Wednesday 3 August 2016

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar

 Latar Belakang Masalah
Kualitas dan mutu kehidupan suatu negara salah satunya dipengaruhi mutu pelaksanaan pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nurhadi (2003. hlm,1) “bahwa peran pendidikan sangatlah diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas terbuka dan demokratis, untuk mencapai tujuan. Upaya mencapai tujuan tersebut maka dalam pelaksanaan pengembangan kualitas pendidikan  hendakanya dimulai dari sejak dini, baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah”.
Pengembangan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang mencakup komponen dan aspek-aspek tertentu guna tercapainya tujuan Nasional, guna mencerdaskan kehidupan Bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pendidikan dianggap penting karena selain menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik juga dapat menciptakan pribadi manusia yang lebih baik pula.
Pengembangan kualitas pendidikan yaitu mencakup pendidikan dilingkungan keluarga, masyarakat dan dilingkungan sekolah. Dalam penelitian ini pengembangan kualitas pendidikan lebih menekankan pada pada lingkungan sekolah. Pengembangan kualitas pendidikan sekolah tentunya tidak lepas dari beberapa komponen yang perlu dikembangkan, yaitu mencakup pengembangan kurikulum, perbaikan bentuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengembangan mutu dan kualitas kemampuan propesioanal guru dalam pembelajaran.
pelaksanaan pendidiakan di sekolah merupakan salah satu tempat yang dianggap  tepat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kedepannya dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengembangan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar  salah satunya pendididikan pada mata pelajaran matematika dapat dijadikan ukuran keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran lainnya yang konsepnya saling berkesinambungan. Oleh Karena itu guru harus mampu menyampaikan konsep yang dimaksud kepada siswa.
Subariah (2006. hlm,1) menyatakan: “belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep mencari hubungan antar konsep strukturnya”.  Dari keterangan tersebut secara sederhana dapat diartikan bahwa konsep pertama pada pembelajaran matematika, sangat menentukan bagi pemahaman konsep selanjutnya.
Pitajeng (2006. hlm,1), menyatakan bahwa “banyak orang yang tidak menyukai matematika, termasuk siswa yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.
Adapun yang menjadi salah satu permasalahan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu lemahnya kemampuan guru dalam memilih dan menentukan suatu bentuk pendeketan pembelajaran yang paling tepat. Disisi lain masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika sukar untuk dipelajari, membosankan, tidak menyenangkan, bahkan dianggap menakutkan sehingga berdampak pada prestasi belajar matematika mereka menjadi rendah sehingga prestasi belajar matematika mereka semakin menurun. 
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukkan peneliti di kelas V SDN .......... 1, dengan Standar Kompetensi Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat. Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengelolaan  proses  pelaksanaan kegiatan belajar  mengajar  bagi guru belum memanfaatkan suatu bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memanfaatkan metode, pendekatan, model atau bentuk pendekatan yang paling dianggap tepat.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukkan cenderung belum melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. Sehingga berdampak siswa jarang mendapatkan kesempatan untuk berperansecara aktip dalam mengeluarkan pendapat dalam proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas termasuk dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Hal ini berdampak rendahnya nilai mata pelajaran matematika siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, bahkan masih dibawah KKM sebesar 75. Hal ini dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa hanya sebesar 59,90. Dari seluruh siswa yang berjumlah 44 orang siswa yang memenuhi nilai KKM adalah sebesar 22,72%  yaitu sebanyak 10 orang siswa dan sisanya sebesar 77,28% yaitu sebanyak 34 orang siswa belum mencapai KKM.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut penulis beranggapan, bahwa dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan pelaksanaanya lebih nyata. Salah satunya adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual untuk mengajarkan matematika tentang operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan ini, dalam mengajar guru terlebih dahulu menggunakan alat peraga yang berupa benda-benda konkret.
Nurhadi (2003. hlm,13) mengemukakan pernyataan ringkas tentang pendekatan kontekstual adalah:
  Konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, berbagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa pendekatan kontekstual konsep pembelajarannya adalah guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya. Dengan pendekatan kontekstual, perolehan hasil belajar siswa diharapkan lebih baik dan memberikan pengalaman baru bagis siswa. Proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara wajar dan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa terlibat dalam secara aktip bukan sebatas penyampain pengetahuan dari guru ke siswa.

Upaya mengatasi permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukkan penelitian demgan bentuk Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN .......... 1 Kecamatan .......... Kota ..........).