Monday, 7 March 2016

BAB III METODE PENELITIAN PTK


A.      Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan  dan kegunaan tertentu, dimana cara ilmiah disini berarti suatu kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas disebut juga Classroom Action Reasearch.Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu bentuk yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional.
Beberapa bentuk penelitian tindakan kelas. Menurut Oja dan S. Mulyan (1989:3) ada empat bentuk penelitian tindakan kelas, yaitu:
1.    Guru sebagai peneliti
2.    Penelitian tindakan kolaboratif
3.    Simlultan integrasi
4.    Administrasi sosial ekperimental
36
 
Adapun bentuk penelitian tindakan kelas yang digunakan disini adalah bentuk yang pertama, yaitu PTK yang memandang guru sebagai peneliti.Dalam bentuk ini tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas dimana guru terlibat langsung dalam perencanaan, tindakan, dan refleksi.
Beberapa model desain PTK yang dapat dikembangkan guru kelas diantaranya:
1.      Model Kurt Lewin
2.      Model Kemmis dan Mc. Taggart
3.      Model John Elliot
4.      Model Hopkins
Penelitian model PTK yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalan oleh Kurt Lewin. Desain Kemmis dan Mc. Taggart menggunakan model yang dikenal dengan sistem spiral refleksi yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflection).

B.       Lokasi dan Subjek Penelitian
1.        Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Padaherang yang terletak di Jalan Raya Pangandaran  Dusun Sukarenah Desa Padaherang UPTD Pendidikan Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis
2.        Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Padaherang Tahun Pelajaran 2011/2012. Aspek yang diteliti adalah aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran melalui penerapan teknik mind mapping dalam pembacaan peta menggunakan media mozaik. Jumlah siswa kelas V  yang menjadi subyek penelitian berjumlah 16 orang dengan latar belakang kemampuan yang berbeda-beda mulai dari yang tinggi, sedang, dan rendah dilihat dari kecerdasan dan intelektual masing-masing siswa. Dari ke-16 siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
      Pelaksanaaan PTK ini peneliti dibantu dengan satu orang guru sebagai peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas V (Sdri. Elin Marlina S. Pd) terutama dalam melakukan observasi dan refleksi. Pemilihan mitra sebagai observer pada proses penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan sudah berpengalaman dalam melaksanakan PTK karena beliau adalah lulusan dari S1 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.Yang menjadi bahan dalam penelitian ini terfokus pada permasalahan proses pembelajaran terutama terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta, yang mana hasil dalam pembelajaran dan aktifitas siswa masih ada dalam kategori rendah dan masih ada yang di bawah KKM.
      Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca peta tersebut akibat dari pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru kurang, baik ditinjau dari penggunaan strategi, metode, maupun media.
a.     Waktu Penelitian
          Penelitian ini berlangsung selama 3 Minggu, mulai dari tanggal 9 April 2012 sampai dengan tanggal 29 April 2012 dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Mata Pelajaran
Siklus
Hari/ Tanggal
Alokasi Waktu
Materi
Ilmu Pengetahuan Sosial
1


2


3
Kamis,
12 April 2012

Kamis,
19 April 2012

Selasa,
24 April 2012
3 x 35 menit

3 x 35 menit

2 x 35 menit
Benua Afrika
Letak Benua Afrika

Benua Afrika
Wilayah Benua Afrika

Benua Afrika
Post Tes

b.    Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa secara umum dapat dilihat dari beberapa hal, mulai dari jumlah, jenis, dan presentasi akademik siswa. Berdasarkan nilai hasil tes formatif siswa kelas V SDN 1 Padaherang Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Pengelompokan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin


No.
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
10
2.
Perempuan
6
Jumlah
16







