BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penyelesaian
masalah yang ada di kelas atau penelitian yang dilaksanakan di kawasan kelas.
PTK ini dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian kemudian hasil kajian
dijadikan dasar untuk mengatasi masalah. Dalam proses pelaksanaan rencana yang
telah disusun dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai
sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan
pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, melandasi upaya perbaikan dan
penyempurnaan rencana tindakan berikutnya . tahapan diatas dilakukan
berulang-ulang dan berkesinambungan sapai suatu kualitas keberhasilan dapat
tercapai” (Depdiknas, 2003 : 4).
Penelitian Tindakan Kelas tidaklah semata-mata hasil
refleksi guru tentang permasalahan pembelajaran di kelas. Namun penelitian
tindakan ini juga dimaksudkan untuk mencari solusi atas permasalahan
pembelajaran yang terjadi di kelas.
Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan apapun metode Penelitian
Tindakan Kelas yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu
guru sebagai pengajar. Penelitian Tindakan Kelas tidak harus guru meninggalkan
tugasnya artinya guru tetap mengajar di kelas dan bersama itu dengan kegiatan
mengajar guru melakukan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dapat
membatasi antara teori dan praktek. Guru dapat menyelesaikan teori – teori yang
berhubungan dengan suatu pelajaran yang dikembangkan. Dan teori – teori tadi
dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus dapat memilih teori yang sesuai agar memperoleh
hasil yang betul dirasakan oleh guru dan dialami oleh guru. Didalam hal ini
guru berperan ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti.
Dalam kaitan ini pula, dapat menyelesaikan masalah yang ada
di kelas sehingga menemukan solusinya. Penelitian dengan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas, baik bagi guru
maupun siswa. Masalah- masalah yang timbul dilapangan dapat diselesaikan oleh
guru melalui Penelitian Tindakan Kelas sehingga guru menjadi kreatif dan cepat
tanggap terhadap semua permasalahan yang dihadapi di kelas. Dengan pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini, proses pembelajaran lebih meningkat dan
bermakna.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang
bertujuan meningkatkan mutu pengajaran yang diselenggarakan oleh guru sebagai
pengajar dan peneliti, yang nantinya diharapkan tidak ada lagi permasalahan
yang menghalangi pembelajaran di dalam kelas. Depdikbud (2003:8) mengatakan bahwa suatu penelitian yang
dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu
perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas
yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran
yang dilakukan.
B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri
Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis. Siswa terdiri dari 13 orang siswa laki – laki
dan 11 orang siswa perempuan. Siswa tersebut sebagian besar kurang memahami
pembelajaran bahasa Indonesia khsusunya kosakata, sehingga pengembangan
kosakata menjadi terhambat. Selain itu tingkat perhatian orang tua yang masih
rendah menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap siswa sehingga tidak
membantu kondisi siswa yang masih lemah dalam pembelajarannya.
C.
Prosedur Penelitian
Penelitian
ini direncanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan disusun dalam
2 siklus. Setiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun serta dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Pembelajaran kosakata melalui penerapan model
kontekstual, sebelumnya diadakan test awal dengan tujuan untuk menentukan
tindakan yang tepat dalam rangka mengoptimalkan kemampuan siswa mengatasi
kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran kosakata. Kemudian, langkah-langkah
kegiatan dalam penelitian adalah :
a.
Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, tindakan
peneliti adalah sebagai berikut: (a)
menentukan lokasi dan subjek penelitian, (b) permintaan ijin penelitian kepada
Kepala Sekolah, (c) mengadakan observasi, untuk mengetahui keadaan awal, (d)
kegiatan menelaah kurikulum kelas IV Sekolah Dasar, dan (e) menyusun rencana
pembelajaran
b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan
tindakan pembelajaran seperti telah direncanakan. Agar pelaksanaan penelitian
berjalan dengan lancar serta tujuan tecapai, maka perlu melakukan beberapa hal:
(a) memberitahukan kepada guru yang membantu jalannya pelaksanaan tindakan
sesuai dengan instrumen-instrumen yang disediakan, (b) menyediakan sarana dan
prasarana pendukung yang dibutuhkan selama pelaksanaan tindakan kelas, dan (c) mempersiapkan
cara-cara melakukan observasi terhadap proses dan hasil pelaksanaan tindakan
kelas yang sedang berlangsung.
c. Menetapkan Kolaborasi
Pelaku tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah peneliti sendiri, sedangkan observasi dilakukan oleh mitra peneliti
yaitu salah seorang guru Kelas IV SD Negeri Purbahayu Kecamatan Pangandaran
Kabupaten Ciamis. Selain itu, Kepala Sekolah berperan serta dan bertindak
sebagai supervisor yang bertugas membantu peneliti dalam melakukan penelitan.
