MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA
MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BEBER KECAMATAN CIMARAGAS
KABUPATEN ....
Raden Dewi Afiah, Aan Kusdiana, Elan
ABSTRAK
Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya hasil belajar siswa
pada pembelajaran menulis cerita melalui gambar seri , hal tersebut sebagai
dampak dari kurangnya keterlibatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Siswa seringkali hanya diberi perintah dan hanya sebagai objek pembelajaran
saja. Penggunaan media dirasa masih kurang terasa manfaatnya oleh siswa
sehingga siswa kurang bisa memanfaatkannya dan siswa hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru.
Berdasarkan
hal tersebut peneliti mencoba menerapkan media
gambar seri, dimana media ini dapat mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi menulis cerita melalui media gambar seri. Menurut Mulyanta dan
Marlon (2009) bahwa media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman siswa
terhadap kompetensi yang harus dikuasai terhadap materi yang akan dipelajari.
Diharapkan guru pun lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Subjek
yang dikenai tindakan adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 1 Beber
Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... dengan jumlah siswa 29 orang. Penelitian
Tindakan Kelas ini merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis
cerita yang berlangsung dalam tiga siklus tindakan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart dimana dalam setiap tindakan
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil
penelitian Siklus I, Siklus II dan Siklus III menunjukan bahwa hasil belajar
siswa mengalami perubahan dari 15,19 % pada siklus I menjadi 24,07 % pada siklus II dan meningkat menjadi 57,41 %
pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
media gambar seri dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan
kemampuan menulis cerita siswa serta pembelajaran menulis cerita lebih mudah
dipahami siswa.
Kata kunci : Menulis cerita, media gambar seri
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting dalam memperoleh kemajuan hidup diberbagai bidang. Berhasil
tidaknya individu dalam kehidupan dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya.
Mengingat pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, maka pelaksanaan
pendidikan perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil
yang diharapkan.
Salah satu pendidikan yang tidak
kalah penting adalah pendidikan bahasa Indonesia dimana bahasa memiliki peran
yang sangat penting dalam menunjang semua bidang studi.Oleh karena itu
pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan
maupun tulisan.
Dengan menulis siswa Sekolah Dasar
diharapkan mampu menulis dengan baik dan benar sehingga tulisannya dapat dibaca
dan dimengerti oleh orang lain.Berdasarkan pengamatan sementara di Sekolah
Dasar ternyata masih banyak siswa yang belum dapat menulis cerita dengan baik
dan benar.
Upaya dalam mengatasi permasalahan
tersebut guru perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam hal ini
PTK berguna untuk menemukan kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru serta menemukan solusi pemecahannya.
Hasil identifikasi masalah dalam
pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis cerita di kelas III SD Negeri 1
Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... adalah sebagai berikut:
a. Masih
rendahnya kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan tuntutan KTSP
khususnya penggunaan media langsung / gambar seri.
b. Pada
saat proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara langsung pada
proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif.
c. Masih
rendahnya kemampuan menulis cerita siswa kelas III.
B. Rumusan Masalah.
Dari data yang diperoleh, yang
menjadi permasalahannya dan harus segera diselesaikan yaitu hasil belajar siswa
yang rendah terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia tentang menulis cerita.
Untuk mengatasi segala persoalan
tersebut di atas, maka perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan
rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita melalui media
gambar seri pada siswa SD? Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita melalui media gambar seri
siswa SD ? Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar seri
untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pada siswa SD ?
C. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan bertujuan
untuk:
1. Mendeskripsikan
perencanaan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media gambar seri
untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pada siswa kelas III SD Negeri 1
Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
2. Mendeskripsikan
proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media gambar seri untuk
meningkatkan kemampuan menulis cerita pada siswa kelas III SD Negeri 1 Beber
Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
3. Mendeskripsikan
peningkatan kemampuan menulis cerita dengan menggunakan media gambar seri pada
siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksankannya kegiatan
penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
kontribusi sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Melalui
kegiatan ini diperoleh teknik pembelajaran yang dapat membantu guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran menulis cerita .
2.
Manfaat Praktis
Penelitian
ini memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk memecahkan permasalahan
secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran menulis
cerita, khususnya di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
Sedangkan bagi siswa dengan bantuan media gambar seri siswa mampu menuangkan
imajinasinya kedalam bentuk tulisan berupa karangan.
3.
Manfaat Kelembagaan
Memberi
motivasi kepada sekolah untuk meningkatkan media pembelajaran agar proses
pembelajaran berjalan dengan optimal.
E. Kajian Pustaka.
Bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi
dan berkomunikasi mengemukakan hasil pemikirannya dan dapat mengekspresikan
perasaannya. Dengan bahasa orang dapat membuka cakrawala berfikir dan
mengembangkan wawasannya. Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi dengan
lingkungannya baik lingkungan rumah, sekolah atau masyarakat. Di sekolah anak
belajar bahasa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya dan orang dewasa
lainnya. Guru atau pendidik perlu memahami tentang perkembangan dan
pengembangan bahasa anak.
