Wednesday, 10 February 2016

ARTIKEL PENDIDIKAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA
MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BEBER KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN ....

Raden Dewi Afiah, Aan Kusdiana, Elan

ABSTRAK

            Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis cerita melalui gambar seri , hal tersebut sebagai dampak dari kurangnya keterlibatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa seringkali hanya diberi perintah dan hanya sebagai objek pembelajaran saja. Penggunaan media dirasa masih kurang terasa manfaatnya oleh siswa sehingga siswa kurang bisa memanfaatkannya dan siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.
            Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba menerapkan media  gambar seri, dimana media ini dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menulis cerita melalui media gambar seri. Menurut Mulyanta dan Marlon (2009) bahwa media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai terhadap materi yang akan dipelajari. Diharapkan guru pun lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
            Subjek yang dikenai tindakan adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... dengan jumlah siswa 29 orang. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis cerita yang berlangsung dalam tiga siklus tindakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart dimana dalam setiap tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
            Hasil penelitian Siklus I, Siklus II dan Siklus III menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan dari 15,19 % pada siklus I menjadi 24,07 %  pada siklus II dan meningkat menjadi 57,41 % pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar seri dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa serta pembelajaran menulis cerita lebih mudah dipahami siswa.

Kata kunci       :  Menulis cerita, media gambar seri





A. Latar Belakang
            Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam memperoleh kemajuan hidup diberbagai bidang. Berhasil tidaknya individu dalam kehidupan dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Mengingat pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, maka pelaksanaan pendidikan perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
            Salah satu pendidikan yang tidak kalah penting adalah pendidikan bahasa Indonesia dimana bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang semua bidang studi.Oleh karena itu pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
            Dengan menulis siswa Sekolah Dasar diharapkan mampu menulis dengan baik dan benar sehingga tulisannya dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain.Berdasarkan pengamatan sementara di Sekolah Dasar ternyata masih banyak siswa yang belum dapat menulis cerita dengan baik dan benar.
            Upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut guru perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam hal ini PTK berguna untuk menemukan kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru serta menemukan solusi pemecahannya.
            Hasil identifikasi masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis cerita di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... adalah sebagai berikut:
a.       Masih rendahnya kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan tuntutan KTSP khususnya penggunaan media langsung / gambar seri.
b.      Pada saat proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara langsung pada proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif.
c.       Masih rendahnya kemampuan menulis cerita siswa kelas III.


B. Rumusan Masalah.
            Dari data yang diperoleh, yang menjadi permasalahannya dan harus segera diselesaikan yaitu hasil belajar siswa yang rendah terhadap pembelajaran  bahasa Indonesia tentang menulis cerita.
            Untuk mengatasi segala persoalan tersebut di atas, maka perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita melalui media gambar seri pada siswa SD? Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita melalui media gambar seri siswa SD ? Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pada siswa SD ?

C. Tujuan Penelitian.
            Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
1.      Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pada siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
2.      Mendeskripsikan proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pada siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
3.      Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis cerita dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....

D. Manfaat Penelitian
            Dengan dilaksankannya kegiatan penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

1.    Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan ini diperoleh teknik pembelajaran yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis cerita .
2.    Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran menulis cerita, khususnya di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten ..... Sedangkan bagi siswa dengan bantuan media gambar seri siswa mampu menuangkan imajinasinya kedalam bentuk tulisan berupa karangan.
3.    Manfaat Kelembagaan
Memberi motivasi kepada sekolah untuk meningkatkan media pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal.