Tabel 3.3
Kelompok Prestasi Siswa


No.
Prestasi
Jumlah
1.
Pandai
4
2.
Sedang
4
3.
Kurang
8
Jumlah
16

C.      Desain Penelitian
          Penelitian ini model yang digunakan adalah adaptasi dari model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus dalam penelitian adalah satu putaran yang terdiri dari perencanaan tindakan, tindakan, observasi, dan refleksi.
          Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Model ini hampir sama dengan model Kurt Lewin hanya saja komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan adanya kenyataan yang tidak dapat dipungkiri ketika antara implementasi acting dan observing sebenarnya dua kegiatan tapi tidak dapat dipisahkan secara tegas. Artinya ketika seorang peneliti melakukan tindakan otomatis ia melakukan pengamatan pula karena kegiatan itu dilakukan dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan. Begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga dilaksanakan.
       Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan Taggart berupa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi yang dipandang sebagai satu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah saat ini pada umumnya berdasarkan model PTK Kemmis dan Mc Taggart ini.
          Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan tiga siklus, tapi menutup kemungkinan untuk melakukan siklus berikutnya apabila hasil perbaikan belum mencapai tujuan yang diharapkan.
          Satu siklus tindakan sama dengan satu kali tindakan pembelajaran dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, sehingga istilah siklus tindakan identik dengan tindakan pembelajaran.
          Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas dapat dibuat seperti model Kemmis dan Mc. Taggart seperti berikut ini:






 


















                                                                            (Sumber: Panduan PTK, 2011: 94)

D.      Prosedur Penelitian
PTK ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahapan (fase): (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi (reflection). Namun sebelum sampai pada tahap inti, akan diawali dengan beberapa kegiatan persiapan. Operasionalnyasebagai berikut:
1.      Orientasi dan Indentifikasi Masalah
Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal kegiatan yang dilakukan peneliti. Pada tahap ini guru kelas mencermati, mengidentifikasi dan menemukan masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.         Melakukan kegiatan observasi dan orientasi di kelas V dengan fokus  pada penelitian terhadap pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, terutama pada kemampuan guru dalam menggunakan teknik pembelajaran yang sesuai dan media pembelajaran yang berhubungan  dengan kemampuan siswa dalam membaca peta Benua Afrika beserta fenomena alam yang terdapat di dalamnya.
b.        Secara bersama-sama dengan rekan sejawat berkolaborasi mengidentifikasi masalah dengan menerapkan skala prioritas dari sejumlah masalah pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial.
2.      Perencanaan Tindakan
      Tahap ini dirumuskan upaya penyelesaian atau penanganan terhadap masalah utama yang teridentifikasi. Rumusan maslaah lebih difokuskan pada penggunaan teknik pembelajaran mind mapping berbasis IPS yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta serta kenampakan alam yang berada di dalamnya dengan menggunakan media peta mozaik dan sistem peta pikiran agar memudahkan siswa untuk mengingat dalam jangka panjang.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a.       Bersama-sama rekan sejawat berkolaborasi membicarakan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca peta melalui media dan mengingat dalam jangka panjang dengan mengguanakan teknik peta pikiran. Hasil observasi dan identifikasi, maka pada refleksi awal menetapkan bahwa tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir jangka panjang dalam membaca peta dan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran dengan teknik mind mapping dalam proses pembelajaran.
b.      Bersama-sama dengan teman sejawat berkolaborasi membicarakan tujuan dan manfaat dari penggunaan media pembelajaran.
c.       Menyususn rencana penelitian tindakan setiap siklus tindakan pembelajaran. Tindakan pembelajaran dilakukan dengan 2 siklus, yaitu : rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, observasi pelaksanaan pembelajaran, dan refleksi terhadap pembelajaran.
d.      Menyusun instrumen penelitian, yaitu terdiri dari lembaran pengamatan guru dan lembaran pengamatan siswa.
e.       Menyusun instrumen pembelajaran, yang terdiri dari RPP, LKPD, alat evaluasi, menyiapkan sarana, alat pelajaran, serta memilih media yang tepat dalam pembelajaran.
3.      Pelaksanaaan Tindakan dan Observasi
a.    Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dalam siklus pertama dan kedua adalah melakukan kegiatan sebagai berikut:
1)        Menyusun instrumen pembelajaran, yaitu: skenario pembelajaran, LKPD, dan instrumen tes.
2)        Mempersiapkan sumber pembelajaran, alat peraga atau media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3)        Menyusun instrumen penelitian, yang terdiri dari: lembar observasi, dan lembaran aktivitas siswa dalam pelaksaan pembelajaran.
b.    Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan keguatan pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah ditetapkan. Gambaran global materi dari siklus pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai berikut:
1)     Standar Kompetensi: Memahami Perkembangan Wilayah Indonesia Kenampakan Alam dan Keadaan Alam dan Keadaan Sosial Negara-negara di Asia Tenggara dan Benua-benua
2)     Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Benua-benua
3)     Hasil Belajar: Mengidentifikasi Benua Afrika
4)     Indikator:
a)    Menemutunjukan letak benua Afrika secara astronomis dan geografis.
b)    Menguraikan pembagian wilayah Benua Afrika
c)    Menyusun gambar benua Afrika
d)   Mengidentifikasi nama-nama disetiap Negara dan semua keadaan alam di Benua Afrika
5)       Materi Pokok: Benua Afrika
Pada tindakan pembelajaran setiap siklus, peneliti melaksanakan proses pembelajaran yag meliputi apersepsi, eksplorasi, elaborasi, pembentukan perilaku, dan penilaian.
Langkah-langkah secara garis besar aktivitgas selama pembelajaran dilakukan pengorganisasian secara individu dan kelompok, untuk kegiatan tersebut adaalah sebagai berikut:
a)      Siklus I
Kerjasama dalam kelompok untuk membuat laporan dari hasil pengamatan tentang Benua Afrika.
b)      Siklus II
Kerjasama dalam kelompok untuk membuat laporan hasil pengamatan tentang Benua Afrika dan kenampakannya


