Sunday 28 February 2016

CONTOH ANGKET PENELITIAN

ANGKET
POLA ASUH ORANG TUA

Nama Lengkap            : ..........................................................
Kelas                           : ..........................................................
No. Absen                   : ..........................................................
Sekolah                       : ..........................................................


Petunjuk:
1.      Sebelum mengisi bacalah pernyataan pada setiap nomor dengan teliti.
2.      Tidak ada jawaban benar atau salah terhadap pernyataan tersebut.
3.      Isilah jawaban dengan tanda check list (√) pada salah satu kolom yang disediakan.
4.      Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No
Pernyataan
Jawaban
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
1
Saya diikutsertakan dalam membuat peeraturan keluarga




2
Orang tua memberi kebebasan untuk melanjutkan sekolah sesuai prestasi yang saya capai di sekolah




3
Orang tua membantu kesulitan yang saya hadapi




4
Orang tua saya merespon ketika saya mengutarakan pendapat dan keinginan




5
Orang tua menegur saya ketika berbuat kesalahan




6
Orang tua mendengarkan penjelasan saya ketika saya berbuat salah




7
Orang tua mengharuskan saya meminta izin ketika hendak keluar rumah




8
Orang tua meneladani anak untuk hidup teratur, bersih, dan taat agama




9
Saya diberi pujian oleh orang tua apabila nilai ulangan saya bagus




10
Orang tua mengharuskan saya berbuat baik kepada siapa saja




11
Orang tua memberi penjelasan kepada saya mengenai perbuatan yang tidak baik




12
Orang tua menegur saya ketika saya lalai untuk belajar




13
Orang tua memberikan saya uang jajan setiap hari




14
Orang tua memberikan dan menyediakan sarapan pagi setiap hari




15
Orang tua mengatur waktu belajar saya ketika ada di rumah




16
Orang tua mengajarkan saya bertutur kata yang baik kepada sesama manusia




17
Orang tua menganjurkan untuk saling menolong antar keluarga




18
Orang tua menanamkan sikap saling menhghargai sejak kecil




19
Orang tua bersikap adil dalam memberi tugas antar keluarga




20
Orang tua memberi kesempatan kepda saya untuk bertanya tentang sesuatu hal




21
Orang tua membicarakan persoalan yang timbul dalam keluarga




22
Orang tua memutuskan sendiri mengenai peraturan keluarga




23
Orang tua bersikap acuh tak acuh ketika saya mengalami kesulitan




24
Orang tua tidak menegur saya ketika berbuat salah




25
Orang tua tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk mengemukakan pendapat




26
Orang tua memarahi saya ketika berbuat salah tanpa mendengarkan penejelasan saya




27
Orang tua tidak mengharuskan saya meminta izin jika hendak keluar rumah




28
Orang tua tidak memberi contoh yang baik kepada saya




29
Orang tua tidak peduli terhadap nilai saya yang jelek




30
Orang tua tidak mengharuskan saya untuk berbuat baik




31
Orang tua tidak menegur saya ketika saya malas belajar




32
Orang tua bersikap acuh tak acuk apabila nilai ulangan saya bagus




33
Orang tua tidak menyediakan buku, pensil dan alat tulis lainnya untuk keperluan belajar saya




34
Orang tua memenuhi kebutuhan sekolah sesuai dengan kemampuan mereka




35
Orang tua tidak memberikan uang jajan setiap harinya.






GUDANG ILMU : (PROPOSAL SKRIPSI) Hubungan Antara Pola Asuh Orang...

GUDANG ILMU : (PROPOSAL SKRIPSI) Hubungan Antara Pola Asuh Orang...: I.        PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan...

http://ilmu-pendidikan-berbagi.blogspot.co.id/2016/02/proposal-skripsi-hubungan-antara-pola_28.html