D.
Tindakan Pembelajaran
a.
Perencanaan
Langkah yang dilakukan pada
perencanaan tindakan alah sebagai berikut: (a) membuat perencanaan pembelajaran
lengkap dengan tes akhir serta materi pokok kosakata, (b) membuat lembar
observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa yang berkaitan
dengan proses pembelajaran dipersiapkan juga format catatan lapangan untuk
mencatat temuan selama penelitian berlangsung.
b.
Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada
perencanaan ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran pada materi pokok
pengayaan kosakata yang telah direncanakan yang tercantum dalam lampiran.
1)
Siklus I
a) Perencanaan
Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I
adalah sebagai berikut: (a) Peneliti
melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi, (b) dasar yang harus
dicapai oleh peserta didik. (c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. (d)
Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. (e) Membuat lembar
kerja siswa. (f) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. (g)
Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b)
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I
adalah sebagai berikut: (a) Membahas
materi tentang hidup rukun melalui tanya jawab. (b) Melaksanakan kegiatan
pembelajaran pengayaan kosakata melalui permainan kartu huruf. (c) Memberikan
LKS. (d) Memberikan tes kemampuan membaca yaitu tes kinerja
b)
Observasi Tindakan Siklus I
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama
berlangsung proses pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual.
Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti
dan mitra peneliti.
c)
Refleksi Tindakan Siklus I
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan
pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar siswa
tentang pengayaan kosakata untuk
dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
2)
Siklus II
a)
Perencanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus
II adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan materi pembelajaran tentang pengayaan
kosakata , (b) menentukan materi pengayaan kosakata yang sesuai dengan tema dalam kurikulum, dan
(c) membuat rancangan pembelajaran tentang materi pengayaan kosakata.
b)
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus
II adalah sebagai berikut: (a) melaksanakan pembelajaran tentang materi
pengayaan kosakata menerapkan model
konstektual sesuai dengan rancangan pembelajaran, dan (b) pada akhir
pembelajaran dilakukan evaluasi terhadap
hasil pembelajaran pengayaan kosakata.
c)
Observasi Tindakan Siklus II
Observasi dilakukan untuk mencatat hal-hal penting selama
berlangsung proses pembelajaran pengayaan kosakata dengan menggunakan media kartu hurup.
Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti
dan mitra peneliti.
d)
Refleksi Tindakan Siklus II
Menganalisis hasil observasi, terdiri dari rencangan
pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar siswa
tentang pengayaan kosakata untuk
dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat mitra
peneliti proses pembelajaran. Observasi menggunakan lembar pengamatan sesuai
dengan alat pengumpul data yang dibuat.
d. Refleksi
Semua data yang diperoleh dari hasil observasi
dikumpulkan lalu di identifikasi, dianalisis dan dievaluasi. Setelah selesai
pembelajaran dilakukan refleksi, kemudian hasil refleksi dianalisis untuk
digunakan sebagai acuan untuk merancang atau rekomendasi tindakan untuk
pelaksanaan tindakan berikutnya. Pada akhir tahap ini peneliti merekomendasi
semua kegiatan yang dilakukan dari semua siklus dikonsepsikan sebagai berikut
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Bagan 3.2 PTK Model
Kemmis dan Mc Taggart
E.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik tes,
dan teknik wawancara. Ketiga teknik tersebut penulis uraikan sebagai berikut.
- Teknik Observasi
Kegiatan
observasi pada penelitian ini dilakukan oleh rekan guru kelas 2 sebagai
pengajar. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran guru, proses
pembelajaran siswa serta penggunaan media dalam pembelajaran pengayaan
kosakata dengan penggunaan media kartu
hurup.
- Teknik Tes
Teknik
tes diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran berlangsung di setiap siklus
untuk mengetahui atau menilai hasil tindakan yang telah diberikan. Bentuk tes
yang digunakan adalah bentuk tes tertulis, dengan tujuan agar dapat diketahui
kemampuan siswa dalam menjawab soal pengayaan kosakata.