c)      Siklus III
Kerjasama dalam kelompok untuk membuat laporan dan membuat gambar dari hasil pengamatan tentang nama-nama wilayah Benua Afrika
c.       Fokus Tindakan
1)      Kinerja Guru
a)      Siklus I    
Meningkatkan kemampuan guru membuat rencana dan mengelola pembelajaran IPS pada topik Peta  denganmengoptimalkan penggunaan media mozaik dan sumber  menggunakan teknik pendekatan mind  mapping.
b)      Siklus II
Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan megelola pembelajaran IPS pada topik Peta dengan mengoptimalkan kreativitas guru dalam penerapan teknik alur peta pikiran.
2)      Aktifitas dan hasil Belajar Siswa
a)      Siklus I
Meningkatkan respon dalam pembelajaran IPS
b)      Siklus II
Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS
      Masing-masing pertemuan pembelajaran kegiatan dilaksanakan sebagai berikut:
1)      Tanya jawab tentang pengalaman siswa dalam membaca peta
2)      Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3)      Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan kegiatan yang harus dilaksanakan.
4)      Melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi tiap pertemuan,
5)      Menanamkan konsep membaca peta dalam kegiatan pembelajaran.
6)      Membuat catatan tentang temuan dan permasalahan sebagai bahan tindak lanjut.
7)      Melakukan penilaian, yang meliputi penilaian terhadap proses pembelajaran, yaitu aktivitas siswa, hasil belajar siswa untuk mengukur keberhasilan tindakan pembelajaran.
d.    Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
     Selama pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi adalah hal-hal sebagai berikut:
1)      Aspek-aspek kemampuan siswa dalam pembelajaran konsep peta.
2)      Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran, ketepatan, kesesuaian, kelebihan dan kekurangan dalam memfasilitasi belajar siswa.
3)      Mengidentifikasi bagaimana yang menjadi kelebihan dan kelemahan dalam mencapai aspek kemampuan siswa terhadap konsep peta.
4)      Aktivitas siswa dalam pembelajaran baik secara individu maaupun kelompok melalui rancangan pembelajaran sebelumnya untuk mencapai tujuan.
e.     Refleksi
     Data yang dikumpul dari hasil observasi terhadap setiap pembelajaran segera diolah dan dideskripsikan maknanya dengan cara diklasifikasikan, dianalisis, didiskusikan dan dikaji ulang secara bersama-sama dengan observer, terutama yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil kegiatan refleksi digunakan sebgai bahan untuk pertimbangan penyusunaan rencana tindakan berikutnya dan merevisi kekurangan – kekurangan serta melengkapi perencenaan pembelajaran yang akan ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Peneliti dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan siklus I. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus I. Pada saat refleksi ini didiskusikan pula oleh peneliti dan observer fokus tindakan untuk pembelajaran di siklus II. Dan seterusnya dalam setiap siklus.