E. Kajian Pustaka.
            Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi mengemukakan hasil pemikirannya dan dapat mengekspresikan perasaannya. Dengan bahasa orang dapat membuka cakrawala berfikir dan mengembangkan wawasannya. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan rumah, sekolah atau masyarakat. Di sekolah anak belajar bahasa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya dan orang dewasa lainnya. Guru atau pendidik perlu memahami tentang perkembangan dan pengembangan bahasa anak.
            Berdasarkan BNSP (2006:17), pembelajaran Bahasa Indonesia adalah “Salah satu mata pelajaran umum agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa dan tingkat pengalaman siswa”.
            Meskipun keterampilan menulis itu sulit, tetapi peranannya dalam kehidupan manusia sangat penting dalam masyarakat sepanjang zaman. Kegiatan menulis dapat ditemukan dalam aktifitas manusia setiap hari, seperti menulis surat, laporan, buku, artikel dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menulis. Bahkan Tarigan (1992:44) menyatakan bahwa indikasi kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari maju tidaknya komunikasi tulis bangsa itu.
            Uraian di atas mengisyaratkan, bahwa dewasa ini dibutuhkan pembenahan serius dalam pengajaran menulis, meskipun dipahami bahwa banyak faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan siswa dalam menulis. Namun, diakui bahwa peranan guru sangat menentukan. Oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan yang memadai dalam merancang pembelajaran menulis, terutama menyangkut teknik dan strategi yang digunakan.
                        Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup aspek berbicara, menyimak, menulis dan keterampilan membaca. Kenyataan di atas mengharuskan pengajaran  menulis digalakkan sedini mungkin. Tidak mengherankan jika dalam kurikulum sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, pengajaran menulis menjadi menjadi aspek pembelajaran bahasa Indonesia yang mendapat porsi besar daripada pembelajaran bahasa lainnya. Akan tetapi disayangkan, kenyataan dewasa ini pembelajaran menulis di SD belum menggembirakan. Banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah karena metode pengajaran menulis yang kurang efektif.
            Dewasa ini pendekatan yang digunakan dalam pengajaran keterampilan menulis yang banyak diterapkan di sekolah adalah pendekatan tradisional yakni mengajar siswa menulis dengan memberikan judul, tema, atau topik tertentu, siswa hanya disuruh mengembangkan kerangka dan sebagainya dengan penekanan pada hasil menulis.
            Berdasarkan permasalahan diatas, menurut Heinich, dkk (Anita, dkk 2008:235) media merupakan saluran komunikasi yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan dengan  penerima pesan. Pembelajaran bahasa masa kini, menuntut siswa untuk dapat memiliki pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Hal ini berarti bahwa siswa tidak hanya sekedar duduk manis dengan tangan dilipat diatas meja, mendengarkan ceramah guru tanpa disertai dengan media pembelajaran, tetapi siswa pun harus ikut aktif dlam kegiatan pembelajaran.
            Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dpat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, media pembelajaran membantunya untuk memperjelas pengajaran dan memotivasi siswa untuk belajar aktif. Bagi siswa, media pembelajaran dapat menjembatani untuk berpikir kritis dan mengembangkan imajinasinya.

F. Metode Penelitian
            Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada proses belajar mengajar. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berorientasi pada model Kemmis dan Mc. Taggart (2009:143), yang merupakan suatu tindakan reflektif guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan.
            Prosedur penelitian difokuskan kepada Orientasi dan Identifikasi masalah yang dikhususkan untuk memperoleh gambaran permasalahan yang utama dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten ..... Adapun aspek yang diorientasi adalah : 1) Kemampuan guru dalam mengajarkan bahasa Indonesia; 2) Kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia; 3) Pemilihan bahan ajar berupa media gambar seri ; 4) program pembelajaran bahasa di kelas III SD.
            Perencanaan  dilakukan berdasarkan hasil orientasi dan identifikasi masalah yang meliputi: 1) menetapkan jumlah siklus dan waktu;2) pemilihan media gambar seri sebagai bahan ajar; 3) menyusun skenario pembelajaran;4) penyediaan fasilitas pembelajaran; 5) menyusun instrument pengumpulan data penelitian yang meliputi lembar observasi perencanaan pembelajaran, lembar observasi proses pembelajaran, serta lembar observasi hasil pembelajaran.
            Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... yang berjumlah 29 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian ini berpedoman kepada rencana tindakan penelitian yang telah ditetapkan yaitu dalam tiga siklus. Setiap siklus tindakan penelitian terdiri dari tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) tahap perencanaan; 2) tahap tindakan pembelajaran; 3)tahap observasi pembelajaran; 4) tahap refleksi tindakan pembelajaran.

