Thursday, 22 September 2016

METODE PENELITIAN BAB 3 PTK



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penyelesaian masalah yang ada di kelas atau penelitian yang dilaksanakan di kawasan kelas. PTK ini dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian kemudian hasil kajian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya . tahapan diatas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sapai suatu kualitas keberhasilan dapat tercapai” (Depdiknas, 2003 : 4).
Penelitian Tindakan Kelas tidaklah semata-mata hasil refleksi guru tentang permasalahan pembelajaran di kelas. Namun penelitian tindakan ini juga dimaksudkan untuk mencari solusi atas permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas.  Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan apapun metode Penelitian Tindakan Kelas yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu guru sebagai pengajar. Penelitian Tindakan Kelas tidak harus guru meninggalkan tugasnya artinya guru tetap mengajar di kelas dan bersama itu dengan kegiatan mengajar guru melakukan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dapat membatasi antara teori dan praktek. Guru dapat menyelesaikan teori – teori yang berhubungan dengan suatu pelajaran yang dikembangkan. Dan teori – teori tadi dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus dapat memilih teori yang sesuai agar memperoleh hasil yang betul dirasakan oleh guru dan dialami oleh guru. Didalam hal ini guru berperan ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti.
Dalam kaitan ini pula, dapat menyelesaikan masalah yang ada di kelas sehingga menemukan solusinya. Penelitian dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas, baik bagi guru maupun siswa. Masalah- masalah yang timbul dilapangan dapat diselesaikan oleh guru melalui Penelitian Tindakan Kelas sehingga guru menjadi kreatif dan cepat tanggap terhadap semua permasalahan yang dihadapi di kelas. Dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, proses pembelajaran lebih meningkat dan bermakna.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang bertujuan meningkatkan mutu pengajaran yang diselenggarakan oleh guru sebagai pengajar dan peneliti, yang nantinya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang menghalangi pembelajaran di dalam kelas. Depdikbud (2003:8)  mengatakan bahwa suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
B.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis.  Siswa terdiri dari 13 orang siswa laki – laki dan 11 orang siswa perempuan. Siswa tersebut sebagian besar kurang memahami pembelajaran bahasa Indonesia khsusunya kosakata, sehingga pengembangan kosakata menjadi terhambat. Selain itu tingkat perhatian orang tua yang masih rendah menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap siswa sehingga tidak membantu kondisi siswa yang masih lemah dalam pembelajarannya.

C.    Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan disusun dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun serta dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Pembelajaran kosakata melalui penerapan model kontekstual, sebelumnya diadakan test awal dengan tujuan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka mengoptimalkan kemampuan siswa mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran kosakata. Kemudian, langkah-langkah kegiatan dalam penelitian adalah :
a.      Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, tindakan peneliti  adalah sebagai berikut: (a) menentukan lokasi dan subjek penelitian, (b) permintaan ijin penelitian kepada Kepala Sekolah, (c) mengadakan observasi, untuk mengetahui keadaan awal, (d) kegiatan menelaah kurikulum kelas IV Sekolah Dasar, dan (e) menyusun rencana pembelajaran
b.      Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tindakan pembelajaran seperti telah direncanakan. Agar pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar serta tujuan tecapai, maka perlu melakukan beberapa hal: (a) memberitahukan kepada guru yang membantu jalannya pelaksanaan tindakan sesuai dengan instrumen-instrumen yang disediakan, (b) menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan selama pelaksanaan tindakan kelas, dan (c) mempersiapkan cara-cara melakukan observasi terhadap proses dan hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sedang berlangsung.
c.   Menetapkan Kolaborasi
Pelaku tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah peneliti sendiri, sedangkan observasi dilakukan oleh mitra peneliti yaitu salah seorang guru Kelas IV SD Negeri Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis. Selain itu, Kepala Sekolah berperan serta dan bertindak sebagai supervisor yang bertugas membantu peneliti dalam melakukan penelitan.

D.    Tindakan Pembelajaran
a.      Perencanaan
Langkah yang dilakukan pada perencanaan tindakan alah sebagai berikut: (a) membuat perencanaan pembelajaran lengkap dengan tes akhir serta materi pokok kosakata, (b) membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran dipersiapkan juga format catatan lapangan untuk mencatat temuan selama penelitian berlangsung.
b.      Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran pada materi pokok pengayaan kosakata yang telah direncanakan yang tercantum dalam lampiran.
1)      Siklus I
a)   Perencanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:  (a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi, (b) dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. (c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. (d) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. (e) Membuat lembar kerja siswa. (f) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. (g) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b)      Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:  (a) Membahas materi tentang hidup rukun melalui tanya jawab. (b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pengayaan kosakata melalui permainan kartu huruf. (c) Memberikan LKS. (d) Memberikan tes kemampuan membaca yaitu tes kinerja
b)      Observasi Tindakan Siklus I
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama berlangsung proses pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti.
c)      Refleksi Tindakan Siklus I
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar siswa tentang pengayaan kosakata  untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
2)      Siklus II
a)      Perencanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan materi pembelajaran tentang pengayaan kosakata , (b) menentukan materi pengayaan kosakata  yang sesuai dengan tema dalam kurikulum, dan (c) membuat rancangan pembelajaran tentang materi pengayaan kosakata.