  
4.    Deskripsi Persiklus
Bentuk tindakan kelas yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelaas, dimana hal ini sebagai guru kelas.Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan konkret. Jika ternyata tindakan yang dilakukan masih belum berhasil dalam hal ini peneliti harus mengadakan refleksi kembali untuk mencari kekurangan dan kelemahan pada waktunya berlangsung proses pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada siklus berikutnya:
Siklus I
a.        Rencana Tindakan
Rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, materi yang akan diperbaiki adalah tentang benua Afrika

b.        Pelaksaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan keguatan pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah ditetapkan. Gambaran global materi dari siklus pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai berikut:
1)     Standar Kompetensi: Memahami Perkembangan Wilayah Indonesia Kenampakan Alam dan Keadaan Alam dan Keadaan Sosial Negara-negara di Asia Tenggara dan Benua-benua
2)     Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Benua-benua
3)     Hasil Belajar: Mengidentifikasi Benua Afrika
4)     Indikator:
e)    Menemutunjukan letak benua Afrika secara astronomis dan geografis.
f)     Menguraikan pembagian wilayah Benua Afrika
g)    Menyusun gambar benua Afrika
h)    Mengidentifikasi nama-nama disetiap Negara dan semua keadaan alam di Benua Afrika
5)       Materi Pokok: Benua Afrika
Pada tindakan pembelajaran setiap siklus, peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang meliputi apersepsi, eksplorasi, elaborasi, pembentukan perilaku, dan penilaian. Apresepsi yang dilakukan guru kepada siswa yaitu untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang benua Afrika seperti “Anak-anak perhatikan peta yang ibu sediakan di depan kalian. Nah ibu mau bertanya dipeta yang kalian lihat terdapat benua-benua yang ada di seluruh penjuru dunia. Kalian tahu ada berapa benua yang tersebar di dunia? Ayo coba sebutkan satu persatu! Nah perhatikan kembali ibu menunjukkan benua apa? Siapa yang tahu bagaimana letak benua tersebut menurut astronomisnya? Dalam peta ini, tunjukkan arah mata angin?”
Setelah itu guru melakukan Tanya jawab sesuai dengan materi yang akan disampaiakan yaitu benua Afrika. Guru menerangkan sedikit tentang benua Afrika. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Dan menyelesaikan lembar kerja yang diperintahkan oleh guru.
Description: E:\meylinaandita\skripsi\bahan\300px-African_language_families_en.svg.png                                                                                                                       U
 








1.      Petunjuk Kegiatan
a.       Amati bersama anggota kelompok masing-masing peta yang ada (benua Afrika)
b.      Sebutkan nama negara tersebut!
c.       Amati garis lintang dan garis bujur pada peta tersebut
d.      Amati warna dan nama pada peta itu
e.       Berdasarkan hasil pengamatan kelompokmu, masukkan kedalam tabel di bawah ini!
1)      Letak Astronomis
No.
LU
LS
BT
BB









2)   Letak geografis
No.
Nama Arah
Nama Tempat
1.
Utara

2.
Barat

3.
Selatan

4.
Timur


3)      Wilayah yang ditandai dengan symbol warna menurut Ras Penduduk Benua Afrika

