Tuesday, 12 April 2016

Model Pembelajaran Kartu berpasangan

1.  
a.        Pengertian Kartu berpasangan
adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab, 2007 : 59).
Model kartu berpasangan atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Teknik metode pembelajaran kartu berpasangan atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan
Suyatno (2009:72) mengungkapkan bahwa model kartu berpasangan adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya. Model pembelajaran kartu berpasangan merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Model kartu berpasangan melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan melatih kemampuan siswa dalam bekerja sama disamping melatih kecepatan berfikir siswa.
b.        Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kartu berpasangan
Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe kartu berpasangan     yaitu:
1.      Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move).
2.      Kerjasama antara sesame murid terwujud secara dinamis.
3.      Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid.
4.      Murid mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana menyenangkan.
Selain memiliki kelebihan dalam pembelajaran ini, juga terdapat kelemahan dalam penerapan yaitu:
1.      Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2.      Waktu yang tersedia perlu dibatasi jagan sampai murid terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3.      Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
4.      Jika kelas anda termasuk gelas gemuk (lebih dari 30 orang/kelas) berhati-hatilah.
5.     Memakan waktu yang banyak karna sebelum masuk kelas terlebih dahulu kita mempersiapkan kartu-kartu.
c.         Tujuan Metode Pembelajaran Kartu Berpasangan
Tujuan yang ingin Anda capai dalam pembelajaran, sangat mempengaruhi Anda dalam memilih metode pembelajan. Setidaknya, ada tiga tujuan penerapan metode kartu berpasangan, yaitu:
1.      pendalaman materi;
2.      menggali materi; dan
3.      untuk selingan.
Pengembang model pembelajaran kartu berpasangan pada mulanya merancang metode ini untuk pendalaman materi. Siswa melatih penguasanaan materi dengan cara memasangkan antara pertanyaan dan jawaban. Jika tujuan ini yang Anda pakai, maka Anda harus membekali dulu siswa Anda dengan materi yang akan dilatihkan. Anda dapat menjelaskan materi , atau Anda memberi tugas pada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu, sebelum Anda menerapkan metode ini.
Prinsipnya, siswa Anda harus mempunyai pengetahuan tentang matari yang akan dilatihkan terlebih dahulu. Baru setelah itu Anda menggunakan metode / model pembelajaran kartu berpasangan ini. siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari

No comments:

Post a Comment