METODE
PENELITIAN
Sugiyono (2010:3) mengatakan bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
A.
Lokasi
dan Subjek populasi/sampel penelitian
1.
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di SD Negeri 1 .......... Dusun ........., Desa ......... Kecamatan
Cipaku Kabupaten ........., Jawa Barat 46252.
2.
Populasi
Penelitian
Menurut Sugiyono (2010) dalam bukunya “metode Penelitian Pendidikan” mengatakan “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu”.
Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1
......... Kecamatan Cipaku Kabupaten ......... yang berjumlah
34 siswa.
3.
Sampel
penelitian
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian
ini peneliti memilih teknik sampling
jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan sebagai
sampel. Dan sampel yang diambil adalah semua siswa kelas IV SD
Negeri 1 ......... Kecamatan ......... Kabupaten .........
yang berjumlah 34 siswa.
Berikut
daftar sampel penelitian di SDN 1 ......... Kecamatan ......... Kabupaten .........:
Tabel 3.1.
Daftar Sampel Penelitian
No
|
Siswa
kelas IV
|
|
Jenis
kelamin
|
Jumlah
|
|
1
|
Laki-laki
|
17
|
2
|
Perempuan
|
17
|
Jumlah
|
34
|
B.
Desain
Penelitian
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
penelitian, yaitu Pre-Eksperimental
Design (dikatakan Pre-Eksperimental Design, karena desain ini belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh), True
Eksperimental Design (eksperimen sungguh-sungguh), Factorial Design (modifikasi dari true eksperimental), dan Quasi
Eksperimental Design ( pengembangan dari true eksperimental design, yang
sulit dilaksanakan).
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre-Eksperimental Design yaitu belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Dikatakan demikian karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan
sampel tidak dipilih secara random.
Bentuk dari Pre-Eksperimental Design
ada beberapa macam yaitu : one-shot case
Study, one-group pretest-posttest design,
intact-group comparison.
Adapun desain penelitian yang
diguanakan pada penelitian ini adalah one-group
pretest-posttest design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
O1 = Nilai pretest (sebelum menggunakan media poster)
O2 = nilai posttest (setelah menggunakan media poster)
Pengaruh media poster terhadap kemampuan menulis petunjuk
= (O2-O1)
Sugiyono (2010:111)
C.
Metode
Penelitian
Menurut Wiradi dalam (Carapedia.com) mengatakan bahwa “metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang
tersusun secara sistematis (urutannya logis)”. Sedangkan penelitian pada
hakekatnya mencari jawaban atas permasalahn yang menuntut jawaban yang benar
(Hermawan,Ruswandi dkk,2007:4).
Dari pengertian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa Metode
Penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
fakta-fakta atau data-data yang disusun secara sistematis untuk menemukan
jawaban dari sebuah permasalahan. Untuk lebih jelasnya dalam hal ini Prof. DR.
Sugiyono dalam bukunya “metode Penelitian” menyatakan bahwa:
“ metode penelitian pendidikan
dapat diartikan sebagai cara ilmiah utnuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan utnuk memahami, memecahkan,
dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.” (Sugiyono,2010:6).
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif
karena pengolahan datanya menggunakan teknik statistik. Metode peneltian eksperimen bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya
perlakuan tertentu.
D.
Definisi
Operasional Variabel
1. Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2010:61). Variabel-variabel dalam penelitian
ini antara lain:
a. Variabel
Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono,
2010:61). Variabel bebas pada penelitian ini adalah “penggunaan media poster”.
b. Variabel
Dependen (Variabel Terikat)
Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (sugiyono,2010:61). Variabel
terikat pada penelitian ini adalah “kemampuan
menulis petunjuk”.
c. Variabel
Kontrol
Sugiyono
(2010:64) menerangkan bahwa “variabel
control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan”. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah siswa, guru
dan kelas yang sama. Peneliti menggunakan siswa, guru, dan kelas yang sama
sebagai variabel kontrol karena diharapkan tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi terhadap kemampuan siswa menulis petunjuk selain penggunaan media
poster yang dapat membuktikan ada atau tidaknya pengaruh terhadap variabel
terikat
pemetaan variabel penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3. 1
Pemetaan Variabel Penelitian
2. Definisi
operasional Variabel
a.
Media
Poster
Media poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang
kuat, dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang
melihatnya dan menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
b.
Menulis
petunjuk
Menulis petunjuk adalah suatu kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, dan
perasaan dalam bentuk tulisan yang bertujuan untuk memberikan
ketentuan-ketentuan tentang sesuatu agar dapat dilakukan oleh orang lain dengan
baik dan benar. Petunjuk yang baik haruslah komunikatif dan mudah dipahami.
E. Instrumen
Penelitian
a.
Jenis
Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2007: 148), yang dimaksud dengan instrumen penelitian
adalah “... suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.”
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah tes. Bentuk tes pada
penelitian ini adalah tes tertulis yaitu menulis petunjuk berdasarkan tema yang
terdapat pada poster.
Untuk mempermudah penyusunannya, maka peneliti menggunakan kisi-kisi
instrumen yang disebut dengan rubrik penelitian, peneliti
menggunakan interval jawaban dengan skor tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 1. (instrument dilampirkan
pada lampiran 2 halaman).
F.