(PROPOSAL SKRIPSI) Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SD

I.       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Dengan pendidikan manusia mempunyai bekal dalam menghadapi kehidupannya sebagai mahluk sosial yang bermartabat di tengah masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung semakin cepat menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi tinggi sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Seiring dengan perkembangan tersebut peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas agar menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Sekolah sebagai lembaga formal yang bertujuan mendidik lulusannya agar berkepribadian, berpendidikan, dan berkualitas dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pengajarannya agar menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi. Hal tersebut dapat dicapai melalui interaksi belajar yang baik.
Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembanagan anak. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, dengan demikian orang tua menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari.
Masalah anak-anak dan pendidikan adalah suatu persoalan yang amat menarik bagi seorang pendidik saat menghadapi anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Peningkatan peranan keluarga serta pemberdayaannya dalam mendidik anak menghadapi masa depan, terkait dengan strategi yang mengacu kepada hubungan orang tua dan anak.
Perkembangan manusia dalam interaksi dengan lingkungan keluarga melalui berbagai media dan sarana fisik dan non fisik menunutut suatu konsep yang strategis, oleh karena itu manusia merupakan sumber daya yang paling esensial bagi pembangunan bangsa. Pembangunan bangsa itu seyogyanya bersumber dari  rumah di dalam kehidupan keluarga, karena di rumahlah seharusnya timbal balik dibutuhkan kepedulian, kesadaran dan pengertian dasar tentang loyalitas keluarga. Dengan demikian amatlah penting bahwa pendidikan dan interaksi dalam keluarga menjadi salah satu kepedulian dalam pembangunan bangsa. Manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan keluarga untuk sampai pada bagaimana ia menempatkan dirinya kedalam keseluruhan kehidupan tempat ia berada.
Berdasarkan uraian di atas penulis membahas masalah tersebut dengan melakukan penelitian tentang  “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN I .......... Kecamatan ..........”.
B.     Perumusan Masalah
1.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai ruang lingkup penelitian, pembahasan bidang penelitian dan penelaahan variabel penelitian. Rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan ...........
Rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
a.             Bagaimana pola asuh orang tua siswa kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan .......... ?
b.            Bagaimana prestasi siswa pada pembelajaran IPS yang telah dicapai siswa kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan .......... ?
c.             Seberapa besar hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pemebelajaran IPS di kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan .......... ?
2.      Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah
Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang tersedia, maka penulis membatasi permasalahan kepada hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan .......... dengan batasan sebagai berikut:
a.       Pola asuh yang diteliti adalah pola asuh demokratis, yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka, adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anak.
b.      Prestasi adalah hasil aktivitas siswa yang dituangkan dalam angka atau skor yang dilihat dalam pembelajaran IPS.



C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pegangan atau pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Adapun tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.      Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk mengetahui pola asuh orang tua siswa kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan ...........
b.      Untuk mengetahui prestasi siswa pada pembelajaran IPS yang telah dicapai siswa kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan ...........
c.       Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pemebelajaran IPS di kelas IV SDN 1 .......... Kecamatan ...........
D.    Kegunaaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam upaya membahas masalah hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV  SDN I .......... Kecamatan .......... Kabupaten Ciamis. Masalah pola asuh orang tua penting untuk diteliti karena berkaiatan erat dengan perkembanagn anak sebagai tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dan cita-cita bangsa.
Secara lebih rinci dan tegas maka manfaat yang dapat diambil dari pelaksanan penelitian ini adalah :
1.      Aspek Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menguji hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN I .......... Kecamatann .......... sebagai bagian penting pendidikan.
2.      Apek Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pola asuh orang tua dalam mendidik anak yang akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam mengajar di Sekolah Dasar. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam membina dan membimbing anak-anak didiknya dalam menunaikan keberhasilan belajar siswa di kelas IV Sekolah Dasar.
3.      Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi dan dorongan bagi para peneliti selanjutnya, khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.
E.     Kerangka Berpikir
Untuk memahami fokus penelitian secara tajam dalam sebuah penelitian diperlukan suatu cara berpikir yang diambil peneliti dalam memahami realitas objek yang diteliti. Adapun yang menjadi kerangka berpikir dalam penelitian ini menurut Zakiyah Daradjat (1996: 56) “kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup merupakan unsur-unsur pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh”.
Penelitian ini mempersoalkan tentang pola asuh yang dilaksanakan oleh orang tua dalam mendidik anaknya yang secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
F.     Anggapan Dasar
Menurut Ridwan (2009:194) “ asumsi atau anggapan dasar merupakan teori atau prinsip yang kebenarannya tidak diragukan lagi oleh peneliti saat itu”.
Adapun yang menjadi asumsi pada penelitian mengenai hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS diantaranya:
1.      Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak mereka setelah diserahkan kepada guru di sekolah maka lepaslah hak dan kewajibannya untuk memberikan pendidikan kepada mereka. Padahal banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, mulai faktor dari dalam anak itu sendiri dan faktor dari luar diri anak yang meliputi faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik dan lingkungan keagamaan.
2.      Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan intelektualitas anak.
3.      Beragamnya prestasi siswa di Sekolah Dasar. Dalam hal ini peranan orang tua sangat penting terutama mengenai pola asuh orang tua yang ditanamkan di keluarga masing-masing.
G.    Hipotesis Penelitian
   Menurut Arikunto (2006:64) hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan hasil kajian teori, kerangka berpikir, dan anggapan dasar, maka hipotesis yang dikemukakan adalah “adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN I .......... Kecamatan ..........”
II.    RINGKASAN KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
1.      Pengertian Pola Asuh Orang Tua
a.       Pola Asuh
Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara. Sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif atau positif.
b.      Orang Tua
Pengertian orang tua menurut Hasan (2009:1) adalah “ Ibu dan Bapak kandung, seseorang bukan bapak atau ibu tiri, bukan pula bapak asuh atau ibu asuh, tetapi bapak atau ibu kandung siswa yang telah diikat oleh tali perkawinan yang sah menurut agama maupun secara administrasi pemerintahan”
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa orang tua adalah bapak atau ibu kandung siswa yang telah melahirkannya. Mempunyai kewajiban membesarkan, mengasuh putra-putrinya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Berbudi pekerti luhur, dapat hidup mandiri serta mampu mengatasi permasalahan dalam hidupnya dan yang paling penting orang tua harus memberikan perhatian yang penuh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.
2.      Pengertian Prestasi Siswa
a.       Prestasi
Menurut Adi Negoro (2002:17) prestasi adalah “segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa”, sedangkan menurut  Purwadarminto, “prestasi adalah hasil yang dicapai “. Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesirnpulan hahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.
b.      Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:951) “Siswa yaitu murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah)”
Ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai batasan tertentu di mana seseorang disebut siswa sampai ke jenjang pendidikan menengah atas.
3.      Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
a.       Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
1)      Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Menurut kurikulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 29)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjeng SD mata pelajaran IPS memuat materi geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata Pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Dengan demikian mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang mengajarkan pada siswa SD, agar siswa mengenal fenomena-fenomena sosial, mulai dari yang dekat dengan lingkungannya sampai dengan fenomena dunia.
2)      Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar berdasarkan kurikulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 29) adalah berikut ini :
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.       Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya
2.       Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
3.       Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.       Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

