Friday, 12 February 2016

Metode Pembelajaran Card Sort

Metode Card Sort
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini berasal dari dua suku kata: “metha” berarti melalui atau melewati, dan “hodos”yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat”, dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, sehingga dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran. (Winarni, 1990: 109)
Metode (Method), harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umummetodediartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen dan sebagainya. (Koentjoroningrat, 1987: 19)
Adapun yang dimaksud metode pengajaran menurut Abu Bakar Muhammad adalah sebagai suatu aturan yang dilalui oleh guru di dalam menyampaikan pelajarannya, agar dapat sampai pengetahuan itu kepada pikiran siswa dengan bentuk yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Metode dalam pembelajaran banyak sekali jenisnya, karena metode dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1) Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya
2) Peserta didik yang beragam tingkat kematangannya
3) Situasi yang beragam keadaannya
4) Fasilitas yang beragam kualitas dan kuantitasnya
5) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
Metode Pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Metode Pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Begitu pula metode merupakan bagian yang integral dengan sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Hal ini berarti pula bahwa di dalam memilih metode yang akan dioperasikan dalam interaksi belajar mengajar, senantiasa dengan mempertimbangkan komponen sistem pengajaran yang lain. Para pendidik (guru) harus memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya, yang dipandang lebih efektif dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik siswa.
Jadi jelaslah bahwa metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin tepat metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara metode dan materi yang disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi kesenjangan maka tujuan yang dicita-citakan tidak akan tercapai. Dengan demikian metode menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Untuk itu metode harus mendapatkan perhatian dari para pendidik.
Dalam penggunaan metode selain kesesuaian dari materi seorang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas, jumlah kelas. Demikian juga tingkat intelektual, perbedaan kesanggupan dan kecepatan. Ada enam unsur dasar dari suatu metode, antara lain:
a.    Authority, yaitu adanya semacam dari seorang guru, membuat murid yakin dan percaya pada dirinya sendiri.
b.    Infantilisasi, murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima "authority" dari guru. Ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.
c.    Dual komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang guru.
d.   Intonasi, guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga intonasi yang berlainan.
e.    Rhythm, yaitu pelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti sejenak di antara kata-kata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama dalam.
f.     Keadaan Pseudo-Passive, keadaan murid rileks tetapi tidak tidur sambil mendengar irama musik.
Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode  ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan.
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu” [card sort] ini adalah untuk:
Mengungkapkan daya “ingat” [recoll] terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Untuk itu, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah; [1] Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut, [2] Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama, [3] Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut, [4] Kartu-kartu tersebut terdiri dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yangbanyak atau sesuai dengan jumlah siswa, [5] Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa.

Metode Card Sort (Mensortir kartu) yaitu suatu strategi yangdigunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untukmenemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalampembelajaran.
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantumendinamisi kelas yang jenuh dan bosan.Adapun langkah-langkahpenerapan metode card sort antara lain:
a.    Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentusecara acak.
b.    Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
c.    Mintalah peserta didik untuk mencari temanya yang memilikikertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentukkelompok dan mendiskusikannya.
d.   Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
Sedangkan Menurut Wahyudi (2005: 34) Penerapan strategi (metode)belajar card sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan,sebagai berikut:
Langkah pertama, guru membagikan selembar kartu kepada setiapsiswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartutersebut terdiri dari kartu perhuruf.
Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegangkartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuksatu kelompok.
Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam membaca ataumasalah masing-masing.
Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan di papantulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutanbahasannya yang dipegang kelompok tersebut.
Langkah kelima, seorang siswa pemegang kartu dari masing-masingkelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecekkebenaran urutan per-huruf dalam membaca.
Langkah keenam, bagi siswa yang salah mencari kelompok sesuaibahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman denganmencari judul bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yangdipegang.
Langkah ketujuh, guru memberikan komentar atau penjelasan daripermaianan tersebut.
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan card sort iniadalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yangtelah dipelajari siswa.Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metodecard sort antara lain :
1)   Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
2)   Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
3)   Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
4)   Kartu-kartu tersebut terdiri dari “beberapa bahasan” dan dibuatdalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlahsiswa,
5)   Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dantelah dipelajari oleh siswa.

Metode ini dapat mengaktifkan siswayang kelelahan. Metode dapat digunakan untuk mengaktifkansiswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristikklasifikasi,fakta,dan mereview materi. (http:// podoluhur.blogspot.com, diakses 22 Maret 2009).

No comments:

Post a Comment