Thursday 22 September 2016

ABSTRAK

ABSTRAK



SARINEM. 2012. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa indonesia tentang pengayaan kosakata  melalui penerapan model kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 4 SD Negeri ,,,,,,,,,,,,,,,,, Kecamatan ,,,,,,,,,,,,,,,,, Kabupaten ,,,,,,,,,,,,,,,,,)

Dalam praktik pembelajaran, pelaksanaan pengajaran kosakata sering kali dihadapkan pada berbagai masalah. Masalah ini biasanya datang dari siswa atau dari guru sendiri, seperti yang terjadi di Kelas IV SD Negeri ,,,,,,,,,,,,,,,,,. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, penulis sebagai tenaga pengajar di Kelas IV SD Negeri ,,,,,,,,,,,,,,,,,, menemukan adanya masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam bentuk bahasa baik secara lisan maupun tertulis, sehingga hasil belajar siswa masih belum optimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:  1) Bagaimanakah kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran kosakata dengan menggunakan model kontekstual? 2) Bagaimanakah kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual? 3) Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia tentang pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual?
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri ,,,,,,,,,,,,,,,,,, terdiri dari 13 orang siswa laki – laki dan 11 orang siswa perempuan. Pelaku tindakan adalah peneliti sendiri, sedangkan observasi dilakukan oleh mitra peneliti yaitu salah seorang guru Kelas IV SD Negeri ,,,,,,,,,,,,,,,,,.
Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru kelas IV  pada siklus ke 1 hasil pos tes siswa baru mencapai rata-rata yaitu 71,8 %. Hasil tersebut belum mencapai target penelitian yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Dengan demikian masih terdapat beberapa kekurangan, tetapi pada siklus 2 kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki, sehingga siklus 2 diperoleh rata – rata nilai siswa sebesar 85.4%, hasik tersebut sudah mencapai target penelitian  yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Dengan demikian pelaksanaan siklus II merupakan akhir dari penelitian. Perencanaan pembelajaran disusun guru dengan efektif dengan melakukan pengalokasian waktu yang memadai sehingga mampu melaksanakan pembelajaran dengan optimal. Perubahan kemampuan siswa setelah menerapkan model konstektual diperoleh presentase ketuntasan belajar siswa antara siklus I dan siklus II, maka pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,32 % atau dari 11 siswa yang tuntas pada siklus 1 menjadi 18  siswa pada siklus II.  Peningkatan tersebut diakibatkan adanya tindakan perbaikan yang dilakukan guru pada siklus II, terutama meningkatkan keterampilan siswa dalam Menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca memindai.   

Kata Kunci : Pengayaan Kosakata, Model Kontekstual



Farida Suhyani (2012): "an inquiry-based Math Learning Strategies for Improving Inductive Ability in Determining Area Students Build Plane". (Supervisor I: Dr. Karlimah, M.Pd.; Supervisor II: Art Apriliya, M Ed)

ABSTRACT

The research was motivated by the lack of understanding of students and student learning outcomes in the learning of mathematics in the materials determine the extent of up trapezoid and kites. This is evidenced by the acquisition value of the evaluation prior to implementation of action research is only at an average of 61 to 64 for the trapezoid and a kite from the ideal value of 100. Starting from this fact, the formulation of the problem in this study is "What is an inductive inquiry-based math learning can improve student learning class V Buniasih Elementary School District District of the Duchy of Tasikmalaya in determining the broad flat wake trapezoid and kites". Based on these problems, the purpose of this study was to improve students' skills in setting up broad flat trapezoid and a kite through inductive inquiry learning strategies. The method used in this study is action research methods class (PTK). The model used is a model TOD Kemmis & Mc. Taggart. The study consisted of two cycles with the subject of research is a class V student of 25 people. The instruments used in this study were: learning implementation plan (RPP), a medium of learning, the student worksheet (LKS), observation sheets for teachers, observation sheets for students, pretest sheets and evaluation sheets. Based on the results of data processing and data analysis, it can be concluded that learning to use the strategy of inductive inquiry learning in class V SDN Buniasih District Duchy Tasikmalaya District can enhance students' ability to determine the extent of Trapezoid and Kite. This is demonstrated by the increased percentage of observations on the preparation of lesson plans, namely a 94% cycle, two cycles of 100%, increasing the percentage of observations on the ability of teachers ie one cycle of 82%, 91% two cycles. Besides increasing the percentage of observations of student activities to the learning process, ie one obtains 86% of the cycle and two cycles of 93%. And the ability of students who have increased, which is the trapezium pretest only 61 and kites 64 to 70 to 80.4 for the trapezoid and a kite. Therefore, the strategy of inductive inquiry is one alternative that can be used in teaching mathematics to enhance the capability in determining the flat wide awake in class V SDN Buniasih District Duchy Tasikmalaya District.

__________________________________________________________________
Key words: learning strategies, inductive inquiry, classroom action research, learning, bangu flat, trapezoid, a kite.