Berdasarkan BNSP (2006:17),
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah “Salah satu mata pelajaran umum agar siswa
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat
menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan
berbahasa dan tingkat pengalaman siswa”.
Meskipun keterampilan menulis itu
sulit, tetapi peranannya dalam kehidupan manusia sangat penting dalam
masyarakat sepanjang zaman. Kegiatan menulis dapat ditemukan dalam aktifitas
manusia setiap hari, seperti menulis surat, laporan, buku, artikel dan
sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kehidupan manusia hampir tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan menulis. Bahkan Tarigan (1992:44) menyatakan bahwa
indikasi kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari maju tidaknya komunikasi
tulis bangsa itu.
Uraian di atas mengisyaratkan, bahwa
dewasa ini dibutuhkan pembenahan serius dalam pengajaran menulis, meskipun
dipahami bahwa banyak faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan siswa dalam
menulis. Namun, diakui bahwa peranan guru sangat menentukan. Oleh karena itu
guru dituntut untuk kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan yang memadai
dalam merancang pembelajaran menulis, terutama menyangkut teknik dan strategi
yang digunakan.
Standar
kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup aspek berbicara, menyimak,
menulis dan keterampilan membaca. Kenyataan di atas mengharuskan
pengajaran menulis digalakkan sedini
mungkin. Tidak mengherankan jika dalam kurikulum sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi, pengajaran menulis menjadi menjadi aspek pembelajaran bahasa
Indonesia yang mendapat porsi besar daripada pembelajaran bahasa lainnya. Akan
tetapi disayangkan, kenyataan dewasa ini pembelajaran menulis di SD belum
menggembirakan. Banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa kemampuan menulis
siswa masih rendah karena metode pengajaran menulis yang kurang efektif.
Dewasa ini pendekatan yang digunakan
dalam pengajaran keterampilan menulis yang banyak diterapkan di sekolah adalah
pendekatan tradisional yakni mengajar siswa menulis dengan memberikan judul,
tema, atau topik tertentu, siswa hanya disuruh mengembangkan kerangka dan
sebagainya dengan penekanan pada hasil menulis.
Berdasarkan permasalahan diatas,
menurut Heinich, dkk (Anita, dkk 2008:235) media merupakan saluran komunikasi
yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan
dengan penerima pesan. Pembelajaran
bahasa masa kini, menuntut siswa untuk dapat memiliki pengetahuan, sikap maupun
keterampilan. Hal ini berarti bahwa siswa tidak hanya sekedar duduk manis
dengan tangan dilipat diatas meja, mendengarkan ceramah guru tanpa disertai
dengan media pembelajaran, tetapi siswa pun harus ikut aktif dlam kegiatan
pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran yang
relevan dalam kelas dpat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, media
pembelajaran membantunya untuk memperjelas pengajaran dan memotivasi siswa
untuk belajar aktif. Bagi siswa, media pembelajaran dapat menjembatani untuk
berpikir kritis dan mengembangkan imajinasinya.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini dikembangkan dengan
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada proses belajar
mengajar. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
berorientasi pada model Kemmis dan Mc. Taggart (2009:143), yang merupakan suatu
tindakan reflektif guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang efektif
dan efisien sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan.
Prosedur penelitian difokuskan
kepada Orientasi dan Identifikasi masalah yang dikhususkan untuk memperoleh
gambaran permasalahan yang utama dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis
cerita siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .....
Adapun aspek yang diorientasi adalah : 1) Kemampuan guru dalam mengajarkan
bahasa Indonesia; 2) Kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia; 3) Pemilihan bahan ajar berupa media gambar seri ; 4) program
pembelajaran bahasa di kelas III SD.
Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil orientasi dan
identifikasi masalah yang meliputi: 1) menetapkan jumlah siklus dan waktu;2)
pemilihan media gambar seri sebagai bahan ajar; 3) menyusun skenario
pembelajaran;4) penyediaan fasilitas pembelajaran; 5) menyusun instrument
pengumpulan data penelitian yang meliputi lembar observasi perencanaan
pembelajaran, lembar observasi proses pembelajaran, serta lembar observasi hasil
pembelajaran.
Subjek penelitian adalah guru dan
siswa kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... yang
berjumlah 29 orang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
Pelaksanaan penelitian ini berpedoman kepada rencana tindakan penelitian yang
telah ditetapkan yaitu dalam tiga siklus. Setiap siklus tindakan penelitian
terdiri dari tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) tahap perencanaan; 2) tahap
tindakan pembelajaran; 3)tahap observasi pembelajaran; 4) tahap refleksi
tindakan pembelajaran.
G. Hasil Penelitian
Seperti rencana semula PTK ini
dilaksanakan dalam tiga kali pembelajaran, yaitu pembelajaran siklus 1, tindakan pembelajaran siklus 2 dan
pembelajaran siklus 3. Setiap siklus tindakan pembelajaran peneliti dengan
bimbingan dan pengarahan dari para Dosen menyusun aspek-aspek yang harus
diperbaiki pada setiap tindakan pembelajaran.
Berdasarkan
hasil pelaksanaan dan observasi yang telah dilaksanakan, maka dapat dipaparkan
hasil tindakan sebagai berikut:
1. Pembahasan Hasil Orientasi dan Identifikasi
Masalah.
