1.
Pengertian
Model Pembelajaran Kooperatif
Salah satu usaha guru sebelum
melakukan proses belajar mengajar adalah menentukan metode pembelajaran karena
hal ini salah satu komponen mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Tetapi
suatu model pembelajaran akan berjalan lancar apabila seorang pendidik dapat
menguasai bahan ajar dan terampil dalam menciptakan suasana yang kondusif dalam
proses belajar mengajar.
Nurdiana (2006: 6), mengungkapkan
bahwa model pembelajaran merupakan rancangan atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, kegiatan pembelajaran, mengatur materi yang diajarkan, dan
memberi petunjuk kepada pengajar dalam setting
pengajarannya. Dengan demikian, dalam sebuah model pembelajaran akan terkandung
penggunaan berbagai metode dan teknik pembelajaran, seperti metode ceramah,
diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, demonstrasi, simulasi dan sebagainya.
Begitu pula penggunaan berbagai fungsi teknik seperti teknik wawancara,
observasi, menyusun laporan, dan lainnya.
Model pembelajaran yang pernah
digunakan pada era kurikulum sebelumnya seyogyanya tidak ditinggalkan begitu
saja, tetapi coba untuk dikombinasikan dengan model-model pembelajaran masa
kini yang sedang dikembangkan. Sekarang ini dikenal dengan adanya model
pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.
Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan
jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. (Widyantini, 2006:3)
Pembelajaran kooperatif adalah dimana
siswa belajar secara kelompok, saling bertukar gagasan untuk mencapai tujuan
atau keberhasilan kelompoknya. Keberhasilan belajar dicapai dengan saling
berinteraksi dan ketergantungan diantara anggota kelompoknya. Dengan kata lain,
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran melalui penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerja dalam memaksimalkan kondisi belajar sehingga tercapai
tujuan belajar. (Nurdiana, 2006: 8)
Lie (2004 : 23) membagi model
pembelajaran ke dalam tiga kelompok yaitu model kompetisi, model individual,
dan model cooperative learning.
a.
Model
Kompetisi
Dalam
model pembelajaran kompetisi, siswa belajar dengan suasana persaingan dan
akhirnya diberi suatu penghargaan untuk memotivasi siswa dalam suatu kompetisi
dengan sesama pembelajar.
b.
Model
Individual
Dalam
model individu ini, siswa belajar dengan kecepatan sesuai dengan kemampuan
mereka sendiri. Dimana sistem pengajarannya adalah bahwa setiap siswa belajar
sendiri tanpa atau dengan sedikit bantuan dari pengajar.
c.
Model
Cooperative Learning
Dalam
model kooperatif learning, kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam suatu kelompok. Bisa dikatakan bahwa model cooperative learning adalah
kerja sama dalam sebuah kelompok.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama kelompok dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menerima berbagai keragaman serta pengembangan
keterampilan sosial.
2.
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble
Model pembelajaran
kooperatif tipe scramble merupakan
model pembelajaran kooperatif yang secara umum digunakan untuk melatih siswa
dalam menguatkan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran melalui bantuan lembar kerja yang berisi kata-kata yang
diacak hurufnya. (Icah, 2009)
Adapun langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah sebagai berikut:
1.
Guru menyapaikan materi
sesuai dengan kompetensi dasar.
2.
Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
3.
Guru menyiapkan lembar
kerja berupa kata yang diacak hurufnya.
4.
Siswa dalam kelompok
mendiskusikan jawaban sesuai lembar kerja yang mereka terima.
5.
Siswa mempresentasikan
hasil jawabannya di depan kelas; dan
6.
Diakhir pelajaran guru
bersama siswa menyimpulkan materi yang disampaikan.
Menurut Lie (2004 : 45):
Model pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki
kelebihan dalam melatih pemahaman siswa sekaligus melatih keterampilan siswa
dalam menyusun sebuah kata atau kalimat pada materi yang telah disampaikan.
Sementara kekurangan yang dimiliki tipe ini diantaranya siswa membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam menemukan jawaban terhadap soal-soal yang diberikan
sehingga mudah merasa jenuh.
No comments:
Post a Comment