Inparametric.com.
(06 Maret 2011)
No comments:
Post a Comment