Hasil
orientasi dan identifikasi masalah yang meliputi kemampuan guru dalam
mengajarkan menulis cerita akan berjalan lancar jika ditunjang oleh kemauan
guru untuk meningkatkan keterampilannya dalam memotivasi siswa pada
pembelajaran menulis cerita.
2.
Pembahasan Perencanaan Pembelajaran.
Pembuatan
perencanaan pembelajaran berpedoman kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006, terutama pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
dirancang dengan mengambil standar kompetensi “mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi”. Untuk kompetensi dasar yang
diambil adalah “menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan,
huruf kapital dan tanda titik”. Untuk Indikator pencapaian hasil belajar adalah
“menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata
dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan
tanda titik”.
3.
Pembahasan Proses Pembelajaran
Proses
pelaksanaan pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media
gambar seri berjalan dengan baik. Guru dan siswa dapat mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan dalam skenario pembelajaran. Media gambar seri yang digunakan
adalah media gambar seri yang diberi bantuan kata-kata yang belum lengkap dan
sempurna.
Kegiatan
awal guru tetap mengkondisikan siswanya untuk siap belajar dan menyiapkan
segalanya untuk proses pembelajaran. Kegiatan inti guru membimbing siswa dengan
penuh antusias dalam proses penulisan cerita berdasarkan media gambar seri. Dan
pada kegiatan akhir guru kembali menyimpulkan hasil pembelajaran dan tetap
meminta siswa untuk berlatih dirumah menulis cerita.
4. Pembahasan Hasil Pembelajaran Siswa Menulis
Cerita Melalui Media Gambar Seri
Berdasarkan
tindakan pembelajaran peningkatan kemampuan menulis cerita melalui media gambar
seri di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten .... pada
siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 diperoleh peningkatan dari 15,19 % yang bernilai baik pada siklus 1
menjadi 24,07 % pada siklus 2 dan menjadi 57,41 % pada siklus 3.
Semua
data tersebut merupakan gambaran keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan
menulis cerita melalui media gambar seri. Jadi hasil penelitian ini membuktikan
bahwa dengan media gambar seri dapat meningkatkan keberhasilan guru dalam pembelajaran
menulis cerita.
Grafik
4.1
Hasil
Penelitian Peningkatan Kemampuan Siswa
Menulis
Cerita Berdasarkan Gambar Seri
H. Kesimpulan
Berdasarkan proses dan hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui
media gambar seri di kelas III SD Negeri 1 Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten ....
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa dengan menggunakan media gambar
seri perlu direncanakan dengan seksama dan diterapkan pada siswa untuk
memberikan motivasi belajar agar siswa mampu mengemukakan pendapatnya melalui
tulisan.
2.
Proses pelaksanaan pembelajaran
meningkatkan kemampuan menulis cerita melalui media gambar seri dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam mengungkap isi cerita di dalam gambar dan
memudahkan guru dalam membimbing siswa menulis cerita.
3.
Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis
cerita melalui media gambar seri dilihat dari segi aktifitas siswa pada setiap
siklusnya mengalami peningkatan yang lumayan. Siswa merasa terpancing
imajinasinya ketika dihadapkan dengan sebuah media gambar seri yang disiapkan
oleh guru. Perolehan nilai baik pun meningkat dari 15,19 % pada siklus 1
meningkat menjadi 24,07 % pada siklus 2 dan meningkat kembali menjadi 57,41 %
pada siklus 3. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pembelajaran menulis
cerita dengan menggunakan media gambar seti berpengaruh terhadap rencana dan
pelaksanaan pembelajaran juga berpengaruh pada peningkatan pemahaman siswa
dalam menulis cerita sehngga hasil belajar menulis cerita siswa menjadi
meningkat.
I.
Daftar Pustaka
Aini,
Bunda.2006. Membaca dan Menulis Seasyik
Bermain. Bandung: Mizan. http://tarmizi.wordpress.com/
Anitah,Sri
dkk,(2008),Strategi Pembelajaran di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto,
S. Suharjono dan Supardi. (2008). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP.2006.
Panduan Penyusunan KTSP Jenjang
Pendidikan SD. Jakarta: BSNP
Depdiknas.
(2008). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD. Jakarta:Depdiknas.
Dewan
Guru dan Komite Sekolah, (2010), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. SD Negeri 1 Beber, .....
Hermawan,
Ruswandi dkk (2010), Metode Penelitian
Pendidikan SD. Bandung: UPI PRESS.
M.
Ngalim Purwanto & Djeniah Alim(1997)
Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia.
Bandung. Rosdakarya Offset
Muchlisoh,
dkk. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia
3. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud
.
Mulyanta,St
dan Marlon Leong,(2009), Tutorial
Membangun Multimedia Interaktif: Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Rahadi,
Aristo, (2003), Media Pembelajaran.
Jakarta: Depdiknas.
Sadiman.A
(1993), Media Pendidikan, Pengertian
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Pusetkom Dikbud dan Raja
Grapindo Persada
S.
Winatapura, U. dkk. (2000). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1989), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
No comments:
Post a Comment