b)      Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: (a) melaksanakan pembelajaran tentang materi pengayaan kosakata  menerapkan model konstektual sesuai dengan rancangan pembelajaran, dan (b) pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi  terhadap hasil pembelajaran pengayaan kosakata.
c)      Observasi Tindakan Siklus II
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama berlangsung proses pembelajaran pengayaan kosakata  dengan menggunakan media kartu hurup. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti.
d)     Refleksi Tindakan Siklus II
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar siswa tentang pengayaan kosakata  untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
c.       Observasi
Observasi dilakukan pada saat mitra peneliti proses pembelajaran. Observasi menggunakan lembar pengamatan sesuai dengan alat pengumpul data yang dibuat.
d.      Refleksi
Semua data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan lalu di identifikasi, dianalisis dan dievaluasi. Setelah selesai pembelajaran dilakukan refleksi, kemudian hasil refleksi dianalisis untuk digunakan sebagai acuan untuk merancang atau rekomendasi tindakan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya. Pada akhir tahap ini peneliti merekomendasi semua kegiatan yang dilakukan dari semua siklus dikonsepsikan sebagai berikut
Gambar 3.1
Desain Penelitian












Bagan 3.2 PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
E.     Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik tes, dan teknik wawancara. Ketiga teknik tersebut penulis uraikan sebagai berikut.

  1. Teknik Observasi
Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh rekan guru kelas 2 sebagai pengajar. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran guru, proses pembelajaran siswa serta penggunaan media dalam pembelajaran pengayaan kosakata  dengan penggunaan media kartu hurup.
  1. Teknik Tes
Teknik tes diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran berlangsung di setiap siklus untuk mengetahui atau menilai hasil tindakan yang telah diberikan. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes tertulis, dengan tujuan agar dapat diketahui kemampuan siswa dalam menjawab soal pengayaan kosakata.

F.     Variabel Penelitian

a.      Variabel Input

Variabel input dalam penelitian terdiri dari kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran membaca sebelum dilakukan tindakan dan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran membaca di kelas dengan langkah-langkah serta media yang biasa digunakan.
b.   Variabel Proses
Variabel proses dalam penelitian ini adalah tindakan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran bahasa Indonesia pengayaan kosakata . Selain itu peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pengayaan kosakata  menjadi variabel yang sangat penting.
  1. Variabel Ouput
Variabel output dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa melalui penggunaan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang pengayaan kosakata serta peningkatan belajar siswa dalam pengayaan kosakata dengan menerapkan model konstektual.

G.    Teknik Analisis Data
 Setelah data terkumpul, kegiatan adalah melakukan analisis dan interpretasi data melalui pengorganisasian data, mengatur data kedalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Meleong, 2000:190). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, pemaknaan data, dan penyimpulan hasil penelitian. 
Data yang disajikan secara utuh setelah data tersebut di seleksi, difokuskan dan disederhanakan serta diformulasikan. Hal tersebut dilaksanakan untuk menyajikan data yang lengkap. Analisis data dilakukan selama dan setelah tindakan. Dalam proses penganalisisan data, data yang diperoleh dari hasil observasi ditulis dalam bentuk deskripsi sedangkan dari hasil pascates dianalisis dalam bentuk nilai atau angkauntuk melihat keterampilan peserta didik. Analisis data digunakan untuk pelaksanaan refleksi dan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya.
 Kegiatan proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari angket, wawancara dan observasi, kemudian diadakan penyusunan data dan mengkategorikan data. Analisis data dilakukan selama pengumpulan data sampai proses pengumpulan data selesai. Setelah data terkumpul dari siklus I sampai siklus III yang diharapkan tercapai maka dilakukan penyelesaian dan pengkodean data untuk dimaknai.
Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a.       SeleksiData
Pada langkah ini, peneliti mengumpulkan selurah data yang telah terkumpul dari para responden. Hal ini peneliti lakukan untuk mempermudah peneliti untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah lengkap atau belum.
b.      Klasifikasi data
Pada langkah ini peneliti menggolongkan, mengelompokkan dan memilah data berdasarkan klasiflkasi tertentu yang teiah peneliti buat.
c.       Interpretasi Data
Memberikan makna dari tiap pokok-pokok temuan sehingga menjadi suatu faktor yang paling esensial
d.      Menarik Kesimpulan
1)      Menyusun kesimpulan tiap pokok-pokok temuan berdasarkan interpretasi tertenatu
2)      Menyusun kesimpulan umum sebagai studi general dari proses analisis yang dilakukan
Data yang diperoleh dari siklus 1 dan siklus 2 dibandingkan dengan cara melihat hasil tes dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan perilaku siswa dan peningkatan kemampuan dalam pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual.
 
H.    Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan dilihat dari kriteria yang disepakati untuk ketuntasan perbaikan pembelajaran adalah: nilai rata-rata harus melebihi KKM dan siswa yang hasil belajarnya telah melebihi KKM harus mencapai 75% atau lebih. KKM untuk Bahasa Indonesia adalah 70,00.
Kriteria keberhasilan aktivitas guru dikonversikan melalui analisis parsial indikator peneliti memberikan penafsiran nilai rata-rata dari tiap indikator. Dan untuk menafsirkan nilai rata-rata dari tiap indikator ini dibuat batasan dan klasifikasi kategori dalam bentuk kuantitatif yang di kemukakan oleh Harahap (t.t: 97) yaitu:
a.       Berkisar antara 81 – 100 %         = Baik sekali
b.      Berkisar antara 61 – 80 %           = Baik
c.       Berkisar antara 41 – 60 %           = Cukup
d.      Berkisar antara 21 – 40 %           = Kurang
e.       Berkisar antara 0 – 20 %             = Kurang Sekali

No comments:

Post a Comment