No.
Warna
Ketererangan
1.
Biru

2.
Kuning

3.
Merah

4.
Hijau

5.
Oranye

6.
Ungu


c.     Observasi Pengamatan
     Kegiatan awal guru melakukan apresepsi dengan menyajikan peta dan mengajukan beberapa pertanyaan, sebagai usaha untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, namun siswa kurang termotivasi dan kurang merespon apa yang dilakukan guru. Siswa kurang memperhatikan media yang disajikan guru. Pada tahap kegiatan inti, tampak belum mampu mengaktifkan siswa, sehingga siswa belum mampu meningkatkan kemampuannya dalam membaca peta. Pada saat kerja kelompok siswa belum menunjukan aktivitas yang optimal, Interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru masih kurang padahal guru sudah memberikan bantuan bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran. Diakhir kegiatan diskusi siswa diberi kesempatan menyampaikan hasil diskusi, dan siswa yang lainpun memberi kesempatan untuk sanggahan, saran, atau usul terhadap hasil kerja kelompok yang lain, tapi belum semua siswa melakukannya. Hal ini mungkin kemampuan guru dalam menentukan strategi, metode belum tepat, dan pemilihan/ penggunaan media pembelajaran belum dilaksanakan optimal. Kemampuan siswa dalam membaca peta masih kurang.
Pada kegiatan penutup, waktu merangkum.mereview, dan menyimpulkan kurang melibatkan siswa. Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tujuan, dilakukannya pemeriksaan. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang telah di tetapkan.

d.    Refleksi
Tahap akhir siklus satu melakukan refleksi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil temuan selama pelaksanaan, hasil observasi, dan hasil tes evaluasi dari pengamat merupakan bahan untuk melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Dari data-data tersenut masih ditemukan beberapa kekurangan dan kelemahan guru dalam waktu proses pembelajaran, diantaranya yaitu pertanyaan apresepsi belum memberikan motivasi, belum mampu merespon dan menarik perhatian siswa. Penyebabnya adalah guru kurang menggunakan teknik keterampilan bertanya yang dapat menggali pengetahuan awal siswa.Kegiatan inti dengan menggunakan model atau media mozaik belum mampu meningkatkan siswa dalam membaca peta benua Afrika. Kegiatan penutup dilaksanakan kurang efektif, waktu merangkum cukup dari pendapat guru, tugas rumah diberikan dengan penjelasan sekilas. Hasil evaluasi dilaksanakan cukup waktu.Hasil evaluasi belum mencapai Kriteria Ketuntasan belajar secara optimal yaitu secara individual yakni 75 maupun secara klasikal 75%.
e.     Tindak Lanjut
Untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus I, guru melakukan tindak lanjut berupa:
1)      Meningkatkan teeknik bertanya dalam pelaksanaan awal (apersepsi), sebagai bahan untuk menggali pengetahuan awal siswa.
2)      Mengubah teknik pembelajaran (Mind Mapping),menyusun rencana pembelajaran secara optimal, menyiapkan peta pemikiran yang kreatif agar mudah dipahami dan diingat oleh siswa diserta gambar-gambar yang mendukung dalam proses pembelajarannya.
3)      Meningkatkan efektifitas penggunaan media pembelajaran (peta Mozaik), menyiapkan perangkat pembelajaran, menyediakan instrument penyediaan data, melengkapi media, dan mencobanya.
4)      Meningkatkan  hasil belajar siswa melalui penggunaan media peta mozaik.
Siklus II
a.      Rencana Tindakan
Rencana perbaikan pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, materi yang akan di perbaiki adalah tentang Benua Afrika


b.      Pelaksaan Tindakan
Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II ini masih mengacu pada scenario yang telah dibuat sebelumnya namun ada beberapa bagian yang dirubah agar hasil anak akan optimal sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.
Gambaran global materi siklus II pembelajatan Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut:
1)    Standar Kompetensi: Memahami Perkembangan Wilayah Indonesia Kenampakan Alam dan Keadaan Alam dan Keadaan Sosial Negara-negara di Asia Tenggara dan Benua-benua
2)     Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Benua-benua
3)     Hasil Belajar: Mengidentifikasi Benua Afrika
4)     Indikator:
a)    Menemutunjukan letak benua Afrika secara astronomis dan geografis.
b)    Menguraikan pembagian wilayah Benua Afrika
c)    Menyusun gambar benua Afrika
d)   Mengidentifikasi nama-nama disetiap Negara dan semua keadaan alam di Benua Afrika
5)       Materi Pokok: Benua Afrika
Guru memasangkan peta Afrika dan guru mendemonstrasikan cara menyusun peta benua Afrika. Peserta didik mengadakan pengamatan peta. Untuk lebih memantapkan media yang digunakan, guru menyuruh salah seorang peserta didik untuk menunjukkan dan menyebutkan wilayah yang ditunjukkan oleh guru.Guru sambil tanya jawab meminta peserta didik untuk menyebutkan warna yang terdapat pada peta. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memberikan LKPD dan peta mozaik kepada setiap kelompok untuk diskusi dengan kelompok yang berbeda. Seperti lembar kerja berikut ini:

Amatilah peta di bawah ini kemudian berilah keterangan sesuai dengan aspek yang terdapat pada peta!

B
 
D
 
E
 
C
 
Description: D:\makalah indri\skripsi\bahan\U01D6EBT0322000021A.gif










1.      A = ….
2.      B = ….
3.      C = ….
4.      D = ….
5.      E= ….
          Peserta didik diminta untuk membuat laporan yang dikumpulkan dari tiap kelompok. Guru membimbing peserta didik untuk menyamakan hasil diskusi. Kemudian, guru membimbing peserta didik untuk melaporkan hasil diskusinya danmemberikan penguatan terhadap hasil kelompok.
a.    Observasi Pengamatan
   Hasil pengamatan pada siklus kedua menunjukkan peningkatan yang baik, baik dari proses maupun hasil pembelajaran.
Kegiatan awal yaitu pada apresepsi guru menyajikan gambar peta mozaik yang lebih besar mengajukan beberapa pertanyaan dengan menggunakan teknik mind mapping yang menggali pengetahuan awal siswa, sehingga siswa tertarik, termotivasi, dan merespon pertanyaan guru.
Kegiatan inti aktivitas siswa sangat tinggi, mulai dari saat dibagikan media pembelajaran sampai akhir pembelajaran tampak interaksi siswa dengan media cukup baik.
Kegiatan penutup guru membuat kesimpulan, merefleksi melibatkan siswa, waktu yang digunakan cukup efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
b.   Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, guru melakukan refleksi dari kegiatan proses pembelajaran yang dilakukannya serta hasil pengamatan yang dilakukan pengamat dan juga menganalisis data dari hasil evaluasi, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan perbaikan siklus kedua telah mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini karena menggunakan teknik pembelajaran mind mapping dan penggunaan media yang inovatif yaitu media mozaik, sehingga kemampuan siswa dalam membaca peta meningkat dan hasil belajar pun mencapai hasil dia atas KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

E.       Definisi Operasional
1.      Definisi Operasional
a.       Variabel Proses
Variabel proses pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penggunaan teknik mind mapping melalui media mozaik. Variabel ini memuat aspek-aspek: 1) penggunaan media untuk apersepsi, 2)  penggunaan media untuk memotivasi siswa, 3) penggunaan media untuk memperjelas konsep, 4) penggunaan media untuk merespon pertanyaan siswa, 5) penggunaan media untuk menyimpulkan materi pelajaran. Kemampuan guru untuk setiap aspek tersebut diukur dengan instrumen lembar observasi terstruktur yang dilengkapi dengan deskripsi catatan lapangan atau catatan actual .Hasilnya dinilai secara kualitatif dan kuantitatif sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut siklus pembelajaran.
b.      Variabel Hasil
Variabel hasil dari penelitian ini adalah kompetensi membaca peta siswa. Sub variabel kemampuan membaca peta meliputi : pemahaman terhadap konsep yang diajarkan, frekuansi penalaran siswa terhadap membaca peta, diukur dengan menggunakan instrumen lembar observasi.