METODE PENELITIAN BAB 3 PTK



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penyelesaian masalah yang ada di kelas atau penelitian yang dilaksanakan di kawasan kelas. PTK ini dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian kemudian hasil kajian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya . tahapan diatas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sapai suatu kualitas keberhasilan dapat tercapai” (Depdiknas, 2003 : 4).
Penelitian Tindakan Kelas tidaklah semata-mata hasil refleksi guru tentang permasalahan pembelajaran di kelas. Namun penelitian tindakan ini juga dimaksudkan untuk mencari solusi atas permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas.  Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan apapun metode Penelitian Tindakan Kelas yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu guru sebagai pengajar. Penelitian Tindakan Kelas tidak harus guru meninggalkan tugasnya artinya guru tetap mengajar di kelas dan bersama itu dengan kegiatan mengajar guru melakukan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dapat membatasi antara teori dan praktek. Guru dapat menyelesaikan teori – teori yang berhubungan dengan suatu pelajaran yang dikembangkan. Dan teori – teori tadi dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus dapat memilih teori yang sesuai agar memperoleh hasil yang betul dirasakan oleh guru dan dialami oleh guru. Didalam hal ini guru berperan ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti.
Dalam kaitan ini pula, dapat menyelesaikan masalah yang ada di kelas sehingga menemukan solusinya. Penelitian dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas, baik bagi guru maupun siswa. Masalah- masalah yang timbul dilapangan dapat diselesaikan oleh guru melalui Penelitian Tindakan Kelas sehingga guru menjadi kreatif dan cepat tanggap terhadap semua permasalahan yang dihadapi di kelas. Dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, proses pembelajaran lebih meningkat dan bermakna.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang bertujuan meningkatkan mutu pengajaran yang diselenggarakan oleh guru sebagai pengajar dan peneliti, yang nantinya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang menghalangi pembelajaran di dalam kelas. Depdikbud (2003:8)  mengatakan bahwa suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
B.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis.  Siswa terdiri dari 13 orang siswa laki – laki dan 11 orang siswa perempuan. Siswa tersebut sebagian besar kurang memahami pembelajaran bahasa Indonesia khsusunya kosakata, sehingga pengembangan kosakata menjadi terhambat. Selain itu tingkat perhatian orang tua yang masih rendah menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap siswa sehingga tidak membantu kondisi siswa yang masih lemah dalam pembelajarannya.

C.    Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan disusun dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun serta dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Pembelajaran kosakata melalui penerapan model kontekstual, sebelumnya diadakan test awal dengan tujuan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka mengoptimalkan kemampuan siswa mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran kosakata. Kemudian, langkah-langkah kegiatan dalam penelitian adalah :
a.      Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, tindakan peneliti  adalah sebagai berikut: (a) menentukan lokasi dan subjek penelitian, (b) permintaan ijin penelitian kepada Kepala Sekolah, (c) mengadakan observasi, untuk mengetahui keadaan awal, (d) kegiatan menelaah kurikulum kelas IV Sekolah Dasar, dan (e) menyusun rencana pembelajaran
b.      Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tindakan pembelajaran seperti telah direncanakan. Agar pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar serta tujuan tecapai, maka perlu melakukan beberapa hal: (a) memberitahukan kepada guru yang membantu jalannya pelaksanaan tindakan sesuai dengan instrumen-instrumen yang disediakan, (b) menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan selama pelaksanaan tindakan kelas, dan (c) mempersiapkan cara-cara melakukan observasi terhadap proses dan hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sedang berlangsung.
c.   Menetapkan Kolaborasi
Pelaku tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah peneliti sendiri, sedangkan observasi dilakukan oleh mitra peneliti yaitu salah seorang guru Kelas IV SD Negeri Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis. Selain itu, Kepala Sekolah berperan serta dan bertindak sebagai supervisor yang bertugas membantu peneliti dalam melakukan penelitan.

D.    Tindakan Pembelajaran
a.      Perencanaan
Langkah yang dilakukan pada perencanaan tindakan alah sebagai berikut: (a) membuat perencanaan pembelajaran lengkap dengan tes akhir serta materi pokok kosakata, (b) membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran dipersiapkan juga format catatan lapangan untuk mencatat temuan selama penelitian berlangsung.
b.      Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran pada materi pokok pengayaan kosakata yang telah direncanakan yang tercantum dalam lampiran.
1)      Siklus I
a)   Perencanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:  (a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi, (b) dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. (c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. (d) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. (e) Membuat lembar kerja siswa. (f) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. (g) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b)      Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:  (a) Membahas materi tentang hidup rukun melalui tanya jawab. (b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pengayaan kosakata melalui permainan kartu huruf. (c) Memberikan LKS. (d) Memberikan tes kemampuan membaca yaitu tes kinerja
b)      Observasi Tindakan Siklus I
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama berlangsung proses pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti.
c)      Refleksi Tindakan Siklus I
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar siswa tentang pengayaan kosakata  untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
2)      Siklus II
a)      Perencanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan materi pembelajaran tentang pengayaan kosakata , (b) menentukan materi pengayaan kosakata  yang sesuai dengan tema dalam kurikulum, dan (c) membuat rancangan pembelajaran tentang materi pengayaan kosakata.