Pengembangan
Instrumen
1. Uji
Validitas
Instrument yang hendak
digunakan perlu diuji validitasnya agar diketahui apakah instrument tersebut
dapat dikatakan sahih atau tidak. Pengujian instrument dilakukan pada SD lain
yang sederajat. Pelaksanaan uji validitas instrument dilakukan pada siswa yang
sederajat dengan jumlah siswa 35 siswa. Instrument yang diujikan terdiri dari
delapan item yang berorientasi pada hasil menulis petunjuk siswa.
Dalam
menghitung validitas instrument, peneliti menggunakan oleh rumus product moment yang dikemukakan oleh
Pearson sebagai berikut:
Rhitung =
Keterangan:
Rhitung = koefesien korelasi
n =
Banyak subjek (testi)/responden.
X = Jumlah skor
butir
Y = Jumlah skor total
Selanjutnya
dihitung dengan Uji-t (Riduwan, 2009 : 98) dengan rumus :
thitung =
Keterangan
:
t
= nilai hitung
r
= koefesien korelasi hasil rhitung
n=
jumlah responden
Distribusi
(Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk=n-2)
Kaidah
keputusan : jika thitung >
ttabel berarti valid sebaliknya.
Jika thitung < ttabel
berarti tidak valid
Jika instrument itu
valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ( r )
sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah
(tidak valid)
Berikut
hasil uji validitas instrument dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment , untuk lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 61.
Tabel 3.2
Hasil Analisis
Validitas Instrument
No
item pertanyaan
|
Koefisien
korelasi
|
Harga
t hitung
|
Harga
t tabel
|
Keputusan
|
1
|
0,7866
|
7,3187
|
1, 69
|
Valid
|
2
|
0,5679
|
3,9634
|
1, 69
|
Valid
|
3
|
0,8169
|
8,1357
|
1, 69
|
Valid
|
4
|
0,7689
|
6,9089
|
1, 69
|
Valid
|
5
|
0,8586
|
9,6275
|
1, 69
|
Valid
|
6
|
0,8906
|
11,2498
|
1, 69
|
Valid
|
7
|
0,8105
|
7,9492
|
1, 69
|
Valid
|
8
|
0,8246
|
8,3469
|
1, 69
|
Valid
|
Dari hasil uji coba
instrument penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa 8 item alat ukur dinyatakan
VALID, dengan kriteria penafsiran indeks korelasinya antara 0,400 sampai dengan
0,599 (cukup tinggi), antara 0,600 sampai dengan 0,799 (tinggi), dan antara 0,800
sampai dengan 1,000 (sangat tinggi). Dengan demikian, 8 item alat ukur dapat di
ujikan pada objek penelitian.
2. Uji
Reliabilitas
Menurut Abidin (2011:96) dalam
menghitung reliabilitas harus melalui
langkah yaitu membuat tabel analisis
butir soal atau butir pertanyaan. Selanjutnya
untuk menghitung reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown adalah
sebagai berikut:
r11 =
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi
antara dua belah instrument.
Rumus diatas hanya
dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas skor benar (1) salah (0). Menurut
Abidin (2011:96-97) “cara menentukan koefisien reliabilitas untuk soal uraian
dan skoring rubrik dikenal dengan rumus Alpha”, rumusnya sebagai berikut:
r11
= ()(1 - )
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas tes bentuk
uraian
n
= banyak butir
soal.
= jumlah varian skor
setiap item
=
varian skor total.
Keputusan dengan membandingkan r11
dengan rtabel dengan kaidah keputusan :
jika r11> r tabel
berarti reliable, jika r11 < r tabel berarti tidak
reliabel.
Berikut hasil uji reliabilitas instrument
dengan menggunakan rumus Alpha, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
perhitungan pada lampiran 4 halaman 77.
Tabel
3.3
Hasil
Analisis Uji Reliabilitas
No
item
pertanyaan
|
Koefesien
korelasi
|
Harga
r11
|
Harga
rtabel
|
Keputusan
|
1
|
0,7866
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
2
|
0,5679
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
3
|
0,8169
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
4
|
0,7689
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
5
|
0,8586
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
6
|
0,8906
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
7
|
0,8105
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
8
|
0,8246
|
0,8522
|
0,339
|
RELIABEL
|
Dari hasil uji coba instrument
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa 8 item alat ukur dinyatakan RELIABEL.
Dengan demikian, 8 item alat ukur dapat digunakan pada objek peneitian.
G.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi partisipatif, artinya
peneliti langsung terjun dan ikut berpartisipatif dalam penelitian ini.
Peneliti menjadi guru yang akan mengajarkan menulis petunjuk sebelum diberi
perlakuan (tidak menggunakan media poster) dan setelah diberi perlakuan
(setelah menggunakan media poster). Setelah itu peneliti mengetahui sendiri ada
tidaknya pengaruh menulis petunjuk sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
H.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis
data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus t-test. Rumus
t-test adalah sebagai berikut:
t
=
Keterangan:
Md =
mean dari deviasi (d) antara pre-test dan post-test
Xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi (d-Md)
∑X2d = jumlah kuadrat deviasi
N =
Banyaknya Subjek
Df =
atau db adalah N-1
Untuk mencari Md menggunakan rumus:
Md=
Untuk mencari ∑X2d
menggunakan rumus :
∑X2d
= ∑d2-
No comments:
Post a Comment