F.
Variabel Penelitian
a. Variabel Input
Variabel
input dalam penelitian terdiri dari kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran
membaca sebelum dilakukan tindakan dan kemampuan guru dalam mengembangkan
pembelajaran membaca di kelas dengan langkah-langkah serta media yang biasa digunakan.
b. Variabel
Proses
Variabel
proses dalam penelitian ini adalah tindakan guru mulai dari perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pengayaan kosakata . Selain itu peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran pengayaan kosakata menjadi
variabel yang sangat penting.
- Variabel Ouput
Variabel
output dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa melalui
penggunaan menerapkan model konstektual dalam pembelajaran bahasa Indonesia
tentang pengayaan kosakata serta peningkatan belajar siswa dalam pengayaan
kosakata dengan menerapkan model konstektual.
G.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, kegiatan adalah melakukan
analisis dan interpretasi data melalui pengorganisasian data, mengatur data
kedalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Meleong, 2000:190).
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data,
penyajian data, pemaknaan data, dan penyimpulan hasil penelitian.
Data yang disajikan secara utuh setelah data tersebut di
seleksi, difokuskan dan disederhanakan serta diformulasikan. Hal tersebut
dilaksanakan untuk menyajikan data yang lengkap. Analisis data dilakukan selama
dan setelah tindakan. Dalam proses penganalisisan data, data yang diperoleh
dari hasil observasi ditulis dalam bentuk deskripsi sedangkan dari hasil
pascates dianalisis dalam bentuk nilai atau angkauntuk melihat keterampilan
peserta didik. Analisis data digunakan untuk pelaksanaan refleksi dan sebagai
acuan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya.
Kegiatan proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber yaitu dari angket, wawancara dan observasi, kemudian diadakan penyusunan
data dan mengkategorikan data. Analisis data dilakukan selama pengumpulan data
sampai proses pengumpulan data selesai. Setelah data terkumpul dari siklus I
sampai siklus III yang diharapkan tercapai maka dilakukan penyelesaian dan
pengkodean data untuk dimaknai.
Data yang dikumpulkan
untuk dianalisis dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut
:
a.
SeleksiData
Pada langkah ini, peneliti
mengumpulkan selurah data yang telah terkumpul dari para responden. Hal ini
peneliti lakukan untuk mempermudah peneliti untuk mengecek apakah semua data
yang dibutuhkan sudah lengkap atau belum.
b.
Klasifikasi data
Pada langkah ini peneliti
menggolongkan, mengelompokkan dan memilah data berdasarkan klasiflkasi tertentu
yang teiah peneliti buat.
c.
Interpretasi Data
Memberikan makna dari tiap
pokok-pokok temuan sehingga menjadi suatu faktor yang paling esensial
d.
Menarik Kesimpulan
1)
Menyusun kesimpulan tiap pokok-pokok temuan berdasarkan interpretasi tertenatu
2)
Menyusun kesimpulan umum sebagai studi general dari proses analisis yang
dilakukan
Data yang
diperoleh dari siklus 1 dan siklus 2 dibandingkan dengan cara melihat hasil tes
dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan perilaku siswa dan
peningkatan kemampuan dalam pembelajaran kosakata dengan menerapkan model kontekstual.
H.
Kriteria Keberhasilan
Indikator
keberhasilan dilihat dari kriteria yang disepakati untuk ketuntasan perbaikan
pembelajaran adalah: nilai rata-rata harus melebihi KKM dan siswa yang
hasil belajarnya telah melebihi KKM harus mencapai 75% atau lebih. KKM untuk
Bahasa Indonesia adalah 70,00.
Kriteria keberhasilan aktivitas guru
dikonversikan melalui analisis parsial indikator peneliti memberikan penafsiran
nilai rata-rata dari tiap indikator. Dan untuk menafsirkan nilai rata-rata dari
tiap indikator ini dibuat batasan dan klasifikasi kategori dalam bentuk
kuantitatif yang di kemukakan oleh Harahap (t.t: 97) yaitu:
a. Berkisar
antara 81 – 100
% = Baik
sekali
b. Berkisar
antara 61 – 80 % = Baik
c. Berkisar
antara 41 – 60 % = Cukup
d. Berkisar
antara 21 – 40 % = Kurang
e. Berkisar
antara 0 – 20 % = Kurang Sekali