b)      Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: (a) melaksanakan pembelajaran tentang materi pengayaan kosakata  menerapkan model konstektual sesuai dengan rancangan pembelajaran, dan (b) pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi  terhadap hasil pembelajaran pengayaan kosakata.
c)      Observasi Tindakan Siklus II
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama berlangsung proses pembelajaran pengayaan kosakata  dengan menggunakan media kartu hurup. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti.
d)     Refleksi Tindakan Siklus II
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar siswa tentang pengayaan kosakata  untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
c.       Observasi
Observasi dilakukan pada saat mitra peneliti proses pembelajaran. Observasi menggunakan lembar pengamatan sesuai dengan alat pengumpul data yang dibuat.
d.      Refleksi
Semua data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan lalu di identifikasi, dianalisis dan dievaluasi. Setelah selesai pembelajaran dilakukan refleksi, kemudian hasil refleksi dianalisis untuk digunakan sebagai acuan untuk merancang atau rekomendasi tindakan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya. Pada akhir tahap ini peneliti merekomendasi semua kegiatan yang dilakukan dari semua siklus dikonsepsikan sebagai berikut
Gambar 3.1
Desain Penelitian












Bagan 3.2 PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
E.     Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik tes, dan teknik wawancara. Ketiga teknik tersebut penulis uraikan sebagai berikut.

  1. Teknik Observasi
Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh rekan guru kelas 2 sebagai pengajar. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran guru, proses pembelajaran siswa serta penggunaan media dalam pembelajaran pengayaan kosakata  dengan penggunaan media kartu hurup.
  1. Teknik Tes
Teknik tes diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran berlangsung di setiap siklus untuk mengetahui atau menilai hasil tindakan yang telah diberikan. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes tertulis, dengan tujuan agar dapat diketahui kemampuan siswa dalam menjawab soal pengayaan kosakata.

F.     Variabel Penelitian

a.      Variabel Input

Variabel input dalam penelitian terdiri dari kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran membaca sebelum dilakukan tindakan dan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran membaca di kelas dengan langkah-langkah serta media yang biasa digunakan.
b.   Variabel Proses
Variabel proses dalam penelitian ini adalah tindakan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran bahasa Indonesia pengayaan kosakata . Selain itu peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pengayaan kosakata  menjadi variabel yang sangat penting.
  1. Variabel Ouput
Variabel output dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa melalui penggunaan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang pengayaan kosakata serta peningkatan belajar siswa dalam pengayaan kosakata dengan menerapkan model konstektual.

G.    Teknik Analisis Data
 Setelah data terkumpul, kegiatan adalah melakukan analisis dan interpretasi data melalui pengorganisasian data, mengatur data kedalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Meleong, 2000:190). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, pemaknaan data, dan penyimpulan hasil penelitian. 
Data yang disajikan secara utuh setelah data tersebut di seleksi, difokuskan dan disederhanakan serta diformulasikan. Hal tersebut dilaksanakan untuk menyajikan data yang lengkap. Analisis data dilakukan selama dan setelah tindakan. Dalam proses penganalisisan data, data yang diperoleh dari hasil observasi ditulis dalam bentuk deskripsi sedangkan dari hasil pascates dianalisis dalam bentuk nilai atau angkauntuk melihat keterampilan peserta didik. Analisis data digunakan untuk pelaksanaan refleksi dan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya.
 Kegiatan proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari angket, wawancara dan observasi, kemudian diadakan penyusunan data dan mengkategorikan data. Analisis data dilakukan selama pengumpulan data sampai proses pengumpulan data selesai. Setelah data terkumpul dari siklus I sampai siklus III yang diharapkan tercapai maka dilakukan penyelesaian dan pengkodean data untuk dimaknai.
Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a.       SeleksiData
Pada langkah ini, peneliti mengumpulkan selurah data yang telah terkumpul dari para responden. Hal ini peneliti lakukan untuk mempermudah peneliti untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah lengkap atau belum.
b.      Klasifikasi data
Pada langkah ini peneliti menggolongkan, mengelompokkan dan memilah data berdasarkan klasiflkasi tertentu yang teiah peneliti buat.
c.       Interpretasi Data
Memberikan makna dari tiap pokok-pokok temuan sehingga menjadi suatu faktor yang paling esensial
d.      Menarik Kesimpulan
1)      Menyusun kesimpulan tiap pokok-pokok temuan berdasarkan interpretasi tertenatu
2)      Menyusun kesimpulan umum sebagai studi general dari proses analisis yang dilakukan
Data yang diperoleh dari siklus 1 dan siklus 2 dibandingkan dengan cara melihat hasil tes dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan perilaku siswa dan peningkatan kemampuan dalam pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual.
 