3)      Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1.      Manusia, tempat, dan lingkungan
2.      Waktu, keberlanjutan dan perubahan
3.      Sistem sosial dan budaya
4.      Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

b.      Program Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Kurikulum Sekolah Dasar 2006 (BNSP, 2006) menetapkan bahwa program pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dikembangkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar . Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS (BSNP, 2006) ditetapkan sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan logis, sistematis, kritis  dan kreatif serta kemampuan bekerja sama sehingga dengan kemampuan tersebut peserta didik memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam rangka bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran IPS yng harus dikembangkan di Sekolah Dasar, menurut program pembelajaran IPS di kelas IV semester 1 (BSNP:2006)   
B.     Bentuk Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
Menurut Danny I. Yatim Irwanto ( 1991:94), mengemukakan beberapa pola asuh orang tua yaitu:
1.      Pola Asuh Secara Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka.
2.      Pola Asuh Otoriter adalah kebalikan dari pola asuh demokratis, yaitu cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti.
3.      Pola Asuh Permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya..
4.      Pola Asuh Penelantar Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya, waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja.
5.      Pola asuh dengan hadiah, yang dimaksud disini adalah jika orang tua mempergunakan hadiah yang bersifat material atau suatu janji ketika menyuruh anak berperilaku seperti yang diinginkan.
Sedangkan Marcolm Hardy dalam Soenardji (1986:131) mengemukakan empat macam pola asuh yang dilakukan orang tua dalam keluarga, yitu:
1.      Autokratis (otoriter), ditandai dengan adanya aturan-aturan yang kaku dari orang tua dan kebebasan anak sangat dibatasi.
2.      Demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak.
3.      Permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya sendiri.
4.      Laissez faire ditandai dengan sikap acuh tak acuh orang tua terhadap anaknya.