G. Hasil Penelitian
            Seperti rencana semula PTK ini dilaksanakan dalam tiga kali pembelajaran, yaitu pembelajaran siklus 1,  tindakan pembelajaran siklus 2 dan pembelajaran siklus 3. Setiap siklus tindakan pembelajaran peneliti dengan bimbingan dan pengarahan dari para Dosen menyusun aspek-aspek yang harus diperbaiki pada setiap tindakan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi yang telah dilaksanakan, maka dapat dipaparkan hasil tindakan sebagai berikut:
1.    Pembahasan Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah.
Hasil orientasi dan identifikasi masalah yang meliputi kemampuan guru dalam mengajarkan menulis cerita akan berjalan lancar jika ditunjang oleh kemauan guru untuk meningkatkan keterampilannya dalam memotivasi siswa pada pembelajaran menulis cerita.
2.    Pembahasan Perencanaan Pembelajaran.
Pembuatan perencanaan pembelajaran berpedoman kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, terutama pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dirancang dengan mengambil standar kompetensi “mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi”. Untuk kompetensi dasar yang diambil adalah “menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik”. Untuk Indikator pencapaian hasil belajar adalah “menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik”.
3.    Pembahasan Proses Pembelajaran
Proses pelaksanaan pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri berjalan dengan baik. Guru dan siswa dapat mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam skenario pembelajaran. Media gambar seri yang digunakan adalah media gambar seri yang diberi bantuan kata-kata yang belum lengkap dan sempurna.
Kegiatan awal guru tetap mengkondisikan siswanya untuk siap belajar dan menyiapkan segalanya untuk proses pembelajaran. Kegiatan inti guru membimbing siswa dengan penuh antusias dalam proses penulisan cerita berdasarkan media gambar seri. Dan pada kegiatan akhir guru kembali menyimpulkan hasil pembelajaran dan tetap meminta siswa untuk berlatih dirumah menulis cerita.
4.    Pembahasan Hasil Pembelajaran Siswa Menulis Cerita Melalui Media Gambar Seri
Berdasarkan tindakan pembelajaran peningkatan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 diperoleh peningkatan  dari 15,19 % yang bernilai baik pada siklus 1 menjadi 24,07 % pada siklus 2 dan menjadi 57,41 % pada siklus 3.
Semua data tersebut merupakan gambaran keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri. Jadi hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan media gambar seri dapat meningkatkan keberhasilan guru dalam pembelajaran menulis cerita.


Grafik 4.1
Hasil Penelitian Peningkatan Kemampuan Siswa
Menulis Cerita Berdasarkan Gambar Seri


H. Kesimpulan
            Berdasarkan proses dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran  meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten ....  dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa dengan menggunakan media gambar seri perlu direncanakan dengan seksama dan diterapkan pada siswa untuk memberikan motivasi belajar agar siswa mampu mengemukakan pendapatnya melalui tulisan.
2.        Proses pelaksanaan pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mengungkap isi cerita di dalam gambar dan memudahkan guru dalam membimbing siswa menulis cerita.
3.        Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis cerita melalui media gambar seri dilihat dari segi aktifitas siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yang lumayan. Siswa merasa terpancing imajinasinya ketika dihadapkan dengan sebuah media gambar seri yang disiapkan oleh guru. Perolehan nilai baik pun meningkat dari 15,19 % pada siklus 1 meningkat menjadi 24,07 % pada siklus 2 dan meningkat kembali menjadi 57,41 % pada siklus 3. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan media gambar seti berpengaruh terhadap rencana dan pelaksanaan pembelajaran juga berpengaruh pada peningkatan pemahaman siswa dalam menulis cerita sehngga hasil belajar menulis cerita siswa menjadi meningkat.

I. Daftar Pustaka


Aini, Bunda.2006. Membaca dan Menulis Seasyik Bermain. Bandung: Mizan. http://tarmizi.wordpress.com/

Anitah,Sri dkk,(2008),Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, S. Suharjono dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

BSNP.2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan SD. Jakarta: BSNP

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta:Depdiknas.

Dewan Guru dan Komite Sekolah, (2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. SD Negeri 1 Beber, .....

Hermawan, Ruswandi dkk (2010), Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI PRESS.

M. Ngalim  Purwanto & Djeniah Alim(1997) Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung. Rosdakarya Offset

Muchlisoh, dkk. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud
.
Mulyanta,St dan Marlon Leong,(2009), Tutorial Membangun Multimedia Interaktif: Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Rahadi, Aristo, (2003), Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Sadiman.A (1993), Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pusetkom Dikbud dan Raja Grapindo Persada

S. Winatapura, U. dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1989), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.














No comments:

Post a Comment