H.    Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan dilihat dari kriteria yang disepakati untuk ketuntasan perbaikan pembelajaran adalah: nilai rata-rata harus melebihi KKM dan siswa yang hasil belajarnya telah melebihi KKM harus mencapai 75% atau lebih. KKM untuk Bahasa Indonesia adalah 70,00.
Kriteria keberhasilan aktivitas guru dikonversikan melalui analisis parsial indikator peneliti memberikan penafsiran nilai rata-rata dari tiap indikator. Dan untuk menafsirkan nilai rata-rata dari tiap indikator ini dibuat batasan dan klasifikasi kategori dalam bentuk kuantitatif yang di kemukakan oleh Harahap (t.t: 97) yaitu:
a.       Berkisar antara 81 – 100 %         = Baik sekali
b.      Berkisar antara 61 – 80 %           = Baik
c.       Berkisar antara 41 – 60 %           = Cukup
d.      Berkisar antara 21 – 40 %           = Kurang
e.       Berkisar antara 0 – 20 %             = Kurang Sekali

Tuesday 20 September 2016

Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia sejak dari lahir hingga ke liang lahat, melalui kegiatan belajar mengajar baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu yang dapat diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan maka perkembangan ilmu sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan ilmu juga terkadang menjadi salah satu ukuran suatu bangsa, karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju pula taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju tidak hanya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi terutama dalam dunia pendidikan. Hal tersebut sangat penting karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah sebagai pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarganya.
Salah satu indikator untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan satu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar siswa yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut.
Secara mendasar, salah satu pembelajaran yang harus diperhatikan adalah mata pelajaran IPS karena pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. Pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Hal yang menjadi masalah dalam menghasilkan lulusan berkualitas ini yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak adalah rendahnya hasil belajar diasumsikan karena ada hambatan yang di alami siswa.
Hambatan yang dimaksud tesebut dapat berupa Faktor Internal (dari dalam diri siswa) maupun Faktor Eksternal (dari luar diri siswa), diantaranya : Fasilitas belajar, kontribusi edukatif orang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor kontribusi edukatif orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo dalam Syamsudin (2008 : 2) bahwa : “Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat”.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor kontribusi edukatif orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa kontribusi edukatif orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis berasumsi kontribusi edukatif orangtua dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan di kaji hal-hal yang berhubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar pada siswa kelas V. Atas dasar tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri ........... V Kecamatan ........... Kota ........... tahun pelajaran 2010-2011”.

B.     Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1.   Identifikasi Masalah
Beranjak dari latar belakang yang telah di tulis di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan di antaranya :
a.       Penafsiran orang tua mengenai prestasi belajar siswa ditentukan sepenuhnya di sekolah, padahal ini harus ada keterpaduan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dan didukung dengan adanya kontribusi edukatif dari orang tuanya.
b.      Banyak yang menganggap guru sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar anak
c.       Kurang memberikan keterampilan dasar terhadap anak dari orang tua
Setelah melakukan identifikasi masalah, ternyata yang menjadi penyebab dari masalah adalah kekurang pahaman orang tua mengenai pentingnya kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi belajar.
Mendidik anak dengan baik dan benar merupakan solusi dari kekurang pahaman orang tua mengenai pentingnya kontribusi edukatif orang tua terhadap prestasi anak tersebut. Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuhkembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi jasmaniah anak di upayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan potensi rohani anak di upayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti.
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan di besarkan dalam keluarga. Bagi seorang anak keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB, fungsi utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mangasuh dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera. Maka dari itulah peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
2. Rumusan Masalah/Pertanyaan Penelitian
Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian maka masalah yang di kaji dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut :
a.       Bagaimana kontribusi edukatif orang tua siswa kelas V SDN ........... V, Kecamatan ........... Kota ............
b.      Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
c.       Apakah ada hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V pada SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pegangan atau pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Adapun tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang hubungan kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa.
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui kontribusi edukatif orang tua siswa kelas V pada SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
b.      Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN ........... Kecamatan ........... Kota ............
c.       Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............

D.    Kegunaan Penelitian/Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam upaya membahas masalah hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
Secara lebih rinci dan tegas maka manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
a.         Aspek Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menguji hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... sebagai bagian penting pendidikan.
b.         Aspek Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kontribusi edukatif orang tua dalam mendidik anak yang akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam proses belajar di Sekolah Dasar. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam membina dan membimbing anak-anak didiknya dalam menunaikan keberhasilan belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar.
c.         Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi dan dorongan bagi para peneliti selanjutnya, khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.

E.     Kerangka Berpikir
Adapun yang menjadi kerangka berpikir pada penelitian ini, menurut Idris dan Jamal (1992) dalam Slameto (2003 : 2) bahwa :
“Kontribusi edukatif orang tua yang diberikan anaknya yaitu harus memberikan dasar pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan, dan menanamkan kabiasaan-kebiasaan selain ini juga mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai dengan yang diajarkan di sekolah. Dengan kata lain, ada kontinuitas antara materi yang akan di ajarkan di rumah dan materi yang di ajarkan di sekolah.”