Dari berbagai macam pola asuh yang dikemukakan di atas, penulis hanya akan mengemukakan tiga macam saja, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh penelantar. Hal tersebut dilakukan agar pembahasan menjadi lebih terfokus dan jelas.
1.      Pola Asuh Otoriter
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1988:692), “otoriter berarti berkuasa sendiri dan sewenang-wenang”. Menurut Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, pola asuh otoriter adalah “suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat orang tuatanpa ada kebebasanuntuk mengemukakan pendapat sendiri”.
Jadi pola asuh otoriter adalah cara mengasuh anak yang dilakukan orang tua dengan menentukan sendiri aturan-aturan dan batasan-batasan yang mutlak harus ditaati oleh anak tanpa kompromi.
2.      Pola Asuh Demokratis
Menurut Prof. Dr. Utami Munandar (1992:98), “pola asuh demokratis adalah cara mendidik anak, dimana orang tua menentukan peraturan-peraturan tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak”.
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu tidak mutlak dan dengan bimbingan yang penuh perhatian antara orang tua dan anak.
3.      Pola Asuh Penelantar
Pola asuh ini ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Orang tua tidak pernah memberi aturan dan pengarahan kepada anak. Semua keputusan diserahkan kepada anak tanpa pertimbangan orang tua. Anak tidak tahu apakah perilakunya benar atau salah karena orang tua tidak pernah membenarkan atau menyalahkan anak. Akibatnya anak akan berprilaku sesuai dengan keinginannya sendiri, tidak peduli apakah perilaku itu sesuai dengan norma masyarakat atau tidak.
C.    Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Siswa pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Usia sekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Orang-orang dewasa yangpaling dekat dengan anak adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak yang mempunyai pengaruh sangat besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimulans dalam perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang besar dalam pembentukan kepribadian anak. 
Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Kebutuhan yang diberikan melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada di sekitarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua mempunyai hubungan  yang sangat besar terhadap prestasi siswa pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
III. METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk angka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode korelasional. Metode korelasional dalam penelitian ini menjelaskan bahwa hal yang diteliti bersifat korelasi yaitu meneliti ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang ditimbulkan oleh pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS. Variabel penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas untuk pola asuh orang tua (X) dan variabel terikat untuk prestasi siswa pada pembelajaran IPS (Y).
             
B.     Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas untuk pola asuh orang tua (X) dan variabel terikat untuk prestasi siswa pada pembelajaran IPS (Y).
1.      pola asuh orang tua merupakan faktor yang sangat penting dibandingkan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Bedjo dalam Syamsuddin (2008:2) bahwa “berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Variabel ini meliputi aspek sebagai berikut:


Tabel 1.3
 Aspek Pola Asuh Orang Tua
No.
Indikator
Sub indikator
No. Soal
Jumlah Soal
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1.
Adanya musyawarah dalam keluarga
a.       Mengikutsertakan anak dalam musyawarah keluarga
b.      Mengajak anak-anak berunding dalam menetapkan kelanjutan sekolah
1



2

1



1





2.
Adanya kebebasan yang terkendali
a.         Memperhatikan penjelasan anak ketika melakukan kesalahan
b.        Anak meminta izin jika hendak keluar rumah
6



7






27
1



2
3.
Adanya pengarahan dari orang tua






a.         Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang baik dan mendukungnya
b.        Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang tidak baik dan menganjurkan untuk ditinggalkan
8, 10




11
28




26






3




2
4.
Adanya bimbingan dan perhatian
a.         Memberikan pujian kepada anak, jika benar atau berprilaku baik
b.        Memberikan teguran kepada anak jika salah atau berprilaku buruk

9




5




32, 30, 29




24




4




2

Tabel 1.3
(Lanjutan)
No.
Indikator
Sub indikator
No. Soal
Jumlah Soal
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
4.
Adanya bimbingan dan perhatian
c.         Memenuhi kebutuhan sekolah anak sesuai dengan kemampuan
d.        Mengurus keperluan atau kebutuhan anak sehari-hari
e.         Mengingatkan anak untuk belajar
34




13, 14



12, 15
33




35



31
2




2




3
5.
Adanya saling menghormati antar anggota keluarga
a.         Adanya tutur kata yang baik antara anggota kelurga
b.        Tolong menolong dalam bekerja
c.         Saling menghargai antara yang satu dengan yang lain
d.        Bersikap adil terhadap anak dalam pemberian tugas
16


17

18



19

1


1

1



1
6.
Adanya komunikasi dua arah
a.         Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya atau berpendapat tentang suatu hal
b.        Menjelaskan alasan ditetapkannya suatu peraturan
c.         Membicarakan segala persoalan yang timbul dalam keluarga
4, 20









