Monday 8 February 2016

METODE PEMBELAJARAN INKUIRI

1.      Metode Pembelajaran Inkuiri
Metode adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai optimal. Suherman, (2001. hlm,6).
Pendapat tersebut mendeskrisikan bahwa metode merupakan suatu siasat atau kiat yang terencana dengan tujuan untuk mempermudah dan memperlanacar suatu kegiatan guna memperoleh hasil yang maksimal.
Metode belajar mengajar dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu 1) metode belajar mengajar yang berpusat pada guru, 2) metode belajar mengajar yang berpusat pada siswa, dan 3) metode belajar mengajar yang berpusat pada materi pengajaran.
Pada penelitian ini metode yang  pelaksanaanya lebih ditekankan  pada pemanfaatan metode yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa. Metode tersebut lebih dikenal dengan sebutan metode Metode inkuiri.
Gulo, W. (2002 . hlm,  84 – 85) menyatakan bahwa :
Metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Pendapat tersebut menggambarkan bahawa metode inkuiri merupakan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran yang pelaksanaannya memaksimalkan kegiatan siswa secara aktif dan maksimal sehingga siswa akan lebih berfikir kritis dan logis dalam menganalisis masalah.
Sedangkan menurut pendapat Amin (1997. hlm, 127) bahwa :
  Metode inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.


Dari pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan  bahwa metode inkuiri adalah metode pembelajaran agar siswa dapat menemukan, berfikir sendiri dan menyelesaikan masalah ditemukannya.
2.      Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, seperti yang tertera dalam Depdiknas (2002. hlm,32) :
  langkah-langkah inkuiri dapat dikelompokkan menjadi empat langkah, yaitu (1) Orientasi (2) Merumuskan masalah, (3) Mengamati atau melakukan observasi, (4) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan dan  hasil karya lainnya, dan (5) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audiens yang lain.

Menurut pendapat Sanjaya (2008. hlm, 24) pembelajaran inkuiri adalah “metode pembelajaran yang memiliki fase-fase pelaksanaan dalam proses pembelajarannya”. Adapun fase tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1)      Fase Orientasi, pada tahap ini guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif. adapun bentuk pelaksanaannya yaitu:
a)      Menyampaikan bahan ajar serta menyampaikan, tujuan dan hasil yang ingin dicapai.
b)      Memaparkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan dan harus dilakuakan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c)      Menjelaskan manfaat dan pentingnya materi pembelajaran dalam kegiatan belajar. dengan tujuan untuk menciptakan semangat belajar siswa
2)      Fase merumuskan masalah, pada fase ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan yang ada dengan tujuan agar siswa menemukan suatu jawaban, siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Pada proses ini karena dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam mengembangkan potensi siswa dalam pembelajarannya.
3)      Fase mengamati atau melakukan observasi fase ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan dalam observasi dan berhipotesis pada setiap kegiatan siswa yang mencakup pengamatan pada situasi guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban dan memperoleh jawaban yang akan dikaji.
4)      Fase menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan dan hasil karya lainnya. Pada tahap ini  pelaksanaannya mencakup mngumpulkan data dan informasi yang diperoleh pada setiap aktivitas kegiatan, guna mengetahui tingkat ketekunan, intelektual dan potensi siswa dalam berfikir.
5)      Fase mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audiens yang lain pada tahap ini melakukan penarikan kesimpulan dalam bentuk proses mendeskripsikan hasil temuan yang diperoleh berdasarkan hasil kegiatan dalam upaya mencapai hasil dan menarik kesimpulan.

Pembelajaran pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan potensi dan meningkatkan sikap berfikir secara ilmiah pada siswa, karena dalam pelaksanaanya siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.
Adapun peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah adalah bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Sagala, (2009. hlm, 32) Mengemukakan :
Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

Berdasarkan teori-teori di atas pendekatan inkuiri menurut Sagala, (2009. hlm, 33) diterapkan dengan tujuh langkah sebagai berikut:
1)      Meneliti dan menganalisis soal
2)      Mengidentifikasi bentuk bangun ruang kubus
3)      Membaca dan mengamatai bentuk bangun ruang kubus
4)      Mengoperasikan rumus dalam mencari luas permukaan bangun ruang kubus 
5)      Mengoperasikan panjang rusuk dalam bentuk penerapan pada rumus bangun ruang kubus
6)      Menuliskan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
7)      Mencocokan hasil perhitungan dari jawaban dengan yang benar.

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli tersebut maka yang menjadi sasaran utama kegiatan mengajar pada metode inkuiri adalah:
a)      Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar mengajar;
b)      Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran;

c)      Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

No comments:

Post a Comment