Sehingga dapat disimpulkan apabila hal tersebut yang disebutkan di atas di lakukan, maka akan berpengaruh terhadap kehidupan kepribadian terutama peningkatan prestasinya. Dengan kata lain, kontribusi edukatif orang tua mempunyai keterkaitan atau hubungan yang tidak terlepas dari salah satu sebagai penunjang keberhasilan siswa dalam peningkatan prestasi belajarnya.



F.     Anggapan Dasar
Menurut Riduwan (2009 : 194) “Asumsi atau anggapan dasar merupakan teori atau prinsip yang kebenarannya tidak diragukan lagi oleh peneliti saat itu”.
Adapun yang menjadi asumsi pada penelitian mengenai hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS diantaranya :
1.      Penafsiran orang tua mengenai prestasi siswa ditentukan sepenuhnya di sekolah, padahal ini harus ada keterpaduan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di dukung dengan adanya kontribusi dari orang tuanya.
2.      Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan intelektualitas anak.
3.      Beragamnya prestasi siswa di Sekolah Dasar. Dalam hal ini peranan orang tua sangat penting terutama mengenai kontribusi edukatif orang tua yang ditanamkan di keluarga masing-masing.

G.    Hipotesis
Sugiyono (2008 : 284) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang di ajukan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
“Terdapat hubungan antara kontribusi edukatif Orang Tua dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS”.
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis tersebut, maka akan dibuktikan melalui hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas V SD Negeri ........... V Kecamatan ........... Kota ............

H.    Metode Penelitian
Sugiyono (2008 : 2) mengemukakan bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Berdasarkan judul penelitian ini, yakni “Hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS”, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk angka. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yaitu dengan menggunakan metode assosiatif atau korelasional. Metode assosiatif yang digunakan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa hal yang diteliti bersifat assosiatif yaitu meneliti ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang ditimbulkan oleh kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar. Variabel penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas untuk kontribusi edukatif orang tua (X) dan variabel terikat untuk prestasi belajar siswa (Y).

I.       Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN ........... V yang beralamat di Jl. Geger Noong Kelurahan ........... Kecamatan ........... Kota ............ Adapun populasi yang akan diambil dari penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............ Sedangkan teknik sampelnya adalah total sampel, karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100 orang yaitu siswa kelas V SD sebanyak 38 orang.



II.    RINGKASAN KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Kontribusi edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar
1.      Pengertian Kontribusi Edukatif Orang Tua
a.      Kontribusi Edukatif
Kata kontribusi mempunyai pengertian luas. Menurut Suharto dan Iryanto dalam Rahmawaty (2006 : 2) kontribusi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta. Kemudian Huneryager dan Heckman dalam Rahmawaty (2006 : 2) mengartikan ‘kontribusi sebagai ketertiban mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka’. Dari beberapa pengertian kontribusi dari pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi adalah keikutsertaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberikan keputusan dalam pencapaian tujuan serta membagi tanggung jawab bersama.
Edukatif berasal dari kata edukasi yang berarti pendidikan. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. Kata edukatif lebih terinci pada kata mendidik karena bagian dari kata sifat yang menjelaskan kata sebelumnya. Dengan kata lain kontribusi edukatif ini adalah keikutsertaan seseorang dalam mendidik dan mendewasakan seseorang yang belum dewasa serta membagi tanggung jawab bersama.
b.      Orang Tua
Pengertian orang tua menurut Hasan (2009 : 1) adalah
Ibu dan bapak kandung, seseorang bukan bapak atau ibu tiri, bukan pula bapak asuh atau ibu asuh, tetapi bapak atau ibu kandung siswa yang telah terikat oleh tali perkawinan yang syah baik manurut agama maupun secara adminsitrasi pemerintahan.

Kemudian pengertian orang tua menurut Jariah (2008 : 1) mengemukakan bahwa ‘orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak’. Dari kedua pengertian tersebut jelaslah bahwa orang tua adalah bapak atau ibu kandung siswa yang telah melahirkannya.

2.      Pengertian Prestasi Belajar
a.      Prestasi
Prestasi adalah “apa yang dapat diciptakan, hasil yang menggembirakan” (Adikusuma, 1992 : 288). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1987 : 471) mengartikan prestasi dengan “hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.
Dari pengertian di atas, terlihat ada kesamaan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang menggembirakan dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, baik secara perorangan maupun dalam bidang tertentu.
b.      Belajar
Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian belajar, diantaranya menurut Athur J. Getes dalam Fudyartanto (2002 : 150), menyatakan bahwa ‘belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan’. Sementara menurut Morgan dalam Purwanto (1998 : 84), berpendapat bahwa ‘belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman’.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
c.       Prestasi Belajar
Dari pengertian “prestasi” dan “belajar” tersebut di atas, dapat diambil suatu pengertian, bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar.