21, 3
25





22



23
3





1



3

2.      Prestasi siswa, prestasi siswa yang dimaksud pada penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa pada pembelajaran IPS dari semester 1 yang telah mereka pelajari. Variabel ini meliputi aspek kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut:
Tabel 1.4
Aspek Prestasi Siswa pada Pembelajaran IPS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
No. Soal
1.    Memahami sejarah, kenampakkan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

1.1   Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana






                             
1.2   Mendeskripsikan kenampakkan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.












-          Menjelaskan komponen-komponen peta
-          Membaca peta dengan menggunakan simbol, bentuk dan jenis peta
-          Menghitung  jarak dengan menggunakan skala

-          Menjelaskan manfaat kenampakkan alam serta hubungannya dengan sosial budaya
-          Menidentifikasi peristiwa alam (gempa bumi, banjir, letusan gunung api, angin, topan) dan pengaruhnya terhadap sosial budaya
-          Mengidentifikasi pola perilaku masyarakat yang dapat mempengaruhi kenampakkan alam
1


2




3




4, 34





6, 7, 33








5
Tabel 1.4
(Lanjutan)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
No. Soal


1.3   Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat








1.4   Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)










1.5   Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat(kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya
-          Mengidentifikasi jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi
-          Menjelaskan sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat
-          Menjelaskan seperlunya menjaga kelestarian sumber daya alam

-          Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika
-          Menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman
-          Mengidentifikasi adat atau kebiasaan di masyarakat setempat
-          Memberi contoh cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat

-          Mencatat peninggalan-peninggalan di lingkungan setempat
-          Mengumpulkan informasi tentang asal usul sesuatu nama tempat dari berbagai sumber
8, 11, 14, 36, 9



10, 32, 35




12, 13





15


 16



17, 18



37




21




19, 38




Tabel 1.4
(Lanjutan)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
No. Soal

















1.6   Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya
-          Mengklasifikasikan jenis peninggalan sejarah yang ada di lingkungan setempat
-          Menceritakan peninggalan sejarah yang ada di lingkungan setempat
-          Mengidentifikasi ciri-ciri peninggalan sejarah di lingkungan setempat
-          Menjelaskan pentingnya memiliki sikap kepahlawanan
-          Memberi contoh rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari
-          Menunjukkan sikap positif terhadap para pahlawan dalam membela bangsa dan negara
-          Menghargai para pahlawan dengan mengingat jasa-jasa mereka
-          Memberi contoh bersedia menerima kekalahan dan kemenangan dengan jiwa besar
-          Bersedia meminta dan menerima maaf
21, 24