F.       Instrument Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penilaian disebut instrumen penelitian.
Penelitian inipeneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pokok bahasan tersebut dan lembar observasi sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran membaca peta dengan menggunakan pendekatan teknik mind mapping melalui media mozaik.      
Seperti contoh instrument berikut ini:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes


Indikator
Tujuan Pembelajaran
Domain Evaluasi
Bentuk Soal
Jenjang Kognitif
No. Soal
Skor
·   Menemukan letak benua Afrika.
·   Menguraikan pembagian dan keadaan sosial di wilayah benua Afrika

Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat :
1.Mengidentifikasi letak benua Afrika dengan benar
2.Menjelaskan keadaan sosial di benua Afrika secara teliti

Kognitif
Uraian
C3
C3
C3
C3
C2
C1
C2
C2
C1
C2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

G.      Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang terkumpul baik waktu pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Ada 3 teknik cara pengumpulan data, yaitu:
1.    Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data perencanaan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. (Terlampir)
2.    Penilaiaan Kinerja Siswa
Penilaian kinerja siswa merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan mengkomunikasikan pengalaman melalui karangan. Data hasil pengamatan kinerja siswa yang dituangkan dalam lembar pengamatan kinerja siswa ini meliputi beberapa aspek, yaitu kesesuaian, kelengkapan, kerapihan, huruf kapital, dan tanda baca. (Terlampir)
3.    Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. (Terlampir)
Tabel 3.5
Jenis dan Metode Pengumpulan Data


No.
Jenis Data
Metode
Alat
Cara Pengumpulan Data
1
Kemampuan awal siswa dalam pembelajaran IPS pada materi pokok Benua Afrika
 Apersepsi
Lembar Pengamatan
Dituangkan melalui tes awal secara klasikal berupa tanya jawab, kemudian dianalisis
(Lanjutan Tabel 3.5 Jenis dan Cara Mengumpulkan Data)
2.
Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan teknik mind mapping dengaan menggunakan media pembelajaran peta mozaik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta
Observasi
Lembar Pengamatan
Observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran, dilanjutkan dengan diskusi
3.
Peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS pada meteri pokok Benua Afrika
Observasi
Lembar Pengamatan
Observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
4.
Efektivitas pembelajaran
Penilaian
Tes Kinerja
Ditinjau dari hasil belajar siswa

Selain data tersebut diatas, akan dilakukan pengamatan secara terbuka terhadap data-data yang lain terkait dengan kondisi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data sekecil apapun yang ditemukan di lapangan akan dicatat dalam catatan penelitian.
4.    Indikator Keberhasilan
      Tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan membaca peta dan hasil belajar siswa melalui penggunaan media peta mozaik adalah sebagai berikut:
a.       Bagi guru
Guru mampu menunjukkan kinerja baik jika:
1)      Keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP sesuai dengan tujuan perbaikan pada setiap tahap kegiatan pembelajaran yang disajikan pernyataan sebagai kriteria keberhasilan tindakan.
2)      Pernyataan yang dijadikan kriteria keberhasilan tindakan perbaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)      Pada tahap kegiatan awal dapat meningkatkan motivasi dan respon siswa
b)      Pada tahap kegiatan inti dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS.
c)      Pada tahap penutup dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b.      Bagi siswa           
Siswa mampu menunjukkan peningkatan kemampuan membaca peta, apabila:
1)      Sekurang-kurangnya 75% siswa melakukan aktivitas pembelajaran.
2)      Sekurang-kurangnya 75% hasil belajar siswa.

H.      Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes analisis dengan mengacu pola pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Colding atau Labeling, adalah pengelompokkan jenis kinerja yang diobservasi dan direfleksi setiap siklus tindakan. Meliputi kinerja merancang rencana dan instrumen pembelajaran kinerja dalam mengimplementasikan teknik mind mapping, instrumen kerja siswa.
2.      Trianggulasi, yaitu merupakan teknik validasi data yang ditentukan oleh keahlian dan sumber data dan interprestasi data yang berasal dari berbagai pihak terkait.
3.      Teknik Saturasi (Kejenuhan). Karena waktu terbatas dalam penelitian, saturasi juga dijadikan salah satu teknik validasi data. Dengan teknik ini peneliti memastikan bahwa tindakaan dan hasil perbaikan ditetapkan dengan batas optimal keberhasilan tindakan yang realistis dan pragmatis.


No comments:

Post a Comment