B.     Bentuk Kontribusi Edukatif Orang Tua terhadap Belajar Anak
Menurut Jannah (2007 :13) mengatakan bahwa “bentuk kontribusi orang tua terhadap belajar anak adalah sebagai berikut” :
1.      Pemberian bimbingan dan nasihat
2.      Pengawasan terhadap belajar anak
3.      Pemberian Motivasi
4.      Penghargaan
5.      Pemenuhan kebutuhan belajar anak.
Untuk memperjelas maksud kutipan Jannah, maka dijelaskan rinciannya sebagai berikut :
1.      Pemberian Bimbingan dan Nasihat
Menurut Oemar Hamalik dalam Jannah (2007 : 1993), bahwa bimbingan adalah suatu proses untuk menolong individu dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalahnya. Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya. Bentuk lain dari kontribusi orang tua yaitu memberikan nasihat kepada anak yaitu memberikan saran-saran kepada anak untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat.
2.      Pengawasan Terhadap Belajar
Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab adanya pengawasan yang kontinyu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak akan berjalan lancar. Pengawasa yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkalai, karena terbengkalainnya pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan hidupnya.
3.      Pemberian Motivasi dan Penghargaan
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan agar anak lebih giat dalam belajar. Hal lain yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan pada kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk menunjukan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan usahanya.
4.      Pemenuhan Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain.

C.    Hubungan Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
1.      Hubungan Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Orang tua memegang peranan penting untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi belajar anak. Prestasi belajar akan mengalami hambatan dan menurun sampai rendah. Pada umumnya para orang tua kurang menyadari betapa pentingnya peranan mereka dalam meningkatkan prestasi belajar anak-anak mereka.

2.      Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a.       Hakikat, Fungsi dan Tujuan Pembelajarna IPS di Sekolah Dasar
1)      Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Menurut kurikulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 : 29)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Dengan demikian mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang mengajarkan pada siswa SD, agar siswa mengenal fenomena-fenomena sosial, mulai dari yang dekat dengan lingkungannya sampai dengan fenomena dunia.
2)      Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar berdasarkan kurikulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006 : 29) adalah berikut ini :
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya.
2.      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahka masalah dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.      Memiliki kemampuan berkomunkasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

3)      Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

   1.  Manusia, tempat dan lingkungan
2.  Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
3.  Sistem sosial dan budaya
4.  Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
b.      Program Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Kurikulum Sekolah Dasar 2006 (BNSP, 2006) menetapkan bahwa program pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dikembangkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS (BNSP, 2006) ditetapka sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan logis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama sehingga dengan kemampuan tersebut peserta didik memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam rangka bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran IPS yang harus dikembangkan di Sekolah Dasar, menurut program pembelajaran IPS di kelas V semester 1 (BNSP, 2006) adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Aspek Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pembelajaran IPS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai peninggalan sejarah dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
1.1  Mengenal makna peninggalan sejarah yang berskala nasional Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia
1.2  Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia
1.3  Mengenal keragaman dan kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya

1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia
1.5  Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia





III. Metode Penelitian

A.    Desain Penelitian
Penelitian menurut Sugiyono (2008 :2) adalah “merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan cara pengolahan data, penelitian terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Penelitian Kuantitatif
2.      Penelitian Kualitatif
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk angka. Metode yang digunakan adalah metode assosiatif atau korelasional, yaitu menjelaskan bahwa hal yang di teliti bersifat assosiatif yaitu meneliti ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang ditimbulkan oleh kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar.

B.     Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel menurut Arikunto (2006 : 116) adalah “objek penelitian yang bervariasi”. Variabel dalam penelitian ini adalah :
1.      Variabel bebas (x) adalah kontribusi edukatif orang tua
2.      Variabel terikat (y) adalah prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPS
X                      Y
            r
Keterangan :
X         = Kontribusi edukatif orang tua
Y         = Prestasi belajar dalam pelajaran IPS
r           = Korelasi antara x dan y
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Kontribusi Edukatif Orang Tua (Variabel X)
Kontribusi edukatif orang tua dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.2
Kisi-kisi Angket Kontribusi Edukatif Orang Tua
No
Indikator
Sub Indikator
No. Soal
Jumlah Soal
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1
Memberikan dasar pendidikan
-  Memberikan motivasi dalam belajar
-  Memberikan fasilitas dalam belajar
-  Membangkitkan cita-cita dalam belajar
39, 22, 9, 21
1, 5, 27, 33
8
2
Sikap orang tua terhadap belajar siswa
Sikap orang tua terhadap belajar siswa
40, 23, 6, 7, 8, 32, 25
2, 4, 36, 15, 24, 38, 35
14
3
Memberikan keterampilan dasar pada siswa
-  Pendidikan agama
-  Budi pekerti
-  Sopan santun
-  Estetika
-  Kasih sayang
-  Rasa aman
-  Dasar-dasar mematuhi peratura
-  Kebiasaan dalam belajar
28
3
18
19
29
13
17

