Monday, 25 April 2016

latar belakang_ PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN KEPADA SISWA KELAS X SMA

1.1    Latar Belakang
Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek dalam keterampilan berbahasa yang memerlukan kesabaran, keuletan dan ketelitian. Disamping itu menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya melainkan memerlukan pembelajaran sehingga diperlukan proses panjang untuk menumbuhkan kemampuan menulis.
Pembelajaran menulis cerpen merupakan salah satu materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa kelas X, tujuannya untuk lebih memperkenalkan jenis karya sastra kepada siswa sehingga siswa mampu menghargai dan mengapresiasi karya sastra itu sendiri.
Berdasarkan kurikulum 2006  SMA, sebagai berikut.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia terdiri dari dua aspek yaitu aspek kebahasaan dan aspek sastra. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra.

Hal yang sama dikemukakan Aminudin (1995: 54) bahwa
pembelajaran sastra disekolah-sekolah untuk memperhalus budi pekerti siswa melalui dua kemampuan yang diajarkan yakni kemampuan berapresiasi dan berekspresi kedua kemampuan tersebut dipelajari siswa melalui pembelajaran menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Pembelajaran menulis cerpen selama ini kurang mendapat perhatian baik dari guru maupun siswanya. Guru hanya memberikan materi menulis cerpen sebatas membaca dan mengapresiasi saja. Alhasil, siswa kurang tertarik dan kurang memahami bagaimana cara penulisan cerpen.
Pada umumnya para guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra terutama pembelajaran menulis cerpen hanya meminta siswa membaca dan menjawab pertanyaan atau soal-soal. Siswa jarang diberikan pengalaman untuk mengapresiasi dan mencipta langsung.
Rahmanto (1988: 117) mengemukakan sebagai berikut.
Seorang guru yang  ingin mengajarkan penulisan kreatif pada siswanya mau tidak mau harus memulainya dengan mengenalkan karya-karya sastra yang ada. Ini berarti harus ada tindak lanjut, setelah membaca karya-karya sastra yang ada guru harus mengarahkan siswa untuk menulis kreatif sastra. Dalam hal ini, setelah guru memberi tugas membaca, siswa diarahkan untuk menulis cerpen.

Kenyataannya dalam pembelajaran menulis cerpen masih banyak kendala untuk melahirkan sebuah karya sastra yang berkualitas karena kurangnya pembendaharaan kata, kurangnya kreativitas dalam penuangan ide/ gagasan dan kurangnya minat atau motivasi dari diri siswa.
Kendala yang paling mendasar yang dialami dalam pembelajaran menulis sastra adalah guru tidak pernah memanfaatkan media dalam membantu pembelajaran menulis sastra, padahal pemanfaatan medialah yang paling memungkinkan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa disamping pemodelan.
Guru dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dan pembelajarannya serta penyajiannya harus dikemas secara menarik sehingga akan terjadi komunikasi yang sehat antara guru dan siswa yang didasari oleh minat yang tinggi untuk itu, peneliti akan mencoba menggunakan penerapan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan media komik sebagai modelnya.
Media tidak hanya dipandang sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajar, melainkan lebih dipandang sebagai alat penyalur pesan dan alat bantu untuk memahami suatu pelajaran. Hal itu diperkuat oleh pendapat Sadiman (1990: 14) yang mengatakan “media pendidikan dapat mengatasi perbedaan gaya bahasa, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, waktu, dan lain-lain. Sarana atau media bisa dijadikan sebagai salah satu solusi untuk membantu siswa menulis cerpen”.
Media komik diharapkan menjadi solusi dalam pembelajaran menulis cerpen karena media komik mempunyai banyak kelebihan yang dapat membantu dalam pembelajaran menulis cerpen. Komik dapat membuat siswa merasa senang dan terhibur apalagi media komik juga mengandung unsur humor yang sehat dan isinya sangat ringan. Pembelajaran menulis cerpen akan menjadi sangat menyenangkan dan membangkitkan minat belajar siswa dalam menulis cerpen.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN KEPADA SISWA KELAS X SMA .........

No comments:

Post a Comment