Hasil Belajar
Menurut Sukmara (2007:69), hasil
belajar menunjukkan kepada tingkat kualifikasi ukuran baku (standaring norms) menjadi sasaran
sekaligus tujuan yang mesti dicapai melalui berbagai kegiatan pengalaman siswa
secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Hasil belajar yang efektif tidak hanya
menekankan pada salah satu dari ketiga orientasi hasil belajar, melainkan
keseimbangan dalam pengembangannya secara proporsional.
Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Terdapat beberapa klasifikasi hasil belajar diantaranya yaitu, Horward
Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: (a) keterampilan dan
kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Sedangkan
Gagne membagi lima kategori belajar, yakni: (a) informasi verbal, (b)
keterampilan intelektual, (c) startegi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan
motoris.
Namun klasifikasi hasil belajar
yang banyak digunakan di dunia pendidikan adalah klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga
ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek pertama,
kedua dan ketiga termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan aspek keempat,
kelima dan keenam termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c)
kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketetapan, (e) gerakan keterampilan
kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut
menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah
kognitiflah yang paling banyak dinilai para guru di sekolah karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pengajaran.
No comments:
Post a Comment