11, 15, 16
34
14
10
12
36
37
31

20, 26, 30
2
2
2
2
2
2
2

6
  1. Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS (Variabel Y)
Dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui tabel Kompetensi Dasar dan Indikator mata pelajaran IPS kelas V semester 1.
Tabel 1.3
Aspek Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS
Kompetensi Dasar
Indikator
1.1Mengenal makna peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia
-   Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu
-   Menceritakan kejayaan Majapahit dan peranan Gajah Mada dalam upaya menyatukan nusantara
-   Mengidentifikasi peninggalan sejarah yang bercorak Budha di berbagai daerah di Indonesia
-   Menceritakan Sriwijaya sebagai kerajaan maritime dan pusat penyebaran agama Budha
-   Mengidentifikasi peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia
-   Menceritakan sejarah yang bercorak Islam (misal : Mesjid, Pesantren, Tradisi agama)
-   Menceritakan tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia
1.2        Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia
-   Menceritakan tokoh-tokoh kerajaan Hindu di berbagai daerah di Indonesia
-   Menceritakan tokoh-tokoh kerajaan Budha di berbagai daerai di Indonesia

-   Menceritakan tokoh-tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia
-   Menceritakan salah satu kerajaan Islam di Indonesia
1.3        Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/ atlas/globe dan media lainnya
-   Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam wilayah Indonesia
-   Mengidentifikasi ciri dan sifat cuaca/iklim di wilayah Indonesia
-   Mengidentifikasi kenampakan buatan di wilayah Indonesia
-   Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan bagi masyarakat setempat
-   Menjelaskan cara pembagian daerah waktu di Indonesia
-   Menjelaskan peta pembagian daerah waktu di Indonesia
-   Menghitung cara pembagian daerah waktu di Indonesia
1.4        Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
-   Mengidentifikasi keragaman suku bangsa yang terdapat di Indonesia
-   Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa
-   Mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia
1.5Mengenal jenis-jenis usaha di Indonesia
-   Menyebutkan jenis usaha perekonomian dalam masyarrakat
-   Memberikan contoh usaha yang dikelola sendiri dan kelompok

-   Memberikan contoh cara menghargai kegiatan setiap orang dalam berusaha
-   Memberi contoh kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di Indonesia

C.    Lokasi, Populasi dan Sampel/Subyek Penelitian
1.      Lokasi
Lokasi penelitian yang diambil adalah SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
2.      Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN ........... V Kecamatan ........... Kota ............
3.      Sampel
Teknik sampel yang digunakan adalah total sampel atau sampel jenuh karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100 orang yaitu kelas V SD yang terdiri dari 2 rombel kelas Va 29 orang dan kelas Vb 29 orang. Jadi jumlah seluruh siswa kelas V berjumlah 58 orang.
D.    Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati” (Sugiyono, 2008 : 102)
1.      Jenis Instrumen Penelitian
a.       Angket
(Sugiyono, 2010 : 142) mengataka bahwa kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini digunakan untuk menjaring data pendukung diberikan setelah siswa diberikan tes yaitu berupa soal-soal pilihan ganda. Angket yang digunakan berbentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Adapun langkah-langkah uji coba instrumen tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Melakukan tes pada kelompok siswa yang bukan merupakan subjek penelitian.
2.      Membuat tabel skor tes siswa hasil uji coba.
3.      Berdasarkan data skor hasil uji coba dilakukan analisis butir soal, meliputi.
a.       Reliabilitas Soal.
Reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan sebarapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang (Thorndike dan Hagen, 1977). Jadi Reliabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Tes yang tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar karena tidak memberikan informasi apapun. Dalam pengukuran ilmu sosial dan pendidilkan jika siswa yang diukur dengan tes yang sama harus menghasilkan pengukuran yang relative sama. Dengan begitu data hasil tes yang dihasilkan dari proses pengukuran akan dapat dipercaya.
b.      Validitas Soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila hasil dari kegiatan evaluasinya tinggi. Untuk itu peneliti dalam penelitian harus menggunakan instrumen penelitian yang valid agar hasil penelitiannya dapat diukur dengan baik dan tepat.
b.      Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS semester 1 tahun ajaran 2010/2011.
Adapun langkah-langkah uji coba instrumen tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Melakukan tes kepada kelompok siswa yang bukan merupakan subjek penelitian
2.      Membuat Tabel skor tes siswa hasil uji coba
3.      Berdasarkan data skor hasil uji coba dilakukan analisis butir soal, meliputi :