20, 22




23






25, 26



28, 31



39, 40





29



27




30


C.    Lokasi, Populasi dan sampel/subjek Penelitian
1.      Lokasi penelitian yang diambil adalah di SDN I .......... Kecamatan .......... pada kelas IV Sekolah Dasar.
2.      Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130) menyebutkan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto (2006:131). Adapun populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN I .......... Kecamatan .......... Ciamis. Sedangkan teknik sampelnya adalah menggunakan teknik sampel jenuh karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100 orang yaitu siswa kelas IV SDN I .......... sebanyak 32 orang atau satu kelas.
D.    Istrumen Penelitian
Istrumen adalah alat penelitian sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:102) “istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.
Istrumen yang akan digunakan adalah :
1.      Angket
Teknik angket ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data utama untuk menggali data pokok dari responden (siswa), mengenai pola asuh orang tua terhadap siswa.
2.      Tes
Tes yang digunakan adalah tes prestasi yaitu untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari mata pelajaran IPS. Untuk mengetahui tingkat kebaikan suatu tes dapat dilakukan analisis butir soal meliputi:
a.       Validitas
Suatu tes yang baik akan memiliki tingkat validitas yang tinggi. Istilah validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam mengungkap data yang seyogyanya diungkap.
b.      Reliabilitas
Istilah reliabilitas menunjukkan kepada tingkat keandalan atau kemantapan suatu tes, maksudnya sejauh mana suatu tes menghasilkan skor-skor yang konsisten.
c.       Tingkat Kesukaran
Suatu tes yang baik akan memiliki tingkat kesukaran yang seimbang. Pengertian seimbang disini bisa berkenaan dengan proporsi penyebaran soal sulit, sedang, mudah atau dalam arti sesuai dengan kemampuan siswa.
d.      Daya Pembeda
Disamping memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, tes yang baik juga hendak memiliki keampuhan untuk membedakan testi yang benar-benar mampu dengan testi yang kurang mampu.
e.       Kepraktisan
Pengertian kepraktisan menyangkut segi kemudahan dalam mengadministrasikan tes. Semakin mudah diadministrasikan berarti tes itu semakin baik dilihat dari segi ini.
 Hasil jawaban masing-masing diuji berkaitan dengan validitas dan reliabilitas, sedangkan untuk tes ditambah dengan tingkat kesukaran dan daya pembeda. Data yang dihasilkan dari analisis data itu akan diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 dan anatest 4.0.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data berarti harus menyajikan bahan-bahan mentah lalu memilih bahan yang sesuai lalu mengumpulkannya berupa informasi dan laporan. Sebagaimna yang dikemukakan oleh Ridwan (2006:59) adalah “data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik apabila digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur, dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih, serta  komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik publik”.
Untuk memperoleh data diperlukan teknik, teknik ialah alat atau cara untuk mencapai tujuan yaitu data-data sebagaimna menurut Ridwan (2006:51) “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.
Dalam pengumpulan dan penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dan tes.
F.     Teknik Analisis Data
Analisis data berarti menyusun atau memproses data atau fakta yang telah ada untuk digunakan sebagaimana mestinya. Hal yang demikian sesuai yang dikemukakan oleh Nasution dan Kamang (2009) mengemukakan bahwa “Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan fakta, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya”.
1.      Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Jika data tersebut berdistribusi normal maka data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik, dan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan uji kertas peluang normal, uji liliefors, dan uji chi kuadrat.
2.      Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan mengkorelasikan antara dua variabel yang berbeda yaitu hubungan pola asuh orang tua (X) dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS (Y). Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola asuh orang tuia dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar.
Hipotesis statistik pada tujuan diatas ditetapkan kaidah pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Ha       : Ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS.
Ho       : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan prestasi siswa pada pembelajaran IPS.
Ho : r ≠ 0
Ha : r = 0
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif yang diusulkan
1.      Ha diterima jika thitunng > ttabel
2.      Ha ditolak jika thitunng < ttabel
G.    Agenda Kegiatan
KEGIATAN
BULAN
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
A. Persiapan


















-  Observasi awal


















-  Pengajuan judul


















-  Konsultasi judul dengan pembimbing


















- Penyusunan Proposal


















B. Pelaksanaan


















- Pembuatan instrumen


















- Pengujian Instrumen


















C. Penulisan


















- Penulisan BAB I


















- Penulisan BAB II


















- Penulisan BAB III


















- Penulisan BAB IV


















- Penulisan BAB V


















- Penyelesaian skripsi




















IV. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penulisan ini dibagi ke dalam lima bab:
BAB I PENDAHULUAN
A.    Penelitian
B.     Kerangka Latar Belakang
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan Berpikir
E.     Anggapan Penelitian
F.      Kegunaan Dasar
G.    Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORITIS
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
B.     Variabel
C.     Lokasi, popolasi dan sampel
D.    Intrumen Penelitian
E.     Teknik Pengumpulan Data
F.      Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Profil Lokasi dan Objek Penelitian
B.     Hasil Analisis Data
C.     Pembahasan Hasil Data
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Standar Isi Standar Kompetensi dan
        Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan  Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP

Daradjat, Zakiyah dkk (1996). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang

Depdikbud, (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gunarsa, D. Singgih. Y. Ny, Gunarsa, D. Singgih (1995). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia

Hasan, Malik (2009). Pengaruh Kelengkapan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Kedungredjo Balerejo. (Online). Tersedia. http:// one. Indoskripsi. Com/click/7919/0 (29 Januari 2011

Munandar, Utami (1992). Hubungan Istri, Suami dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Balai Pustaka

Ridwan (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alphabeta

Ridwan (2006) Dasar-dasar Statiska. Bandung : ALPHABETA

Soenardji (1986). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga

Sugiono (2008). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan Rencanan Dasar. Cetakan ke 5. Bandung : Alphabeta

Syamsuddin, Abin(1996). Psikologi Kependidikan Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Yatim Irawan, Danny I. (1991). Kepribadian Keluarga Narkotika. Jakarta: Arcan

Zaenal, Alli (2004). Cara Mengasuh Anak Dalam Pola Pengasuhan. Bandung: Gemilang Permai