a.       Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran (difficuly index) atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar (Crocker dan Algina, 1986 : 311). Semakin tinggi index TK maka butir soal semakin mudah, juga sebaliknya jika index TK semakin rendah maka butir soal semakin sukar. Oleh sebab itu butir soal harus mempunyai TkK yang sedang.
b.      Daya Pembeda
Daya pembeda (discriminating power) atau kita singkat DP adalah kemampuan butir soal tes membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah. Daya Pembeda berhubungan dengan derajad kemampuan butir membedakan dengan baik perilaku pengambil tes dalam tes yang dikembangkan (Anastasi dan Urbina, 1997 : 197). DB harus diusahakan positif dan tinggi sebab butir soal tersebut dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan kelompok bawah.
c.       Efektifitas Pengecoh
Pengecoh (distractor) yang juga dikenal dengan istilah penyesat atau penggoda adalah pilihan jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak ada siswa yang terkecoh memilih. Pengecoh yang berdasarkan hasil uji coba tidak efektif direkomendasikan untuk diganti dengan pengecoh yang lebih menarik.
4.      Realibilitas Soal
Reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan sebarapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang (Thorndike dan Hagen, 1977). Jadi Reliabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Tes yang tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar karena tidak memberikan informasi apapun. Dalam pengukuran ilmu sosial dan pendidilkan jika siswa yang diukur dengan tes yang sama harus menghasilkan pengukuran yang relative sama. Dengan begitu data hasil tes yang dihasilkan dari proses pengukuran akan dapat dipercaya.
5.      Validitas Soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila hasil dari kegiatan evaluasinya tinggi. Untuk itu peneliti dalam penelitian harus menggunakan instrumen penelitian yang valid agar hasil penelitiannya dapat diukur dengan baik dan tepat.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian digunakan beberapa teknik sebagai berikut :
a.       Angket
Teknik pengumpulan data mengenai kontribusi edukatif orang tua meliputi memberikan dasar pendidikan, sikap orang tua terhadap belajar siswa, dan keterampilan dasar pada siswa.
b.      Tes
Teknik ini untuk menggali pokok tentang prestasi belajar siswa melalui pemberian tes berupa tes pilihan ganda mata pelajaran IPS semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.

F.     Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan dari pengumpulan data akan di olah melalui beberapa analisis data sebagai berikut :
1.      Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasar pada patokan distribusi normal dari data yang mean dan standar diviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita.
2.      Uji Linieritas (Metode LM/Languange Multiplier)
Uji linieritas digunakan untuk menguji liner tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen terhadap variabel dependen, maka uji linieritasnya dengan uji F atau uji ketepatan model yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.      Uji Hipotesis
a.       Operasional Penelitian
Ha = Terdapat Hubungan antara kontribusi edukatif orang dengan pretasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Ho  =    Tidak terdapat hubungan antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
b.      Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
Ho : r = 0 (berarti tidak ada hubungan)
Ho : r ≠ 0 (berarti ada hubungan)
Keterangan
r    = Koefisien korelasi antara kontribusi edukatif orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar
(Sugiyono, 2008 : 163)


G.    Agenda Kegiatan

BULAN
KEGIATAN
Februari
Maret
April
Mei
Juni

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
A.  Persiapan


















-  Observasi awal


















-  Konsultasi judul


















-  Konsultasi judul dengan pembimbing


















-  Penyusunan Proposal


















B.  Pelaksanaan


















-  Pembuatan instrumen


















-  Pengujian Instrumen


















C.  Penulisan


















-  Penulisan BAB I


















-  Penulisan BAB II


















-  Penulisan BAB III


















-  Penulisan BAB IV


















-  Penulisan BAB V


















-  Penyelesaian skripsi



















H.    Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis, peneliti menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I    PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang Masalah
      B. Perumusan Masalah
      C. Tujuan Penelitian
      D. Kegunaan Penelitian
      E. Kerangka Berpikir
      F. Anggapan Dasar
      G. Hipotesis Penelitian
      H. Metode Penelitian
      I. Populasi, Sampel/Subjek Penelitian
BAB II   LANDASAN TEORI
      A.  Pengertian Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
      B.  Bentuk Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak
      C.  Hubungan Kontribusi Edukatif Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
BAB III METODE PENELITIAN
      A.  Desain Penelitian
      B.  Variabel dan Definisi Operasional Variabel
      C.  Jenis dan Pengembangan Instrumen Penelitian
      D.  Pengumpulan Data dan Penyajian Data
      E.   Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
      A.  Hasil Analisis Data
      B.  Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
      A.     Kesimpulan
      B.     Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR PUSTAKA

BNSP. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas V. Jakarta : Depdiknas.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. cetakan ke -10. Bandung : Alfabeta.

Syamsuddin, S. (2008). Hubungan Partisipasi Orang Tua dengan Prestasi Belajar. [online]. Tersedia : http://one.Indoskripsi.com [9 Pebruari 2011].

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Hasan, Malik (2009). Pengaruh Kelengkapan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di SDN Kedungrejo Balarejo. (online). Tersedia : http://one.Indoskripsi.com/click/7919/0.  (10 Pebruari 2011).

Riduwan. (2009). Belajar mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Jannah. S. (2001) Hubungan antara perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri. Hulu Sungai Tengah : STAI Al-Washliyah Barabai.

Syah, Muhibin. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Patria, Bhina. (2010). Uji Normalitas dan Lineritas. (online) Tersedia : http://www.Inparametric.com. (06 Maret 2011)